Bagian 2 : Sebuah Sekte

470 47 11
                                    

Boruto, Sarada, Mitsuki, Shikadai, dan Inojin telah sampai di perbatasan desa setelah menunggangi burung raksasa tinta milik Inojin. Hari ini, mereka tiba di sana pada waktu sore yang cerah, tetapi pemandangan yang mereka temui sangat berbeda dengan keadaan biasanya. Bekas-bekas pertarungan yang terjadi semalam masih terlihat jelas di sekitar mereka, dengan pohon-pohon yang rusak dan tanah yang tergali.

Tim Boruto segera mulai menyelidiki area ini, berusaha mencari tahu apa yang terjadi semalam dan mencari petunjuk yang bisa membantu dalam penyelidikan mereka. Mereka berjalan di sekitar lokasi pertempuran, mencari tanda-tanda yang tidak biasa.

Mitsuki mendekati sepotong tanah yang tergali secara aneh dan mulai menggali lebih dalam. Ketika dia mencari-cari di dalam tanah, tangannya menyentuh sesuatu yang keras. Dengan hati-hati, dia mengangkat benda tersebut dan menunjukkannya kepada teman-temannya.

Boruto, Sarada, Shikadai, dan Inojin berkumpul di sekitar Mitsuki untuk melihat apa yang telah ditemukan. Mitsuki memegang sebuah medali berbentuk segitiga yang tampak sangat kuno dan berlumur dengan tanah dan bekas pertarungan.

Shikadai, yang selalu berpikir logis, berkomentar, "Ini bukan benda biasa. Medali ini tampak sangat tua dan tampaknya memiliki nilai sejarah."

Sarada menambahkan, "Mungkin ini adalah petunjuk terkait dengan pelaku pembantaian Jounin itu."

Boruto menatap medali dengan serius, "Ini bisa menjadi kunci untuk memahami lebih lanjut apa yang terjadi di sini dan siapa yang bertanggung jawab."

Boruto, Sarada, Mitsuki, Shikadai, dan Inojin sedang dalam diskusi yang serius, mencoba memahami petunjuk yang mereka temukan dengan medali kuno itu. Mereka membicarakan kemungkinan keterlibatan sebuah sekte yang disebutkan oleh Naruto tadi pagi dalam peristiwa yang terjadi semalam.

Namun tiba-tiba, Boruto menghentikan pembicaraan mereka dengan tegas. "Jangan berbicara apapun!" ucap Boruto, suaranya terdengar sangat serius dan penuh peringatan.

Semuanya terdiam seketika setelah mendengar perintah Boruto. Angin bertiup kencang di sekitar mereka, dan mereka merasa ketegangan di udara. Boruto perlahan-lahan berbalik badan, menghadap ke arah yang berlawanan, dan mengangkat telapak tangannya.

"FUTON: REPUSHO!" teriak Boruto, sambil melepaskan serangan angin yang kuat ke arah sebuah pepohonan dan semak-semak yang rindang di dekat mereka.

Serangan angin tersebut membawa daun-daun dan tanah terbang ke segala arah, menciptakan loncatan kekuatan yang hebat. Seketika, tiga bayangan misterius muncul dari semak-semak secara sekejap.

Tim Boruto terkejut dan siap untuk bertindak saat tiga orang misterius tersebut tiba-tiba berdiri di hadapan mereka. Tiga orang ini terdiri dari dua laki-laki dan satu wanita, yang tampaknya memiliki hubungan dengan pembantaian Jounin.

Wanita itu berkomentar dengan nada sinis, "Jadi Konoha mengirimkan jounin penjaga perbatasan lagi?"

Salah satu laki-laki, Satoru, memberikan informasi tambahan, "Akira, dia memegang medali segitiga milikmu yang tertinggal akibat pertarunganmu kemarin malam!" tunjuknya pada Mitsuki.

Akira, wanita satu-satunya diantara ketiga orang itu tersenyum licik. "Satoru, Ryuji, kita apakan mereka?"

Sarada, yang penuh amarah, berseru, "Jadi kalian orang dibalik penyerangan Jounin kemarin malam?!"

Boruto menatap tiga orang itu dengan tatapan yang tajam dan serius. "Sekte Iblis Hyoujou?"

Akira tersenyum licik dan berkata, "Sepertinya pecundang yang kubiarkan selamat kemarin telah menyampaikan kabar dengan baik ya..."

Boruto berteriak dengan penuh amarah, "KATAKAN APA MAUMU?!"

"Putri Hokage!" jawab Ryuji dengan tegas.

Boruto : The Last ( 2023 Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang