Bintang mengutuki kecerobohannya tempo hari. Setelah diantar Eja ke rumah sakit terdekat dan diperiksa dokter, analisanya kaki Bintang tidak mengalami cedera yang begitu fatal. Bahasa gampangnya terkilir ceunah.Saat mendapat kabar dari Ghani dan Yura, tentu saja Ayah langsung panik kok tiba-tiba anak gadisnya masuk rumah sakit? Baru juga ditinggal nongki-nongki sama bapak-bapak lainnya?
Tapi, dibandingkan rasa sakit di kakinya, Bintang lebih merasa tidak enak karena tiba-tiba dia menjadi pusat perhatian di acara yang seharusnya bukan dia 'bintang'nya. Bagimana tidak? Yang dikasih tau Ghani-Yura cuma Ayah sama Mamah. Tapi, orang tuanya itu rupanya datang dengan suporter bernama: Ayah Genta, Mamah Hani, Ayah Opik, Ibu Farah yang datang belakangan. Tadinya, Bunda Mila juga mau ikut. Tapi, ditahan yang lain soalnya beliau yang punya hajatan. Jangan tanya yang lainnya. Kalau bukan karena Ayah Genta angkut semua itu mah. Oh! Jangan lupa! Ibam ada di garda depan bersama Mara, Yura dan Ghani. Kalau menyangkut keluarganya, memang harus sekampung begini yang terlibat. In some way, Bintang senang karena banyak yang sayang dan peduli padanya dan keluarganya. Namun, in some way, terkadang keriweuhan ini membuatnya overwhelmed sendiri. Ingatkan Bintang untuk minta maaf ke Michael dan calon mbak istrinya ya!
"Bin mau apa, Nak?" Tanya Mamah ke Bintang saat ia melihat anak gadisnya berdiri dan hendak berjalan menuju meja prasmanan dinner rehearsal sebelum pemberkatan Michael dan Lea besok harinya.
"Nggak usah Mah~" Bintang menggeleng supaya ibunya nggak ikutan berdiri dari kursinya juga.
"Nggak apa-apa sayang." Belum jadi Mamah berdiri, Eja sudah memotong start duluan.
"Biar Eja aja, Mah." Ujarnya kemudian lalu menyusul Bintang yang masih berdiri di tempatnya.
Bintang menatap Eja yang berdiri di sebelahnya secara seksama. Menunggu apa yang akan dilakukan oleh Mas yang lebih tua itu. Alih-alih mendahului Bintang ke meja prasmanan, Eja balas menatapnya, lalu mengulurkan tangannya. "Pegang tangan Mas Eja aja."
To be honest, waktu Eja bilang dia mau membantu Bintang, yang gadis itu pikirkan adalah mengambilkan makanan untuknya. Bukan memapahnya ke tempat tujuan.
"Oh.. Oke.." Agak kikuk, Bintang yang tongkatnya cuma sebelah itu, meraih tangan terulur Eja dan melangkah pelan-pelan ke meja prasmanan itu.
"Bin mau apa?" Tanya Eja lagi.
"Ha?" Gagal fokus nih! Si Bintang ckck.
"Sate dong, Mas.." Bintang menunjuk tusukan sate yang masih diatas pemanggang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hide And Seek [Jay Enhypen Local AU]
Romance"Bin.." "Kenapa Mas Eja?" "Bin sama Mas Eja aja ya?" "Ha? Bin kan emang sama Mas Eja sekarang?" "Bukan gitu! Bin nggak usah pacaran sama yang lain lagi. Sama Mas Eja aja." . . . . Gimana jadinya kalau anaknya Bapak Reki Inyong ternyata kepincutny...