Katanya cinta pertama itu sulit untuk di lupakan tapi apakah itu juga berarti sulit untuk dimiliki?
Kalau menyatakan cinta itu semudah membalikkan telapak tangan, Sunoo pasti sudah melakukannya sedari dulu.
Tapi pada kenyataannya cinta itu adalah ha...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lee Heeseung
"ka-kamu siapa?" Sunoo bertanya dengan sangat berhati-hati, tidak ada jawaban dari Sunghoon. mereka berdua hening u tuk beberapa saat, perhatian mereka teralih ketika ibu Sunghoon keluar dari dalam rumah.
"loh Hoon masih belum berangkat?" mata Sunoo makin terbuka lebar, wajah terkejutnya sangat lucu sampai membuat Sunghoon menyunggingkan senyumnya sekilas. tapi dia langsung kembali memasang wajah poker face nya.
"eh? bukannya ini Sunoo?" mamah Sunghoon pun ikut terkejut melihat kehadiran Sunoo di depan rumahnya.
"i-iya, hallo tante" Sunoo dengan bingung melambaikan tangannya, dia merasa seperti sedang dipermainkan. siapa pria di hadapannya ini? lalu apa hubungannya dengan tante Lee.
"kamu udah gede ya sekarang, sehat kan? tante seneng banget bisa lihat kamu lagi" Sunghoon merasa asing dengan pemandangan di depannya. ibunya sedang bercengkrama dengan stalkernya? di depan matanya?
"Hoon, ini anak temen mamah yang kemaren mamah bilang, Sunoo ini Sunghoon anak tante" Sunoo berkali-kali mengalihkan pandangannya dari Sunghoon ke tante Lee.
"hng? sejak kapan tante Lee punya anak bernama Sunghoon? bukannya tante Lee cuma punya anak 1 aja?"
Melihat wajah kebingungan Sunoo tante Lee hanya bisa tersenyum canggung. Sedangkan Sunghoon masih mengingat-ingat apa mamahnya pernah mengatakan sesuatu tentang anak temannya. entahlah, Sunghoon sama sekali tidak mengingatnya.
"pokoknya karena sekarang kalian satu sekolah, Sunghoon bisa jadi temen kamu, tante tau pasti berat banget harus pindah sekolah pas lagi kelas 3 SMA kan, kalo kamu bingung atau nanya sesuatu kamu bisa nanya ke Sunghoon, dia pasti bantu kamu" Sunghoon yang namanya berkali-kali di sebut memasang wajah tidak percayanya, siapa yang membantu siapa? Sunghoon sudah merasa berat dengan beban hidupnya sendiri, sekarang harus di tambah beban dari pria mungil berpipi mochi ini.
"hai Sunghoon, aku Sunoo" Sunoo mencoba mengulurkan tangannya pada Sunghoon. dengan malas Sunghoon balas menjabat tangannya dan langsung melepaskannya begitu saja.
"kalo gitu kalian bisa berangkat sekolah bareng tiap hari, ayo cepet berangkat kalo gak kalian nanti telat loh"
"ahaha iya tante, Sunoo berangkat dulu ya bye bye"
"aku juga berangkat dulu mah"
"iya, hati hati di jalan ya, Hoon jagain Sunoo ya"
"hmm"
Sunoo dan Sunghoon berjalan beriringan dalam diam, tenggelam dalam pikirannya masing masing.
