Ndre...?
lirihnya.
"Jangan berpura pura. Aku tau kau masih mencintaiku bukan." ujar Andre mengangkat satu alisnya.
Iya
Pernyataan itu membuat hati mantan kekasihnya berbunga bunga, tetapi hanya bertahan beberapa menit saja setelah Diana melanjutkan ucapannya.
Huh! Menyeringai. "Tapi itu dulu sebelum lima tahun yang lalu." tegasnya penuh kebencian.
Senyuman yang semula sumringah berubah seratus delapan puluh derajat.
'Pria gila.' umpatnya dalam hati.
Shuttt.... "I don't care. Kau mencintaiku atau tidak, yang ku butuhkan saat ini adalah dirimu." menggerakkan jari telunjuk nya ke bibir mungil Diana.
"Jangan mengatakan apapun lagi, membosankan. Mari kita lakukan sekarang." sambungnya.
Lo bajingan. Lepasin gue!
/berontak
Melepaskanmu. Bukankah ini yang kau inginkan dari dulu.
"Aku membawamu kesini. Sekarang bagaimana aku bisa melepaskanmu begitu saja." smirk.
Diana mengalungkan tangannya ke leher Andre ketika dia menggendong nya.
Kenapa kamu memelukku begitu erat jika tidak ingin melakukannya?
ejeknya.
/mencengkram kedua bahu bidang Andre kuat
Lepasin gue b*ng**t!
Andre membawa lalu melempar kasar ke tempat tidur. Saat mantan kekasihnya berusaha kabur untuk ke dua kali tubuh nya segera menekan ke kasur hingga tak bisa bergerak sedikitpun.
Ndre? Lo bener bener brengsek, lepasin gue sekarang!!!
mulai tersulut emosi.
Menarik tangan mungil itu menjepitnya ke atas kepala. Sejenak dia memandang intens dengan tatapan penuh nafsu.
"Aku menginginkanmu baby. Biarkan permainan ini tetap berlanjut."
Melumat bibir tipis mungilnya brutal seraya melepas semua pakaian nya.
"Ndre. Kamu jangan lakuin ini lagi ke gue, ku mohon biarkan gue pergi 0dari sini, please."
pintanya penuh permohonan.
Akan tetapi Andre tak peduli, kedua telinganya seakan tuli, ia tetap melancarkan aksinya.
Diana berteriak meronta melihat pakaiannya terlepas satu persatu oleh lelaki bukan suaminya untuk kedua kali.
"Berhentilah menangis sayang, sebentar lagi permainan akan segera dimulai."
ibu jarinya mengusap pipi Diana yang basah oleh air matanya.
/menggeleng pelan
Mmmmpt... eummpt... emmmm
menautkan bibirnya kali ini sedikit lembut.
"Usaha suamimu dalam kendaliku, kau tentunya tau bukan sifat ambisius ku, bisa saja aku mencelakakan dia kapanpun itu."
melepaskan tautannya beralih menatap dua gundukan kenyal di terpampang nyata didepan mata setelah melepas tali pengait br*
Andre mengambil tali mengikat kedua tangan Diana agar tidak ada pergerakan darinya.
"Bolehkan aku mencicipi nya."
Bibir pria itu mencium setiap inci tubuh indah Diana meninggalkan rona merah di belahan d*d* mengesap rakus.
Melawanpun percuma dia semakin bermain brutal tak memperdulikan rintihan terus keluar dari nya.
"Ndre. Stop jangan lakuin ini ke gue,
Ini pemerkosaan." isaknya terbaring lemas di bawahnya."Aku mencintaimu, sangat mencintaimu. Lima tahun aku berjuang mati matian demi hubungan kita, memberimu kenyaman, tapi apa balasanmu hah! Kau malah menikahi pria lain dan dia adik angkatku sendiri, orang paling ku benci." lirihnya hampir tak terdengar.
Sshhh... Akhh... sakit
"Tahan dan nikmati hari indah bersamaku." menghentakkan miliknya kasar.
"Kau kasar. Ini sangat sakit." rintihnya.
Mmpphhhh
bibir Andre membungkam bibir ranum nya.
"Sudah ndre. Gue gak kuat, ini sakit."
Akhhh
"Aku bilang tahan. Ya tahan." bentaknya semakin memompanya lebih cepat.
Ndre... akhhh
Pria itu bermain kasar, bahkan sampai Diana tak berdaya dibawah kukungan nya, menjadikan dia budak nafsu bejatnya, cairan hangat berhasil masuk ke dalam lubang kenikmatan.
BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
IPAR KEMATIAN (END)
RandomPernikahan adalah sebuah momen terindah yang di idamkan semua pasangan, tapi tidak untuk Diana. Di malam pertamanya kakak iparnya sendiri dengan sengaja menjebak dalam hubungan terlarang, merebut hak yang seharusnya di berikan bersama sang suami ia...