05

8 4 10
                                    

🍃Happy Reading🍃

•••••

"Dimas, kamu mau gak sama anak om?" tanya Andika

Dimas dan Della pun saling pandang, namun Della memberi isyarat agar menolaknya namun jawaban dimas sangat membuat orang tercengang.

"Kalo om memberi tanggung jawab anak om pada saya, saya Terima dengan lapang dada" jawabnya

Della yang mendengar jawaban dimas pun melotot sambil menggerutu dalam hatinya

"Syukur deh kalo kamu suka sama anak om" andika bertutur kata

Pertemuan malam itu masih saja melekat di memori della, bagaimana tidak malam itu dimas mengatakan secara langsung bahwa ia menerima jika tanggung jawab ayahnya berpindah padanya yang berarti... Pernikahan?

Setelah malam pertemuan itu Della tak bisa tertidur nyenyak, hingga adzan subuh berkumandang pun ia masih belum terlelap juga. Alhasil ia memutuskan untuk sholat subuh.

Sinar matahari telah bersinar terang, dan sekarang waktunya ia pergi ke sekolah. Saat menuruni anak tangga ia melihat ayahnya sedang sarapan, ia pun menghampirinya.

"Ayah"

Andika sontak menoleh dan menjawab "kenapa?"

"Aku boleh berangkat sama temen aku ga hari ini?" izinnya yang tentu saja berbohong, karena ia tak mau berangkat bersama dimas lagi

"Sama dimas aja kenapa?"

"Hari ini aja deh aku berangkat sama temen" rayunya kembali

"Harus sama dimas!-" ucapan Andika berhenti karena seseorang mengetuk pintu

Della pun hanya menghela napas kasar karena ia tak diizinkan oleh ayahnya

"Sebentar ayah buka pintu dulu, kamu sarapan sana" titahnya dan Della hanya mengangguk

"Assalamu'alaikum" salam dimas

"Wa'alaikumussalam, kamu dimas, sini masuk-masuk"

"Della nya sudah siap om?" tanya dimas

"Itu masih sarapan" tiba-tiba saja Della selesai dengan sarapan lalu menuju ruang tamu untuk seger berangkat

"Nah itu anaknya"

"Yasudah kalo gitu saya sama Della berangkat duku om"

"Iya-iya hati-hati"

Setelah berpamitan mereka berdua pun tak ada satupun yang saling bertegur sapa, hingga sampai di sekolah.

Della pun turun dari motor dimas dan menyerahkan secercah kertas yang bertuliskan 'makasih'. Dimas hanya tercengang melihat kertas itu, segitu marahnya kah dia sampai tak ingin berbicara dengan nya.

•••••

Saat jam istirahat Della dan teman-temannya hanya duduk di bangkunya sambil bercakap-cakap sesama. Della yang hanya melamun seharian ini pun mengalihkan perhatian kedua temannya.

"Lo kenapa?" tanya chia

"Badmood" balas Della singkat

"Badmood karena?" lanjut chia

"Seseorang" balas Della lagi

"KALIAN TAU GAK?!" heboh araya tiba-tiba

Chia yang berada disebelahnya merasa gendang telinganya hampir pecah karena teriakan histeris dari araya "apaan sih ra, bisa kan ngomong pelan!" tegur chia

Telah Habis MasanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang