Special Valentine

400 55 3
                                    

Pagi yang mendung di bulan Februari, seorang gadis langsung mencari kalender begitu terbangun dari tidurnya. Ia berjalan linglung ke arah ruang tamu—karena terbatasnya kalender di rumahnya, berdiri tegak di hadapan sebuah kertas yang digantung di pojok ruangan dekat sofa.

Matanya berbinar melihat tanggal dikalender yang ia tandai dengan garis berbentuk lingkaran. Hari ini hari itu! Batinnya dengan semangat. Ia segera menyiapkan dirinya untuk pergi ke sekolah, semua kegiatan pada hari ini akan ia jalani dengan gembira—pikirnya.

***

Tepat, hanya pikirannya yang terlalu berlebihan, berharap ada yang memberinya coklat. "—ahh ...," kesalnya,sudah 15 menit ia membaringkan kepalanya di atas meja kelas. Berkali-kali ia mendengar temannya membicarakan hadiah yang mereka dapat di hari kasih sayang ini.

Gadis itu beralih melihat ke arah jendela sambil menyanggah dagu dengan telapak tangannya. "Apalah, kenapa Senku bisa dapat banyak coklat? Padahal rambutnya aneh kayak gitu, " gerutunya pelan.

'Plakk'

Sedikit keras kepalanya terpukul, ia segera membalikkan badan ke belakang. Menatap tidak suka orang yang memukul kepalanya menggunakan gulungan kertas.

"Berhentilah mengeluh hanya karena tidak ada yang memberimu coklat," ucap Senku begitu gadis yang ada di hadapannya membalikkan badan.

Gadis yang akrab di panggil [Name] Itu memonyongkan bibir, ia cemberut. "Senku, saling tukar coklat yuk," usulnya pada Senku, berharap modusnya berhasil kali ini.

"Daripada menukarnya dengan coklat, lebih baik kuberikan buku ensiklopedia yang menumpuk padamu sebagai rasa kasih sayangku. Otakmu yang bebal itu harus diberi makan"

"Tapi aku nggak mau," sahut [Name] sambil mengerutkan kening.

"Bukan urusanku kalau begitu" Senku berpikir sejenak sebelum kembali berbicara. "Ambil punyaku kalau memang mau," ucapnya menyodorkan beberapa coklat yang ia dapat.

Wajah [Name] semakin kesal. "Nggak, kalau gitu mah bukan kamu yang ngasih jadinya" Ia segera berbalik badan ke bangku usai menyelesaikan kalimatnya. Dasar nggak peka... Batinnya dalam hati.

***

Beberapa menit sebelum bel, Taiju tampak berlari menghampiri Senku, hampir menabrak temannya itu. Wajahnya berseri karena senang.

"Senku, ayo pergi ke bazar malam ini! Yuzuriha mengajakku, tapi dia juga memintaku mengajakmu," ucapnya sambil menggebrak meja Senku. Pemilik meja hanya mengorek kuping, mendengarkan dengan malas.

"Oh iya, [Name] juga," sambung Taiju, kini ia menghadap [Name].

Merasa namanya dipanggil, ia menghadap Taiju, berniat mendengarkan ucapan selanjutnya. "Bazar?" Rupanya dari tadi ia mendengarkan apa yang Taiju katakan.

Taiju mengangguk, "kalian berdua, aku dan juga Yuzuriha, malam ini"

Double date?? Batin [Name] dengan jantung berdebar. "Aku tidak ikut, " sahut Senku sebelum ia sempat mengiyai ajakan Taiju. Raut wajahnya seketika berubah ketika mendengar perkataan yang Senku ucapkan.

"Kenapa?" Ucap Taiju dan [Name] hampir bersamaan.

"Pikirkan lagi, pasti akan ada banyak pasangan disana, kau dengan Yuzuriha juga pasti sibuk satu sama lain"

"Kan ada [Name]"

Senku menimbang-nimbang sejenak sebelum kembali memutuskan.

[Name] mencondongkan wajahnya ke meja Senku, mengintip raut wajah Senku ketika berpikir "Jahatnya ... aku nggak di anggap disini?," ucapnya dengan nada main-main.

Other Universes (senku x reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang