Bagian 8 : Pertempuran Terkutuk 2

266 36 8
                                    

Langit tengah malam Desa Konoha terasa seperti terkoyak oleh sayap-sayap gelap dari ribuan kelelawar. Suara gemuruh dari kerumunan sayap memenuhi udara, menciptakan lagu kematian yang menakutkan. Desa yang ramai dan penuh kehidupan sekarang dipenuhi oleh suasana mencekam dan rintihan kepedihan.

Dalam kekacauan malam yang menegangkan, terjadi pertarungan antara Masumi dan Sarutobi Konohamaru. Desir angin bertiup dengan lembut, menciptakan aura ketegangan di antara mereka yang saling berhadapan.

Konohamaru, dengan mata yang berbinar penuh tekad, memegang erat tongkat Sarutobi warisan keluarganya. Ia memperlihatkan kepiawaian yang melekat dalam setiap gerakan tongkatnya, seolah-olah ia menari dengan keanggunan yang mematikan.

Masumi dengan rapalan mantra di mulutnya menciptakan jarak di sana. "KAJI HEBI NO HONŌ!" serunya dengan keras mengerahkan kekuatan sihirnya sambil membuka mulut dengan lebar.

Dari dalam mulut Masumi termuntahkan seekor ular api berukuran besar menyembur keluar dengan cepat, menciptakan bayangan yang menakutkan di malam yang gelap. Ular itu melata dengan cepat mengarah kepada Konohamaru.

Konohamaru dengan lincah mulai memutar-mutarkan tongkat Sarutobi-nya dengan kecepatan yang sulit diikuti mata. Tongkat itu menjadi pusaran angin yang membalut ular api, menciptakan pertempuran cahaya dan kegelapan.

Namun, Masumi tidak terpukul mundur begitu saja. Dengan gerakan tangan yang gesit, dia mengendalikan ular api untuk menyelinap di sekitar pusaran angin. Ular itu berusaha menembus pusaran angin agar bisa membakar Konohamaru.

"Kau lupa jika seorang Sarutobi juga bisa bermain atraksi api sepertimu?!" tanya Konohamaru mengubah arah putaran tongkatnya.

Sarutobi Konohamaru menghempaskan balik serangan api milik Masumi. Dia membalikan serangan itu dengan mengubahnya menjadi gelombang api panas yang berukuran tinggi.

Masumi dengan cepat merentangkan tangannya di depannya. Dengan gerakan tangan yang cepat, Masumi memotong gelombang api itu seperti membelah lautan yang luas.

Dalam sekejap Masumi hilang dari pandangan Konohamaru. Suara langkah ringan menjadi seram, membingungkan Konohamaru di tengah medan pertempuran yang gelap.

"Sarutobi...," bisik Masumi, suara itu terdengar dari arah yang tak terduga.

Konohamaru memutar tubuhnya, tetapi serangan Masumi datang terlalu cepat. Masumi muncul melontarkan serangan mantra, melemparkan Konohamaru. Tubuhnya terguling-guling di tanah, memantulkan debu di udara malam.

Seolah melawan aturan gravitasi, Masumi merentangkan tangan ke arah Konohamaru dan mengangkatnya dari tanah. Konohamaru, yang masih terhuyung-huyung, melayang di hadapan Masumi seperti boneka yang dikendalikan oleh kekuatan gaib.

Dengan tawa jahat, Masumi meraih kepala Konohamaru dengan kasar. "Kau akan mati dengan kepala hangus, Sarutobi!"

Masumi mulai merapalkan sebuah mantra. Seketika sebuah api mengalir di tangan kanannya yang sedang mencengkeram kepala Konohamaru. Hal itu membuat kepala Konohamaru terbakar di sana.

"ARRRGGHHH!!!" rintih Konohamaru memenuhi malam, terdengar kepedihan yang tak terkira.

Tatapan tajamnya penuh dengan kegilaan, dan keinginan untuk melihat lawannya mati dalam penderitaan. "BAGAIMANA PERTUNJUKAN API DARIKU? KAU MENYUKAINYA?!"

BOOF! Sebuah kejutan tiba ketika tubuh Konohamaru mulai menghilang, meninggalkan asap hitam yang tersisa.

Masumi terpaku, kebingungan melintas di wajahnya. Ia menyadari jika itu adalah sebuah bunshin! "B-Bagaimana..."

Suara tawa sinis mencengkeram udara ketika Konohamaru muncul dari arah lain, bersiap dengan ketiga kloning bunshin yang mengelilingi Masumi sesuai keempat arah mata angin. Hal ini membuat Masumi melihat ke sekitarnya, di sana sudah ada empat Konohamaru yang mengelilinginya.

Boruto : The Last ( 2023 Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang