Sudah tiga hari berlalu. Emely merasa lega karena Kaisar mesum itu tak datang ke kerajaannya lagi. Dia sudah menduga bahwa pria itu hanya bercanda dan mencari kesempatan mengendus leher mereka. Tak tanggung-tanggung, langsung dua!!Emely langsung naik darah, dia mencoret-coret nama Kaisar Theo. Sangking kesalnya, dia merobek kertas itu lalu menginjaknya.
Pelayan pribadinya datang ke hadapan Emely.
"Nona, anda dipanggil Yang Mulia Raja menghadap di hadapan beliau."
"Aku tak mau! katakan saja pada Raja kalian itu, aku sedang merajuk."
"Anda sudah merajuk selama tiga hari Nona, dan itu sangat tidak baik." Usul Delva pelayan pribadinya.
"Pergilah, aku sedang tidak ingin di ganggu."
Delva tak menyerah membujuk Emely agar menjumpai Raja Amorall. Dengan memberikan tawaran menemaninya belanja diam-diam dipasar, akhirnya Emely setuju dengan setengah ikhlas.
Ia sedang di dandani secantik mungkin. Emely menghentikan pergerakan Delva. Ia merasa ada yang menjanggal.
"Kenapa kau mendandani ku?"
"Maaf Nona, tapi Yang Mulia Raja berpesan agar saya membuat anda tampil memukau."
"Apa ada tamu dari kerajaan lain?" tanya nya cemas. Lantaran setiap berhias diri, pasti ada tamu yang datang. Sekedar mampir, memper- erat hubungan, mengajak kerja sama dan mengajak berumah tangga seperti Kaisar mesum itu.
"Sepertinya Nona," jawab Delva kembali menyisir rambut Emely dengan rapi.
Sudah satu jam, Emely siap dengan gaun putih panjangnya. Ia memakai gaun mewah dan lebar hari ini. Ia juga di dandani semewah mungkin. Ini sangat mencurigakan.
"Mari tuan putri!" ajak Delva semangat.
"Aku merasa kau menyembunyikan sesuatu Delva. Cepat katakan padaku."
"Apa yang ingin kukatakan lagi nona? aku sudah menyebutkan semuanya tadi."
Menyesal bertanya dengan Delva. Emely memilih diam ketika Delva mengangkat gaunnya agar tidak terkena lantai.
Rahang Emely jatuh dan matanya melotot. Ia hampir sesak nafas melihat banyaknya hantaran atau hadiah pernikahan dari seseorang yang sudah memenuhi jalannya. Siapa pria itu? dan melamar siapa?
"Raja, ada apa ini?"
"Kau lupa atau bagaimana?"
"Aku benar tidak tau," jawabnya mengambil kotak hadiah berisi berlian.
"Cantik sekali. Hadiah dari siapa ini?"
"Untuk mu, Emely. Hari ini kau telah dilamar oleh Kaisar Theo. Dia akan datang sebentar lagi, kau duduklah disana!"
Emely memegang dadanya terkejut.
Jadi dia bakalan dinikahin?
Serius?
Astaga, Emely ingin pingsan jika dia bisa pingsan sendiri. Dia tidak menyangka Kaisar itu serius dan memberikan banyak hadiah seperti ini.
Hadiah ini serupa dengan harta pribadinya yang ia simpan selama bertahun-tahun.
Apa Kaisar Theo sekaya itu?
"Dia datang." Kata Imily berlari dan memeluk Emely dengan senang.
"Kau sepertinya bahagia karena sebentar lagi aku menikah." Kesal Emely dan melepas pelukan mereka.
"Tentu kakak, aku orang pertama yang bahagia atas pernikahan kalian berdua!" Imily tersenyum puas.
Emely menghiraukan ucapan Imily.
KAMU SEDANG MEMBACA
Permaisuri Pandega
FantasyKaisar Pandega-- Theo mencari gadis yang di ramalkan dibuku selama ratusan tahun yang akan menjadi istrinya sekaligus obat untuk penyembuhannya. Emely Cristal Amorall. Putri Mahkota Negeri Amorall yang akan dijadikan sebagai tumbal darah merah. Set...