Layne 'POV'Aku berangkat menuju ke desa Humbleburgh dengan menunggangi kuda putih, jujur saja aku sebenarnya tidak bisa menunggangi kuda, namun hasratku yang mendorongku untuk bisa melakukannya. Alhasil, aku bisa menunggangi kuda dengan lancar tanpa bantuan siapapun. Aku berpikir bahwa kekuatan cahaya biru yang aku miliki itulah yang membantuku agar bisa menunggangi kuda. Ya, karena bantuan cahaya biru bodoh itu aku bisa melakukan hal-hal yang hampir tidak bisa aku lakukan.
Perjalanan dari Kerajaan Ellpherton menuju ke desa Humbleburgh memang lumayan jauh, jika berjalan kaki, akan memakan waktu lama bisa seharian penuh. Namun, jika menggunakan kereta kuda atau menunggangi kuda, hanya memakan waktu setengah hari untuk sampai ke desa Humbleburgh. Aku menoleh ke belakang, kulihat dari kejauhan Jack mengikutiku dengan menunggangi kuda cokelatnya. Agak kesal sebenarnya, padahal aku berharap bisa mengunjungi ibu di desa seorang diri tanpa ada yang ikut denganku.
Aku tidak boleh egois seperti ini. Aku harus menunggu Jack hingga dia bisa menyusulku, dengan begitu kami bisa ke desa Humbleburgh bersama-sama tanpa dia harus dibelakangku. Aku berusaha memelankan kendali kuda dan berhasil. Jack sudah semakin dekat denganku, dia juga berjalan semakin pelan dan saat dia ada di dekatku, wajahnya tampak bingung dan bertanya padaku.
"Nona, mengapa Anda memelankan kendalinya? Bukankah Anda sedang terburu-buru?" Jack bertanya dengan bingung, kasihan sekali melihatnya kebingungan seperti itu.
"Tidak Jack, aku tidak terburu-buru, aku ingin kau bisa beriringan demganku agar kau tidak seperti pengawalku."
"Tidak Nona, aku harus mengawalmu bukan untuk berbincang-bincang denganmu, ini sudah menjadi tugasku." Well, aku sebenarnya tidak membutuhkan pengawalan, aku bukan tuan putri atau semacamnya. Sangat berlebihan.
"Jack, aku bukan tuan putri, kumohon perintah Madame adalah perintahku juga, jadi turuti saja apa mauku."
"Jika itu kemauan Nona, baiklah akan aku turuti."
"Terima kasih, Jack. Ayo kita berjalan lebih cepat lagi agar cepat sampai." Aku dan Jack berjalan beriringan lebih cepat agar kami bisa sampai ke desa Humbleburgh secepat mungkin. Tentu saja agar Madame tidak memarahiku karena nanti pulang terlambat.
Waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang, aku bisa melihat bayanganku diatasku. Itu berarti matahari sudah berada diatas kepala dan pasti sudah pukul 12 siang. Sudah lama sekali aku tidak melewati hutan ini, jadinya sangat lama dan jauh sekali untuk menuju ke desa tempat lahirku. Tidak ada waktu untuk beristirahat, aku dan Jack harus segera tiba disana pukul 1 siang, jika tidak begitu, pasti kami akan pulang terlambat dan pastinya akan menjadi masalah.
"Nona, apakah Anda lelah dengan perjalanan yang jauh ini?" Jack mengagetkan lamunanku dan aku sedikit terperangah karena kata-katanya, Jack memang sedikit perhatian.
"Tentu tidak, aku harus terus berjalan jika tidak kita akan terlambat untuk sampai kesana." Sebenarnya aku berbohong padanya agar kami terus melanjutkan perjalanan.
"Jika Anda lelah, mari kita beristirahat sejenak, Nona. Aku tahu kau sangat lelah." Jack menyuruhku untuk beristirahat, sedangkan dia tidak tahu betapa gelisahnya diriku memikirkan ibuku yang sedang sakit.
"Tidak Jack, aku tidak lelah. Andai saja ada jalan pintas di hutan ini agar cepat sampai ke desa itu." Mendadak aku menjadi lesu dan tidak bersemangat. Entahlah, apa yang membuatku menjadi seperti ini. Ya memang, sedari tadi aku mengharapkan ada jalan pintas yang bisa kami lewati.
"Jalan pintas? Tentu saja ada, Nona. Mari ikuti aku, akan aku tunjukkan jalan pintasnya. Biasanya, aku melewati jalan pintas itu saat aku mengantarkan surat pada ibumu." Tiba-tiba Jack memekik dan ia bilang ada jalan pintas. Oh terima kasih Tuhan, akhirnya ada juga seseorang yang mengetahui jalan pintas di hutan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
FantasyLayne Tryphena seorang gadis kecil yang tinggal bersama ibunya di desa kecil bernama Humbleburgh. Dia adalah gadis yang sangat lugu dan selalu bahagia bersama kedua sahabatnya yang selalu menemaninya. John dan Betty adalah sahabat Layne yang setia...