Prologue [Bintang]

223 17 4
                                    


Bintang di langit, di langit ada bintang

.

"Bin..."

Bintang menatap seksama sang pacar yang duduk di hadapannya sore itu di sebuah coffee shop yang dekat dari kampusnya. Menilai raut wajah si pacar yang sudah dua tahun belakangan bersamanya itu, Bintang bisa menebak kemana ujung kalimat ini akan berlabuh.

"Ga, kita boleh makan dulu nggak? Aku laper." Potong Bintang setenang mungkin. Sejujurnya, ia sudah menduga momen ini akan datang cepat atau lambat. Erga mulai menunjukkan gelagat aneh seperti beberapa mantan Bintang terdahulu sekitar dua bulan yang lalu. Tidak ada lagi kejutan-kejutan kecil. Tidak ada lagi frequent 'Bin, lagi apa? Aku kangen hehe' padahal mereka baru saja selesai telponan.

"Bin... Maaf." Lirih Erga. Iya, dia harusnya memang minta maaf. Yang selingkuh kan dia. Lalu, darimana Bintang tau kalau Erga selingkuh? Thanks to bestie merangkap detektif dadakan-nya Samara. Tau kan? Yang anaknya Yayah Opik sama Mamah Farah.

Gadis itu lagi dapat menyembunyikan raut sedih dan kecewanya. Dengan mata yang mulai berarir, ia kemudian berkata, "Sekarang banget nih, Ga? Kamu nggak mau makan dulu sama aku?"

"Bin, it's hard for me already. Can you just throw the water at me? Tampar aku kek? Lempar kotak tisu? Terserah! Kamu boleh marah ke aku sepuas kamu."

Bintang tertawa getir. She's trying to be nice sekarang dan Erga malah memintanya untuk make a scene kaya gitu. Buat apa? Biar Erga bisa pergi tanpa rasa bersalah? Hell no! The best kind of revenge itu kan act of kindness ya? So, that the mistake will haunt him forever.

"Ga, aku marah ke kamu nggak bakalan bikin semuanya berubah. Kita tetap putus. Kamu tetep lebih milih dia daripada aku. Capek, Ga. Jadi aku boleh makan nggak?"

Tapi, bukan Bintang namanya kalau nggak ada punchline yang hits hard. Overall, dia anaknya Bapak Aji Yudhistira ini.

"No offence, Ga. Aku bukannya nggak marah sama kamu. Aku marah kok, cuma kalau aku marah-marah ke kamu sekarang, kita kan jadinya impas ya? Tapi, kalau aku diem aja gini, minimal kalau kamu nikah sama dia terus undang aku, everyone knows who's the bitch. And she will always be the bitch? As well as you."

"Bin!" Bentak Erga tak suka.

"Apa? Tadi disuruh marah? Disuruh siram kamu? Masa diomongin gitu aja kamu kesel?"

Bintang is Bintang after all. Mau bagaimanapun orang berusaha menjatuhkannya, tempatnya akan selalu tinggi, di langit sana.



Hide And Seek [Jay Enhypen Local AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang