6. TAMAT

4.4K 362 56
                                    

Harry tak habis pikir dengan pernyataan konyol yang di berikan Tom pada Hermione, dan dia hanya bisa menepuk jidatnya pusing saat pria itu berbohong. Kebohongan yang tak masuk akal dan sangat di luar antariksa untuk Harry, anehnya Hermione malah percaya. Dia pikir, apakah Tom yang terlampau pintar, atau pria itu dan Hermione yang sama-sama bodoh saat di satukan?

"Tom kecil, sebenarnya adalah diriku." Tom hanya bersedekap dengan tenang.

"Apa? Bagaimana bisa?!" Hermione menganga dengan wajahnya yang aneh, menurut Harry.

"Pada saat itu, aku tidak tau jika sedang terjadi perang di Britain sihir. Kedatanganku awalnya hanya untuk menjadi Tourist asing. Tapi tiba-tiba saja Death Eaters menculikku untuk di cuci otak dan di jadikan pasukannya."

Harry memutar mata mendengar alasan konyol itu, dari segi wajah Tom sebelah manapun, pria itu tidak terlihat seperti orang yang lemah dan mudah di culik.

"Lalu?" Hermione mengerutkan kening.

"Yah, pada intinya saat perang aku yang tidak sadar dalam kendali mereka, ikut berjajar bersama Aliansi untuk berperang. Tapi tiba-tiba saja, saat aku sudah tersadar. Aku sudah tinggal bersama Harry dan berada dalam tubuh anak kecil."

"Mana buktinya?"

Tom mengeluarkan sebuah buku kecil di tangannya dengan sihir, lalu memberikannya pada Hermione.

"Thomas Alpha Rigel." Hermione membaca isi Passport Amerika Sihir di tangannya. "Ini asli." Kemudian menatap Tom tegas. "Jadi, pada intinya kau tidak tau telah di peralat oleh Voldemort?"

Tom hanya mengangguk dan Harry bingung, kenapa Hermione bisa-bisanya percaya.

"Untuk keamanan, kau harus datang ke Kementerian Sihir besok. Ada beberapa pertanyaan yang harus kau jawab, jika benar kau tidak bersalah, maka kau akan bebas." Hermione mengambil tas kulit di sebelahnya dan bersiap untuk pergi. "Ya, Harry. Aku pulang, ini kasus yang unik sebenarnya. Mungkin Tom terkena kutukan langka sehingga tubuhnya berubah menjadi bayi. Selamat sore, aku pulang."

"Ah, tentu." Harry berdiri untuk mengantar gadis itu sampai ke perapian.

Pada saat Hermione pergi, dia menatap Tom dengan aneh.

"Sejujurnya, ini sangat tidak masuk akal dan anehnya dia percaya."

"Aku sedikit membisikkan mantera manipulasi padanya..." Tom menyeringai. "Temanmu tidak terlalu bodoh, jadi aku harus memantrerainya sedikit saja."

"Oh... Pantas." Harry tersenyum kikuk, pria kurang ajar itu benar-benar licik.

Untung saja, Tom pernah memalsukan data pribadi saat masih muda, dia tak menyangka Passport palsu itu akan menolongnya saat ini.
.
.
.
.

Kadang Harry tidak menemukan Tom pulang seharian, sementara kehamilannya sudah semakin membesar, hampir menginjak 8 bulan. Tapi pria itu malah keluyuran dan Harry marah saat pria itu seperti merahasiakan sesuatu darinya.

Yang Harry pikirkan, dia terlalu takut jika Tom pergi ke dunia sihir dan mengunjungi rekan-rekan jahatnya. Bisa saja bukan? Itu sangat memungkinkan, mengingat manusia tidaklah mudah berubah sifatnya.

"Kau dari mana saja, Tom?!" Harry berdiri sembari berkacak pinggang, menatap Tom penuh marah, ketika pria itu datang memasuki kamarnya tengah malah.

"Hhhh..." Tom menghela, kemudian membuka Coat yang di pakainya dan segera melempar tubuh keatas ranjang, melewati Harry yang menatapnya marah. "Kita bicara besok saja, aku lelah."

"Cepat, jawab aku!" Harry menarik selimut yang ingin Tom pakai. "Kau dari mana saja?!"

"Bisakah kau tidak cerewet sehari saja? Lihat, bahkan wajahku begitu sayu." Tom menunjuk kantung matanya yang sedikit hitam.

Cute Papa HawwyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang