Jenlisa Story
Sweet-Romance-Comedy story.
"Friends can do this... right??"
they just ruin the friendship!
Enjoy!!!
Credit story by @Roseyluv143
ID translate & editor @heyyygg920
Lisa yang berusia lima tahun dan Jennie yang berusia enam tahun bertemu dengan cara yang aneh dan tak terlupakan bagi mereka berdua. Mereka menganggap pertemuan pertama mereka sebagai sesuatu yang lucu dan menggemaskan, namun pada saat itu, hal tersebut tidaklah lucu bagi si cantik berambut pirang. Itu lebih seperti cinta pada pandangan pertama. Yah, untuk salah satu dari mereka tentu saja. Atau, benarkah?
Anggap saja, si anak yang lebih muda sedang berlari sedikit terlalu cepat di taman ketika dia menabrak seorang anak perempuan yang lebih kecil yang sedang memakan es krimnya. Tabrakan tersebut menyebabkan makanan penutup yang manis itu jatuh ke rumput, untungnya, tidak mengenai sepatu ketsnya yang menyala. Dan katakanlah, ketika Lisa menjadi panik dan khawatir akan dimarahi, Lisa malah tersipu malu melihat gadis yang tubuhnya lebih kecil tertawa padanya.
Dia sebuah pangsit? Atau seekor kucing?
Rusa betina itu berpikir sendiri. Gadis kecil di depannya memiliki pipi yang tembem, mengingatkannya pada pangsit. Terutama saat dia tersenyum. Sementara mata gadis cantik itu mirip dengan kucing peliharaannya.
"Baiklah, kurasa aku sudah selesai memakannya," ujar gadis kecil berambut cokelat ini sambil bercanda, sambil menyeka tangannya pada gaun merah mudanya yang menggemaskan.
"Maafkan aku," gumam yang lebih tinggi, sambil menatap es krim yang meleleh di atas rumput dengan bibir bergetar. Lisa ingin menangis dan memeluk ibunya. Gadis bermata kucing itu memiringkan kepalanya dan tertawa lagi,
"Jangan menangis," dia berdecak, mengulurkan tangan untuk menepuk kepalanya, "Lagipula aku tidak menginginkannya lagi." gadis bermata kucing itu meyakinkannya. Lisa perlahan mendongak dan memainkan jari-jarinya dengan gugup saat bertemu dengan mata tajam yang cerah.
Cantik.
"A-aku Lisa," dia tergagap, mengulurkan tangannya yang gemetar ke arah yang lebih tua. Namun, melihat gadis itu menggelengkan kepalanya, kekecewaan membanjiri wajah Lisa. Tapi, perasaan itu seketika menghilang dan berubah menjadi keterkejutan saat gadis itu tiba-tiba memeluknya dengan erat,
"Tangan ku lengket karena es krim, jadi pelukan saja sudah cukup untuk menggantikannya."
Wajah Lisa menjadi panas karena kulitnya mendadak panas dan dia berani bersumpah jantungnya berdebar kencang untuk pertama kalinya selama hidupnya. Dan, sebelum Lisa dapat menemukan kekuatan untuk memeluknya kembali, gadis itu menarik diri.
"Namaku Jennie. Let's be the bestest friends!"
Dan di beberapa saat pada hari itu, Lisa berlari kembali ke ibunya yang sedang duduk di bangku di dapur, meminum secangkir teh
"Apakah kamu bersenang-senang?" Sang ibu bertanya, sambil meneguk minuman lagi. Lisa mengangguk,
"Aku sangat senang! Aku mendapatkan seorang teman! Namanya Jennie dan aku akan menikahinya suatu hari nanti, Mom!"
Dan, bisa dibilang sang ibu mulai tersedak tehnya dan terjatuh dari bangku.
🫥
.
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.