Karma
.
JISUNG X CHENLE
BOYPUSSY
(cowo bermeki)⚠️request-an⚠️
sorry kalo ada typo atau salah penggunaan kata karena gak di revisi alias mendadak
______________________________
Brak!"Ah sial, cape banget!" Eluh Chenle saat dia baru saja masuk ke dalam kamar asrama. Penampilannya begitu terlihat lusuh dan tak rapih, dengan bau tak wajar yang melekat di baju sekolahnya.
"Lagi?" Tanya seseorang yang sedang anteng membaca buku, ㅡtanpa mengalihkan perhatiannnya.
Chenle yang mendengar pertanyaan itu tersenyum sambil membuka satu persatu kancing yang bertaut. Dia tau apa maksud dari 'lagi' yang teman sekamarnya itu tanyakan.
Dengan raut yang sirat akan keangkuhan Chenle berkata. "Lu kaya kaga tau gua aja."
Orang yang sebelumnya sibuk menatap kearah buku yang berada di pangkuan, kini mengalihkan pandangan kepada Chenle yang sibuk melepas setelan seragamnya.
"Lu gak ada niatan mau berhenti? Gak takut kena penyakit kelamin?"
Chenle berdecak. "Ya gua juga mikir lah, gua kalo mau main pasti pake kondom. Lagian mereka juga kok yang suka rela ngangkang buat gue, ya... gua sebagai cowo normal gak bakal nolak dong. Haha.. derita punya wajah ganteng." Bangganya pada diri sendiri sambil terkekeh geli.
Jisung hanya memperhatikan pemuda itu dari ranjangnya lalu kembali memfokuskan diri pada novel bacaannya. Sambil diam-diam dia meremas celananya yang menggembung karena melihat tubuh telanjang teman sekamarnya.
...
Seperti hari-hari sebelumnya, setelah pulang sekolah, Chenle sekarang berniat untuk pergi ke club dengan menggunakan mobilnya. Jika kalian heran mengapa dia bisa keluar masuk asrama dengan bebas, jawabannya karena ayah Chenle adalah donatur utama di sekolah asrama yang di tempati Chenle sekarang.
Tak seperti para murid lain yang terikat peraturan ketat, Chenle malah di beri akses bebas untuk keluar masuk juga mobil sebagai kendaraan pribadi sang tuan muda bepergian. Katakanlah ini tak adil, karena memang benar adanya. Semua guru bahkan segan untuk sekedar menegur Chenle yang padahal itu adalah keharusan sebagai pembimbing. Mereka terlalu takut jika harus berurusan dengan kepala sekolah atau bahkan si donatur utama.
Mematut diri di cermin, Chenle segera meraih kunci mobilnya setelah merasa siap untuk pergi. Dia berjalan melewati teman sekamarnya tanpa mengucap sepatah kata pun.
...
Brak!
Chenle kembali pulang ke kamar asramanya larut malam, dia berjalan sempoyongan sambil menumpu tubuh pada sekitar, entah kenapa tubuhnya merasa sakit, padahal sebelumnya Chenle merasa ia baik-baik saja.
Merasa sepi dan tak ada yang mengomel, Chenle menoleh kearah ranjang di sampingnya dan melihat bahwa teman sekamarnya sudah terlelap memunggunginya.
Chenle pun membaringkan tubuhnya di kasur hingga kelamaan dia terlelap tanpa mengganti bajunya terlebih dahulu.
...
"Arghh! Sakithh!"
"Hiks.... Ahhh...!"
"Tolong...!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stop Waiting
FanfictionWARNING‼️ sex, frontal, kata kasar dimana-dimana, tidak untuk yang dibawah umur, tolong bijak dalam mencari bacaan. jika tidak suka dimohon untuk segera pergi dan mencari cerita lain. ©hotmommy___