[ PART: 7 ]✓

30 3 4
                                    

______________________________________

Peluh keringat mengalir, dengan Alaska yang terus berlari sambil menggiring bola dengan cepat dan lincah dan lagi-lagi dia mencetak poin. Sedangkan Satria yang tertinggal poin berdecih kesal.

Murid-murid disana berteriak histeris menyemangati Alaska dan Satria terutama Para gadis yang terus berteriak ketika melihat Alaska dengan wajah berkeringat yang terlihat semakin keren di mata mereka.

Sedangkan Damara dia hanya diam dan terus memperhatikan Alaska yang terus berlari menggiring bola ke ring, sesekali Alaska menoleh kearah nya dan tersenyum manis yang membuat Damara ikut tersenyum.

Setelah 30 menit akhirnya pertandingan itu di menangkan oleh Alaska dengan poin Alaska yang jauh berada di atas poin satria.

"Gimana?" Alaska menatap Satria dengan Remeh di sertai senyum miring di bibir Nya.

"Cih!" Satria berdecih tidak terima karna kalah dengan poin tertinggal sangat jauh, lalu meninggalkan lapangan basket itu dengan wajah Emosi sekaligus malu.

"Woy mau kemana Lo!" Teriak Alaska melihat kepergian satria yang seperti pecundang bagi nya.

"Sudah lah Alaska jangan cari masalah lagi"

-----------

Setelah sampai di rumah Damara langsung pergi ke kamar nya untuk mengganti pakaiannya, Ketika selesai mengganti pakaiannya Damara keluar menuju dapur.

Dia ingin memasak untuk makan malam nanti, Damara mengambil sayuran dalam kulkas. Damara mulai memotong wortel dengan hati-hati dan fokus.

"DAMARA!"

Damara tersentak kaget, dan Tanpa sengaja pisau yang ia pegang mengiris jari telunjuk nya yang langsung mengeluarkan darah.

"I-ya ma, ada apa?" Tanya Damara menyembunyikan tangan nya ke belakang. Lalu menatap Kirana yang kini berjalan mendekat dengan tatapan yang tajam kearah nya.

"Kamu kalo nyuci baju yang bener dong, ini baju putih saya masih ada noda nya. Saya gak mau tau kamu harus cuci ulang baju saya." marah Kirana Lalu melempar baju itu tepat mengenai wajah Damara. Setelah itu dia langsung melangkah pergi begitu saja.

Damara mengambil baju itu dan meletakkan nya di kursi terlebih dahulu. Ia Meringis sakit menatap Jari telunjuk nya yang masih mengeluarkan Darah.

Damara berjalan mencari kotak p3k
Yang biasa ada di dekat lemari dekat kulkas, namun sial nya Kotak p3k itu tidak ada di sana. Membuat Damara berusaha mencari lagi namun tetap tidak ada.

Merasa lelah mencari kotak p3k itu, Damara memilih untuk membersihkan Luka nya menggunakan air bersih.

Setelah itu dia berjalan mengambil baju tadi dan membawa nya kebelakang, ketika ingin memasukan baju itu kedalam air rinso. Damara meringis sakit ketika jari telunjuk yang terluka terkena air rinso.

"Aww"

Damara tidak memperdulikan itu dia mencuci pakaian ibu nya itu sampai bersih walaupun sesekali Damara meringis karna luka itu cukup dalam bukan luka gores biasa.

Setelah selesai mencuci pakaian Damara kembali ke dapur untuk melanjutkan memasaknya tadi. namun terdengar suara tertawa dari ruang tamu. Merasa penasaran Damara mengintip dari dapur dapat dia lihat ternyata ada adik ayah tirinya. om Ikbal dan Tante Tiara istri nya.

"Oh ya gimana kabar anak-anak
Kamu kak?" Tanya Tiara menatap Kirana. Sedangkan kedua suami nya sibuk ngobrol di depan.

"Ya gitu Deh," jawab Kirana malas dan menghela nafas nya.

DAMARA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang