04

482 63 11
                                    

"Hei" Senku berdiri, menghimpit [Name] ke dekat kulkas,mengambil alih pembicaraan.

"Dari mana kamu tau semua informasi tentang ku!?,nama,marga,bahkan tanggal lahir ku? Setelah ini kau pasti ingin mencabut sehelai rambut ku,lalu menggunakannya untuk guna guna kan?"

"Jangan jangan... Kau juga tau ukuran celana dalamku!?"

Nggak Sampek segitunya kali. Batin [Name]

"Hah?enggak,semua informasi mu ada di internet kok,aku nggak nyuri" jawab [Name]. Ia mengangkat kedua tangannya ke atas menandakan dia yang berkata jujur.

"Internet?" Senku beralih ke ponsel [Name] yang dia letakkan di sembarang tempat. Membuka kode ponselnya, mencari di internet tentang dirinya.

2 menit setelahnya...

"Bahkan tinggi badan,berat badan dan golongan darahku?" Oceh Senku heran.
"Ya... tidak masalah asal itu hal baik yang mereka ceritakan"

"Tunggu,tapi ini termasuk hal pribadi"

Senku kini fokus melihat ponsel [Name] ,mengotak atik,membuka setiap aplikasinya.

Membiarkan Senku menguasai ponselnya, [Name] beralih untuk mencuci piring dan peralatan masak yang telah ia gunakan,namun tetap saja di iringi dengan hati yang was was, mengingat ngingat adakah hal yang tidak sepantasnya berada di ponselnya, tapi tetap saja.. jika Senku sampai melihat isi galerinya itu bisa berakibat fatal bagi dirinya.








"Hei"

[Name] terkejut,dia memberanikan dirinya untuk menoleh. "Ya?" Keringat dingin mulai bercucuran di pelipisnya.

"Nsfw..." Gumam pemuda rambut daun bawang itu. "Apa itu?" Ucapnya setelahnya.

"EH!" Dengan tergesa gesa [Name] segera mengambil Handphone-nya dari tangan Senku,menghapus beberapa file yang sekiranya 'tidak penting' dan mencadangkannya.

"Kenapa kau terburu buru begitu?" Tanya Senku mengerutkan keningnya.

"Ini...itu lho.. virus,kalau nggak dihapus-"

"Kau pikir aku bodoh?" Senku mengorek telinganya,sudah jadi kebiasaannya begitu.

Aku lupa kalau dia bahkan lebih dari sekedar jenius, batin [Name]

"Apa yang kau simpan di dalam filenya?"

"Bukan apa apa,cuman...catatan"

Senku menghela nafas "hal apa yang kau sembunyikan..., Not safe for work, kenapa kau menamainya begitu...hm? Apa ada foto telanjang ku disana!?" Ucap Senku,dia memasang wajah yang seakan curiga.

"Aku nggak semesum itu!" [Name] spontan berucap

"Owh..,Jadi benar ada fotoku disana!??"

"Enggak" [Name] panik.

"Pembohong"
"Kau bahkan menyimpan fotoku.."

"Ganti semua gambarku di dalam ponselmu"
"Kenapa kau menyimpan gambarku dalam wujud itu!?" ucap Senku dengan nada yang tinggi,ia tidak marah..tapi kesal,sangat kesal,apa bedanya?

Senku meraih ponsel yang dipegang [Name], ia membuka fitur kamera. "kemari" ucap Senku di akhir.

"Hah?" Jantung [Name] berdebar debar,itu lampu hijau untuk dirinya???, Senku mengajak [Name] untuk berfoto dengannya...

Senku merangkul leher gadis itu untuk mendekat padanya,bersiap berswafoto dengannya.

"Ngapain?" Ucap [Name] sok polos.

"Lihat ponselmu dan tersenyum lah"

Belum sempat bereaksi,bel rumahnya berbunyi,memecah suasana tegang yang dirasakan [Name]. Dia menoleh ke arah pintu rumah,menebak nebak paket apa yang datang hari ini. Dia ingat dirinya memang memesan beberapa barang di toko online seminggu yang lalu.

"Sebentar" [Name] pergi ke arah pintu rumah, membukanya "ya?",ia menerima paket yang memang ditujukan padanya.

"Kenapa datangnya sekarang..." gumam [Name],lalu setelahnya ia menutup pintu. Dia mulai memikirkan bagaimana cara membawa barang pesanannya tanpa sepengetahuan pemuda yang saat ini berada di dapurnya.

"Ada apa?" Tanya Senku menghampiri,tau tau dirinya sudah berada di belakang.

"NGGAK,nggak ada apa apa" [Name] dengan sigap menghadang Senku, menutupi barang pesanannya

"Kenapa kau berteriak?,apa itu?pesananmu?"

[Name] mengangguk cepat "bukan apa apa kok, serius" ucapnya lagi.

"Lalu kenapa kau menutupinya begitu..hm? Aha! Pasti ada sesuatu di dalamnya" senyum licik terpampang jelas di wajah Senku.
"Biarkan aku melihatnya~" Pemuda itu menggerak gerakkan jari jemarinya.

"Kamu nggak perlu tau-"

Dengan cepat Senku menarik [Name] dan mendorongnya ke arah lain,ia perlahan membuka paket yang tergeletak di depan pintu itu "pasti ada barang yang tidak tidak disini" senyum sinis Senku semakin melebar.

"Nggak! Nggak kayak yang kamu pikirin!" [Name] menghadang Senku.

Meski sempat terlibat cekcok diantara keduanya, Senku telah berhasil membuka plastik yang membungkus paket itu.

"Oh?" Senku terdiam

[Name] sudah malu setengah mati, dirinya menuju pojok ruangan lalu berjongkok,menahan malu.

Senku menyibakkan rambutnya, dia tersenyum "segitu sukanya kau kepadaku?"

[Name] menutup wajah dengan kedua tangannya,harga dirinya benar benar turun dihadapan husbu kesayangannya.

Senku menghampiri [Name], "ada aku disini, memangnya kau perlu barang itu?" Ucapnya.

"Kamu pasti nganggap aku yang nggak nggak" gumam [Name] namun sampai di telinga Senku.

"Ya...sedikit" Senku mengorek telinganya. "Oh ayolah,aku baik baik saja soal itu.. maksudku- "

Senku menarik lengan gadis dihadapannya "Berbalik lah saat aku bicara padamu"

"Lupakan soal dakimakura itu,aku akan lebih kesal padamu jika kau menyukai ku hanya karena paras"

"Ya.... aku cukup percaya diri soal itu..,tapi-"

"Lebih baik" Senku ikut berjongkok mendekati [Name],







































"Sukai aku karena sains"

















ucapnya mantap,Setelahnya ia tersenyum.









***

Yah nggak jadi foto, wkwkwk
Dikit ya..maaf, author nya lagi ngambek ama Senku.

Sedikit cerita,niat hati mau nabung episode dr stone tapi malah ke spoiler adegan kiss Senku Ama Kohaku :'). Sampek Sekarang belum ngelanjutin animenya.

"Bodoh sama tolol beda tipis" -Senku

"Bodo amat"

Keadaan author Sekarang:

Keadaan author Sekarang:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan iri manies~ :p














Btw,aku ada draf cerita oneshot Senku,ada yang mau baca?

Other Universes (senku x reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang