08

520 67 5
                                    

Bangkit dari tempat tidur, ia berjalan ke arah jendela, membuka tirai dan menatap ke arah luar, cahaya matahari masuk ke dalam kamar tepat menyinari rambut gadis itu.

[Name] menatap jendela, menempelkan salah satu telapak tangannya. "Kalau diingat ingat, di mimpi itu Senku muncul setelah menabrak jendela ini kan" Gumamnya.

Senyum kecut terpampang jelas di wajahnya. cuma mimpi.. Jangan bikin berharap dong, padahal waktu itu aku sedang asik mendengarkannya mengoceh, lebih baik jangan beri aku mimpi seperti itu, batinnya kesal.

Masih dengan perasaan kesal, ia menghentak hentakkan kakinya dan berjalan ke arah kamar mandi untuk membasuh muka, wajahnya terasa lengket, bayangkan saja.. Ia baru saja bangun tidur dan harus menangis karena tidak mendapati Senku yang 'mungkin saja' ia impikan itu tidak ada di sebelahnya.

"Sialan sialan sialan" Umpatnya terus menerus. [Name] mengguyurkan air ke wajahnya, beberapa kali mencelupkan wajahnya ke dalam wastafel dengan air yang luber hingga rambutnya juga ikut basah. .

Setelah menyegarkan badannya atau secara spesifiknya 'wajah'. [Name] pun keluar dari kamar mandi, saat hendak memasak untuk sarapan... ia menyadari, bahan bahan masakannya sebagian telah habis, [Name] pun berinisiatif membelinya. "Masa bahannya ikut hilang ke dalam mimpi? Aku ingat membuatkan Senku sesuatu waktu itu.. " Gumamnya sesaat setelah keluar rumah.

Ia melangkah cepat ke jalan raya, namun tanpa sadar sebuah truk barang melaju cepat ke arahnya, sang supir terkejut dan tidak sempat menginjak rem.


GUBRAK!!


















Eitsss Bercanda..., hehe

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~>

•••

Bodoh, ngapain juga aku berharap..

_______________

Enggan berlarut larut dalam kesedihan, ia berniat menyemangati dirinya sendiri. "Gapapa, biasanya Senku juga nggak nyata kok, tapi mimpi seperti itu malah membuatku sakit hati, seharusnya aku senang kan bisa bertemu Senku di mimpi?"

"Tapi katanya kalau mimpi orang yang kita sukai, tandanya... orang itu bukan jodoh kita, tapi kan.. sejak awal memang sebenarnya Senku tidak nyata.." Ucapnya yang malah semakin memperburuk suasana hati, masih berusaha menyeka air mata dengan lengannya.

[Name] menepuk pipinya "Ssshhh, udah ayok bangun" Ucapnya pada diri sendiri. Ia menapakkan kaki ke lantai sambil sempoyongan berjalan ke kamar mandi, rutinitasnya spesial untuk hari ini karena bangun dengan suasana hati yang buruk pastinya adalah mencuci muka.

"Tapi tadi termasuk mimpi indah kan.. " Celetuknya masih tidak terima. [Name] membuka pintu kamar mandi dengan kasar, tidak biasanya pintu kamar mandinya macet seperti ini. "Jangan tambah bikin kesel deh" Ucapnya emosi.

[Name] membuka paksa pintu kamar mandi, ia terperanjat saat melihat ada orang di dalam kamar mandi, begitu juga orang yang berhadapan dengannya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Other Universes (senku x reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang