Awas typo....✈️
Jangan lupa vote & komen
Happy Reading❤️
.
.
"Kayaknya dia emang udah gila deh"
"Iya bener Nad kayaknya udah bener bener gila sih Zoya. Bisa bisanya dia makan bareng kak Narenza!"
"Tapi ada yang aneh deh! sejak kapan si Zoya deket sama kak Naren?" Ucapan Tika seketika membuat Nadin sadar.
Benar juga! Sejak kapan Zoya dekat dengan Naren? Bukankah selama ini mereka saja tidak pernah saling berbicara?
Lalu bagaimana bisa sekarang mereka berdua makan bersama? Bahkan Zoya memerintahkan kak Naren untuk memesankan makanannya.
"Apa mungkin si Zoya selingkuh sama kak Naren?" Nadin menghela nafas mendengar ucapan Tika. Sahabatnya yang satu ini memang agak lemot. Mana mungkin seorang Narenza Althara mau menjadi seorang selingkuhan?
"Nggak mungkin lah bego! Jangan ngadi ngadi deh. Mending kita tanya langsung aja nanti ke Zoya. Lagian nggak mungkin dia selingkuh, loh kan tau sendiri cintanya dia ke si Marvin udah kayak apa"
"Bener juga. Yaudah deh, mending kita lanjut makan aja"
Sedangkan Zoya yang sedang menjadi pembicaraan banyak siswa malah duduk dengan tenang menyantap makanannya tanpa perduli sedikitpun.
Begitupula dengan Naren yang saat ini sedang memperhatikan istrinya itu menyantap makanannya. Ia heran bagaimana gadis di depannya ini dapat menghabiskan makanan sebanyak itu? Ternyata hanya tubuhnya saja yang kecil tidak dengan porsi makannya.
"Aww.. Lepasin sakit!!" Zoya berteriak saat merasakan lengannya tiba tiba saja di tarik dengan kasar. Ternyata itu adalah Marvin Mantan kekasihnya yang sekarang masih berstatus sebagai kekasihnya.
Memang benar sedari tadi Marvin memperhatikan interaksi mereka berdua, sebenarnya ia tak terlalu perduli pada Zoya. Tapi ucapan teman temannya yang mengatakan bahwa ia telah di selingkuhi, membuat harga dirinya terluka.
Zoya benar benar lupa dengan keberadaan sosok Marvin di kehidupannya yang sekarang ini. Karena kini dunia gadis itu hanya berputar di sekitar Narenza saja, yang merupakan suami sahnya.
"Ayo ikut aku!!" Marvin tak melepaskan genggaman tangannya pada lengan Zoya, meskipun gadis itu sudah meringis kesakitan. Naren yang melihat hal itu menatap tak suka, ia meraskan pembuluh daranya mendidih.
Ia saja tak pernah bersikap kasar pada Zoya, berani beraninya lelaki itu menarik kasar lengan istrinya.
"Jangan kasar sama cewek!" Ucap Narenza dengan menepis tangan Marvin yang berada di lengan istrinya. Cukup muda, karena pada dasarnya Naren juga lelaki yang memiliki tenagah yang kuat. Apalagi Ia juga pernah belajar boxing.
"Peduli setan ba**sat!!! Lo nggak usah ikut campur!! Ini urusan gue sama cewek gue!!" Naren hanya diam dan menepis tangan Marvin yang sedang mencengkram kerah seragamnya. Kini mereka menjadi pusat perhatian.
Banyak orang berbisik, bukan membicarakan Naren ataupun Marvin, tapi mereka semua membicarakan Zoya. Ia di cap sebagai gadis tak tau malu yang berani beraninya berselingkuh ketika sudah memiliki pacar seperti Marvin.
"Lo apa apaan sih?!" Zoya melerai, ia merasakan tanda tanda pertengkaran yang akan segera terjadi.
"Ikut aku!!" Zoya pasrah saat tangannya di tarik Marvin meninggalkan kantin yang sedang ramai karena ulahnya. Sedangkan Naren hanya memandangi kepergian Zoya dengan lelaki yang merupakan pacarnya itu.
Shit!!~
***
Kini Zoya dan Marvin telah berada di taman belakang sekolah, tempat ini ssangat cocok untuk membahas masalah mereka berdua dan sangat cocok bagi Zoya untuk memutuskan Marvin.
"Apa maksut kamu?! kamu selingkuh sama dia hah!!" Mendengar ucapan Marvin seketika membuat Zoya semakin kesal.
Acara makan siangnya dengan Naren kini telah berantakan sebab ulah lelaki yang berdiri di hadapannya ini. Dan sekarang dia mengatakan Zoya selingkuh? Memang dasar Marvin anj**g!
"Jangan playing victim deh jadi cowok! sebenernya siapa yang selingkuh?!"
"Maksut kamu apa hah? aku nggak pernah nyelingkuhin kamu!" Zoya tersenyum meremehkan ucapan Marvin.
"Terus Cika itu siapa?" Marvin kaget. Bagaimana Zoya mengetahui tentang Cika yang merupakan sahabatnya itu. padahal Marvin tidak pernah menyebut tentang Cika sama sekali pada Zoya. Apalagi Cika saat ini sedang di luar negeri, jadi tak mungkin ada kemungkinan bahwa Zoya pernah bertemu dengan Cika.
"Gimana kamu bisa tau tentang Cika?" Zoya membelalakkan matanya kaget.
Sial! dia benar benar lupa. Karena terbawa perasaan masalalu, akhirnya dia secara tak sadar menyebut nama Cika.
Sebab pada saat ini Cika belum kembali ke indonesia. Gadis itu kembali pulang ke indonesia ketika Zoya akan naik ke kelas 3 SMA dan kembali bertetangga dengan Marvin saat dia sudah lulus sekolah. Itupun Zoya tidak pernah mengetahui tentang Cika sebelumnya, sebelum gadis itu menjadi tetangga dengan Marvin.
"Lo nggak perlu tau! dan yang paling penting sekarang, gue mau PUTUS!!!" Ucap Zoya dengan menekan kata putus.
Marvin kaget. Ia tak menyangka ucapan itu keluar dari mulut Zoya. Karena selama ini gadis itu sangat menyukainya sampai sampai membuat Marvin muak dengan tingkah lakunya.
Tapi sekarang? Bagaimana sikap gadis ini bisa berubah dalam sehari? Ia sudah bagaikan orang lain! Apakah perasaan bisa hilang begitu saja dalam sehari? Padahal kemarin kemarin gadis itu sepertinya masih sangat menyukainya.
"Nggak! Aku nggak mau!" Ucap Marvin tegas. Entah mengapa melihat perubahan sikap Zoya membuat Marvin penasaran pada gadis tersebut.
Sedangkan Zoya membelalakkan matanya tak percaya, ia tak menyangka dengan penolakan Marvin. Bukankah lelaki itu selama ini tidak tulus mencintainya? Lalu kenapa ia menolak permintaan putus dari Zoya.
"Gue nggak perduli. Pokoknya kita PUTUS!! BYE!!" Zoya meninggalkan Marvin yang terpaku menatap kepergiannya. Harga dirinya sebagai lelaki kembali ternodai.
Marvin tersenyum, memikirkan rencana agar ia mendapatkan Zoya kembali. Ia akan meggunakan segala cara agar gadis itu kembali terobsesi padanya. Semakin gadis itu menolak adrenalinya semakin terpacu. Ia tak akan melepaskan gadis itu dengan muda.
Hmm benar benar menarik..
•TBC......
•Terimakasih atas dukungannya 🙏
#08november23
KAMU SEDANG MEMBACA
Narenzo (On Going)
Teen FictionMenyesal?? Sangat!! Zoya sangat menyesali perbuatannya selama ini. Menyia nyiakan orang yang peduli padanya. Tapi dia malah memilih seorang sampah. Hampir mati karena keadaan yang tidak terduga, membuat Zoya sadar akan kehadiran sosok Narenza Alth...