Renjun mengambil beberapa serbuk bunga untuk obat dan diapun membawanya dengan tempat yang selalu dia bawa kemanapun dengan serbuk bunga yang berbeda dan untuk kesehatan yang berbeda pula.
Setelah selesai diapun menuju rumahnya dengan sang ibu, dan diapun langsung masuk dan melihat sang ibu yang tengah memasak.
"Mama?"
"Kau baru kembali sayang? Bagaimana kau mendapatkan semua serbuk bunganya?"
"Ada satu yang aku tak dapat ma."
"Apa?"
"Serbuk bunga liontin."
"Itu ada di ujung hutan suci atau bisa dikatakan pintu masuk hutan suci ini."
"Aku tak mau Mama cemas, mungkin aku akan meminta tolong winter mengambilkannya." Winwin tersenyum mendengar perkataan anaknya itu, lalu diapun membawa makanan yang telah selesai keatas meja dan duduk bersama sang anak.
"Tidak perlu nak, Mama percaya padamu. Kau tak akan mengecewakan Mama, jadi kau bisa mengambil serbuk bunga itu. Lagian mama yakin kalau kau tak akan melanggar perkataan Mama."
"Makasih ma." Ucap renjun tersenyum.
"Hmm." Angguk winwin.
Sementara itu jauh dari hutan suci terlihat jaemin yang hanya berwajah datar bahkan setelah bersama dengan sahabatnya sejak kecil.
"Jaem?" Sang empu hanya menatapnya tanpa ada niatan untuk menjawab.
"Kau kenapa selalu menghindar saat pembahasan mengenai mate? Aku benar-benar bertanya-tanya selama 100 tahun kita berteman ini."
"Karena aku tak tertarik." Singkat jaemin.
"Tak tertarik? Ayolah jaemin, setidaknya coba buka sedikit saja rasa tertarik mu itu, karena usia ini kita benar-benar sudah harus menikah. Bahkan kau tahu, ayah dan ibuku selalu saja mencoba menjodohkanku sana sini agar cepat bertemu mate ku."
"Terserah, tapi aku tak tertarik. jadi jangan membahasnya lagi." Datar jaemin membuat jeno mau tak mau diam karena dia tak mau berdebat dengan jaemin. Jaemin sangat mengerikan jika diajak debat. Jaemin lantas pergi melihat-lihat semua daerah yang menjadi kekuasaan kelompoknya itu, walaupun jeno berbeda kelompok dengannya tapi keluarga mereka bersahabat dengan erat hingga tak ada pertikaian sama sekali.
"Kau tau jaem, belakangan ini vampire sangat menyusahkan kelompok ku." Jaemin hanya menatap jeno menunggu kelanjutannya.
"Dia bahkan mengancam kita dengan menyerang para peri, kau kan tahu ada werewolf yang memiliki mate peri dan memiliki keturunan. Jika keturunannya bukan peri dan werewolf seperti kita biasanya dia adalah Beta. Makanya banyak dari vampire menculik para Beta. Karena Beta keturunan werewolf dan peri tidak kuat." jaemin hanya diam saja, dia merasa sangat marah pada kaum vampire itu tanpa sebab bahkan tangannya terkepal saat ini.
"Lalu apa yang kau lakukan saat ini?" Datar jaemin.
"Tentu saja membantu membebaskan mereka. Tapi, semuanya sia-sia jaemin. Setiap kali aku membebaskan mereka, pasti keadaan mereka sangat buruk dan berakhir mati."
"Aku akan mengatakan pada ayahku dan membantu kelompokmu dalam menangani ini."
"Kau serius?"
"Aku tak pernah bercanda dalam hidupku."
"Baiklah."
Sementara itu, yuta pergi menuju tempat dimana dia akan tenang tapi saat sampai dia juga melihat ketiga sahabatnya yang telah berada disana. Seperyinya mereka juga punya masalah saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Werewolf And Angel's (jaemren)
FanficNa Jaemin putera sulung dari kawanan werewolf terkuat lahir di malam bulan purnama dihiasi cahaya putih yang sangat indah sekali. Hingga sang tabib yang membantu proses kelahiran mengatakan kalau alpha baru keluarga Na itu adalah pasangan dari seora...