[ PART: 5 ]✓

25 4 0
                                    

______________________________________

Terdengar suara rintikan hujan turun dengan deras di malam hari ini. Tapi entah kenapa Damara yang sudah terlelap dari tidur nya, tiba-tiba bangun karena merasa haus.

Dengan mata sedikit terpejam, Damara turun dari kasur nya dan berjalan keluar kamar menuju dapur.
Setelah di dapur Damara mengambil segelas air minum dan meneguk nya hingga tandas.

"Hah~"

Damara menghela nafas lega. Lalu dia kembali melangkah menuju kamar nya tapi ketika dia tidak sengaja melihat kearah ruang tamu dapat dia lihat sebuah kaki seseorang menjuntai di kursi sofa.

Dia melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 01:15 tengah malam. Merasa penasaran Damara melangkah menghampiri sofa ruang tamu dengan langkah kaki yang pelan karna sedikit merasa takut.

Ketika sudah berada di samping sofa, Damara terkejut. karna dapat dia lihat kini kakak tirinya sedang tidur dengan posisi setengah berbaring di sofa yang membuat kaki nya menjuntai. Dengan sepatu nya yang masih melekat.

Kakak nya ini pasti ketiduran karena kelelahan dengan tugas mata kuliahnya seharian sehingga dia lupa untuk menjaga kesehatan nya. Lalu Damara menoleh kearah meja yang sudah ada tumpukan buku tugas kakak nya terlihat isinya sangat tebal.

"Pasti kecapean."gumam Damara.

Dengan lembut Damara melepas sepatu kakaknya. Dan membereskan meja nya. Lalu menyelimuti seluruh tubuh Giara. Tapi ketika tanpa sengaja tangan nya bersentuhan dengan kulit Giara. Dapat dia rasakan bahwa Suhu tubuh Giara panas.

"Kak, kak Giara bangun" Damara menepuk pelan pipi Giara, tapi Giara sama sekali tidak membuka matanya melainkan hanya bergerak gelisah dengan keringat bercucuran di kening nya.

Merasa panik Damara langsung berlari menuju dapur untuk mengambil baskom berisi air dengan kain. Setelah kembali dari dapur Damara langsung meletakkan kompres dingin di kening Giara.

"Semoga besok pagi, panasnya turun" gumam Damara sambil memandangi wajah Giara. Lalu tangan nya terangkat dan mengusap wajah cantik Giara dengan lembut.

Setelah beberapa menit Damara memilih untuk duduk di lantai dengan tangan nya yang menahan dagunya di sofa sambil menatap wajah Giara lekat.

Namun tiba-tiba Damara merasa kantuknya menyerang dan berakhir terlelap dengan posisi duduk dengan Giara yang berbaring di sofa.

----------

Kini sepasang mata mulai membuka matanya perlahan-lahan dengan pandangan yang sedikit buram. Setelah terlihat jelas dia merasa ada sesuatu yang berada di keningnya lalu dia menyentuh keningnya yang terdapat sebuah kain kompres.

Giara mengalihkan pandangan nya kedepan betapa terkejutnya dia melihat kini wajah Damara yang berada di depan nya dengan Damara yang masih tidur. Lalu melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 05:30 pagi.

Lalu kembali melihat wajah Damara. Giara ingin membangun kan nya tapi dia mengurungkan niatnya karena melihat wajah Tenang dan damai Damara yang membuat nya merasa tidak tega.

Giara memilih beranjak dari duduknya, tapi ternyata itu membuat Damara terusik dan membuka matanya. Damara menggosok kedua matanya.

"Eh kak Giara udah bangun, apa kepala kak Giara merasa pusing sekarang?" Tanya Damara dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Enggak"

Mendengar itu Damara menghela nafas lega dan menganggukan kepalanya.

"Syukurlah, karna semalem tu suhu badan kakak panas banget Lo" ujar Damara yang membuat Giara mengerutkan keningnya.

DAMARA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang