....4

275 12 0
                                    

Liska mematung, sebentar,".gue dan Lo?."apakah liska asli memang memiliki hubungan khusus dengan Regan, karena saat elena membaca novel,hanya dijelaskan bahwa Regan dan liska itu adalah musuh bebuyutan.

". maksud Lo?."beo Liska

Regan menghela nafas.

".Lo tunangan gue."

Deg

Apa apaan ini, kenapa mereka bisa tunangan?ada apa ini? tidak ada penjelasan tentang Regan dan Liska,elena hanya tau mereka itu saling membenci.

".Gue?alah mimpi Lo taikk,mana ada gue tunangan Ama Lo,mana mau lah gue."

".dengan Alvian mau?."Regan mengukung tubuh Liska di sofa,menatap Liska dengan tatapan tajam,bulu kuduk Liska merinding karena tatapan itu seperti ingin menerkam nya.

Liska menggeleng,ia takut dengan Regan,takut dibunuh maksudnya.

Regan mengangkat tubuh Liska dan mendudukkannya ke pangkuan nya.

".eh anj,gak sopan Lo,turunin gue woyy."ujar Liska meronta-ronta,tapi sayang, tenaga nya tak sekuat Regan.

".Shittt!!jangan bergerak atau kamu akan menyesal."

Liska berhenti, menatap Regan,bingung,apa tadi,".kamu?."seorang Regan mengucapkan kamu.

".I'm starting to be interested in you, darling." Regan berbisik ditelinga Liska dengan suara serak,lagi dan lagi Liska merinding,tidak aman bagi jantung nya jika harus berdekatan dengan Regan,bisa bisa mati muda ia.

".Re-regan, please, bersikaplah, seolah olah Lo dan gue gak kenal kayak dulu,gue janji gak bakal gangguin liona lagi."ujar Liska menatap lekat Regan.

Tangan Regan mengepal mendengar penuturan wanita nya,ia tak rela jika harus kembali kehilangan Liska,milik nya ada milik nya.

Regan melepas kuncir rambut milik Liska.

".heh anj,apa apaan Lo."

Regan tersenyum tipis menatap wajah Liska yg hanya jarak beberapa centi dari wajahnya.

Liska menoleh.

Deg

Liska mengagumi wajah Regan yg sangat tampan, walaupun kulit Regan tidak terlalu putih,tapi pahatan wajah dan hidung mancung membuat kadar ketampanan nya sangat tinggi,bahkan mata tajam milik Regan.

Liska tersadar dari lamunannya, lalu menjauhkan wajahnya dari Regan.

".aku emang tampan."

" .cih pede amat."

Regan memeluk tubuh Liska dan menghirup aroma tubuh Liska.

".Regan,gue mohon jangan kayak gini,kita berdua itu musuh."

Regan mengangkat wajahnya menatap masam kearah Liska.

".aku-kamu not gue-lo."

".siapa Lo ngatur-ngatur gue."

Cup

Regan mencium pipi kanan Liska.

".tunangan Lo."

Liska memegang pipinya,ia ingin berkata kembali,namun tangan Regan langsung mendekap mulut Liska.

".maaf, maaf untuk semuanya,untuk kali ini aku gak bakal kehilangan kamu kedua kalinya Liska,aku salah, seharusnya aku gak suk sama Liona,dan melupakan tunangan aku sendiri,yg susah aku dapatin."

".ke-kedua kali."

".iya,aku dan kamu udah dijodohkan sejak masa SMP,karena gengsi aku terlalu tinggi,aku selalu cuekin kamu,bahkan saat masuk SMA aku tetap cuekin kamu,hingga aku ketemu Liona dan jadi suka sama dia,tapi sayangnya Liona malah suka Alvian,dan saat itu, kamu ngejar-ngejar Alvian,dan lupa sama aku,bahkan saat kamu nanya nama aku tadi, rasanya aku makin bersalah karena kamu lupa sama aku."ujar Regan dengan mata berkaca-kaca,siapa coba yg tidak gemas jika si julukan es batu malah ingin menangis dan berbicara banyak.

Liska menahan tangannya agar tidak mencubit pipi Regan yg terlihat menggemaskan.

".aku minta maaf,aku sadar,kalo sepenuhnya cinta aku cuman untuk kamu,ratu nya Regan."

Liska sebenarnya bertanya tanya,mengapa Liska dan Regan tidak diceritakan,dan hanya sebatas saling membenci? mungkin karena mereka berdua tokoh sampingan.

".Liska."mohon Regan,yg membuat pertahanan Liska runtuh dan memeluk laki laki itu.

".iya iya,aku maafin."

". makasih."Regan memeluk pinggang ramping itu erat.

".lepas Regan,aku sesak."

".jangan tinggalin aku lagi Liska."bahu Regan bergetar,Liska tau,pasti laki laki itu sedang menangis, sepertinya alur novel ini melenceng.

".enggak akan Regan."

Regan menatap Liska dengan wajah yg basah diakibatkan tangisan Regan seperti bayi.

Liska tertawa menyadari si es batu ini menangis sesegukan sambil memeluk dirinya,Regan kesal dan kembali menaruh wajah nya di bahu Liska.

Mimpi apa gue semalam dipeluk karakter antagonis yg benci Ama gue,eh ralat,Liska asli hehe.

".Regan udah nangis nya,kamu udah bikin aku bolos di jam pertama jadi udah ya."

Regan mengelap ingus nya dan menatap Liska lekat.

". cantik."

".yah makasih,gue emang cantik dari lahir."pede Liska yg membuat Regan tersenyum dan mengelus rambut Liska.

Liska menatap sebentar Regan yg tersenyum.

Aduh ganteng amat sihh

".aku tau,aku ini tampan,sampai gak berkedip tuh mata."

Liska tersadar dan menatap kesal kearah Regan.

". bercanda sayang."

Blush

Muka Liska memerah,seumur umur ia tak pernah dekat dengan laki laki, dikarenakan banyak laki laki yg ilfil dengan dirinya saat menjadi Elena.

".Maaf,sekali lagi aku minta maaf."

".CK,ini belum lebaran ya gan,kamu udah berulang kali loh ngucapin itu."

".aku mau Nebus kesalahan aku Liska,gara gas aku kamu-."

".Shittt...diem, katanya sih kulkas 1000 pintu,tapi kok cengeng sama banyak ngomong gini."ujar Liska terkekeh, sedangkan Regan kembali memeluk Liska.

Liska kembali mengelus elus rambut Regan, membiarkan laki laki itu memeluknya.

Entahlah,tapi rasanya senang bisa merasakan sebuah pelukan dari seorang laki-laki,dulu Elena sangat anti dengan laki-laki, sekarang dengan terang terangan ia memeluk seorang laki-laki, apalagi tampan.

---

".Lea,Lo yakin?Liska gue gak diapa apain?Lo tau kan mereka itu musuh, apalagi Liska udah bolos jam pertama."ujar Fia khawatir.

".gue setuju,Liska baru aja kembali habis jatuh dari tangga,masa harus dapat masalah dari Abang Lo."ujar Ara menimpali.

Lea menghembuskan nafas nya,kesal, sahabat nya ini sangat banyak bicara!.

".CK,gue yakin Abang gue gak bakal apa apain Liska,kalo sampe,gue yg bakal maju duluan."ujar Lea melanjutkan tugas yg diberikan oleh gurunya.

".tapi gue ngeliat tatapan Regan ke Liska, kayak merasa bersalah,walau sih tajam banget Regan natapnya."ucap Fia.

".ehh Lo bener,gue ngeliat tadi, apalagi Regan keluar dengan wajah kek penuh penyesalan."sambung Ara.

Lea hanya diam,dia tahu, pasti Regan sedang menjalani sebuah taruhan,pasti ada sangkut pautnya dengan Antares geng.

Gak mungkin kan,tiba tiba Abang berubah baik Ama Liska.Batin Lea mulai tak tenang.

Ia tau maksud dari ucapan Ara dan Fia,itu bukan tatapan menyesal atau merasa bersalah,tp tatapan tertekan,ia harus memastikan itu semua.

-

TRANSMIGRASI ELENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang