Prologue [Eja]

115 14 4
                                    


Eja VS Everybody

.

Have you ever felt like you don't belong anywhere?

Eja pikir, pindah adalah penyelesaian dari semua masalahnya. Tapi, ternyata pindah hanyalah another escape route untuknya.

Dari kacamata orang lain, mungkin Eja memiliki hidup yang amat sangat sempurnya. Tumbuh besar di keluarga yang amat sangat berkecukupan dan harmonis, selalu jadi murid berprestasi saat sekolah dan bahkan dapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah keluar negeri. We don't need to talk about the visual don't we? He is fucking Reza Rahardian. Anak pertama dari Reki Rahardian dan Atiqah Syafitri. Apa lagi yang harus kita pertanyakan?

Hanya saja, dengan segudang hal bagus dalam hidupnya itu, Eja masih merasa hidupnya tak seindah itu. Mungkin perasaan ini timbul karena ia sering merasa 'jauh' dari keluarganya sendiri, somehow. Semua orang yang mengenal keluarga Eja sejak dulu kala berkata kalau mereka lebih yakin Eja itu anaknya Baba Yogi ketimbang anak Bapak-Ibuknya sendiri. Bagaimana tidak? Dari kecil 'jarak' tak kasat mata itu sudah ditanamkan orang sekitar walaupun bentuknya seringkali kelakar.

Eja si putra yang tertukar

Eja anak harusnya jadi anak Baba Yogi aja.

Bokap-nyokap lo beda banget sih sama lo, Ja!

Dan narasi-narasi senada yang membuatnya seolah-olah 'salah' karena jadi si paling beda. Iya, cuma Eja. Yura, si bungsu di rumahnya adalah contoh nyata prototype orang tuanya dalam satu orang.

"Ja! Lo masih disitu kan?"

Eja tersadar dari diamnya yang cukup lama. Perbedaan waktu antara Melbourne-Jakarta membuatnya kesal karena telpon dari Michael membangunkannya tengah malam buta, karena di Indonesia rupanya masih jam sembilan malam.

"Lo nabung annual leave nggak dipake-pake juga buat apa? Gue tau annual leave lo banyak. Kaya yang banyak acara aja." Oh by the way Michael ini baru the real titisannya Baba Yogi. Ceritanya Michael ini mau ngadain destination wedding di Bali.

"Berapa hari?" Tanya Eja memastikan.

"Empat hari. Hari kelima-enam gue mau honeymoon sama Lea. Nggak butuh lo lagi gue. Lo tinggal dateng doang bawa badan."

"Bangsat." Balas Eja sambil terkekeh pelan. 

Alih- alih langsung menjawab pertanyaan Michael, Eja malah sibuk buka instagram. Sebuah postingan yang baru saja dilihatnya langsung membuat ia duduk dari posisi rebahannya. Bukan postingannya yang membuat Eja sampai ganti posisi begitu. Tapi, captionnya. Postingan itu berasal dari akun Yura yang menampilkan fotonya dan Bintang. Gadis yang sudah ditakdirkan ada di hidupnya bahkan sebelum ia mengerti konsep takdir itu sendiri.

Dijual! Teman single tukang ngabisin stok cemilan. Nggak rewel, walaupun agak moody, kalau ngambek beliin aja jajan. Ongkir gue yang tanggung. Kalau berminat silahkan sambangi akunnya bintangyudhis

Khas Yura. Nyeleneh tapi informatif.

"Yang lain udah confirm?" Eja berusaha kepo tipis-tipis.

"Udah. Lengkap. Even Manda." Jawab Michael.

Eja berdecak pelan mendengar nama yang keluar dari mulut sahabatnya itu.

"Oke. Gue pake nih annual leave gue demi lo. Send me the details." Ucap Eja akhirnya dengan senyum terkembang di wajahnya.

"Bacot. Iye nanti gue kirim."

Dan panggilan itu pun terputus tanpa sempat ada pamitan dari pihak masing-masing.

Hide And Seek [Jay Enhypen Local AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang