...8

270 10 0
                                    

Gerta mematung mendengar perkataan Gerland yg cukup menohok hatinya,dia mengingat momen dimana terus memaki Liska dengan kata kata kasar namun tetap saja gadis itu bersikap ramah,namun semenjak keluar dari rumah sakit,Liska berubah menjadi dingin.

Sebuah tepukan dibahunya dirasakan oleh gerta,dan ternyata itu Liona.

".kak,jangan sedih begitu, Liona salah disini, seharusnya Liona enggak ikut campur,kan jadinya kak Alvian kena imbasnya juga."Liona menatap Gerta dengan mata berkaca-kaca.

".Lo gak salah."Alvian menarik Liona dan menunduk menatap gadis itu,".Kamu gak salah,yg salah Liska,entah rencana apa lagi yg bakal dia lakukan."Alvian mengelus pipi Liona.

".Aihh bos,pamer kemesraan depan kita."Arion kesal dengan Alvian, pada dasarnya ia tidak suka melihat pasangan bermesraan.

Sedangkan satria yg jiwa playboy nya,hanya bisa tertawa,pada dasarnya memang Arion tidak suka pada hal hal keromantisan, makanya lelaki itu bermulut pedas,sama dengan satria.

".Yaudah masuk."Gerta berjalan masuk setelah lama melamun,entah apa yg ia lamunankan.

_

Regan menatap lekat gadis nya itu,tampak rasa cemas dan rasa bersalah,namun tertutup wajah datar saja,Regan menatap dinding disampingnya,lalu berjalan kearah nya.

Brugh

Brugh

Brugh

Brugh

Brugh

Brugh

Darah segar mengalir dari tangan Regan, lelaki itu meninju dinding berkali-kali,hingga ia tak sadar bahwa Liska mulai terbangun.

".eugh."

Liska bangun dan merentangkan kedua tangannya, menatap sekeliling ruangan,namun tiba-tiba matanya membulat kala melihat Regan yg seperti kesetanan meninju dinding hingga retak, bahkan tangganya sudah berdarah.

Liska berlari menuju kearah Regan dan menarik tubuh Regan dengan sekuat tenaga nya.

".Bego!tolol amat Lo,mau bikin tangan Lo patah?atau Lo udah gila?lihat tangan Lo berdarah!!."Liska memarahi Regan, wajah itu terlihat kesal,tapi Dimata Regan gadis itu terlihat menggemaskan.

".Denger gakk hahh!!!."Liska kembali berteriak didepan Regan, lelaki itu hanya mengangguk saja.

Liska menarik Regan untuk duduk di kasur.

".Mana kotak obatnya?."tanya Liska dengan nada khawatir.

Regan menunjuk pojok lemari yg paling atas,Liska berjalan menuju kesana,dan akan mengambil kotak obat,namun karena tubuh nya terlalu mungil atau pendek,ia tak bisa menggapai kotak obat tersebut.

Liska merasakan sebuah tangan yang menggapai tangannya, dan Liska berbalik untuk melihat siapa orang itu, namun saat dia berbalik, ia mendapati wajah Regan Tengah menatapnya.

Liska langsung menunduk, rasanya jantungnya berdetak kencang sekali, sedangkan Regan hanya terkekeh lalu mengambil tempat obat tersebut.

Regan mengangkat tubuh Liska, membuat Liska terkejut dan gadis itu melotot pada Regan,yg sayangnya bagi Regan itu sangat menggemaskan,".Egan lepasin,tangan kamu pasti sakit!."Liska menatap Regan namun sang empu tidak peduli dan membawa Liska keatas ranjang,lalu menurunkan nya.

Regan duduk disamping Liska, menatap gadis itu datar,Liska membuka kotak obat tersebut,dengan telaten ia membalut luka Regan.

".Maaf."

TRANSMIGRASI ELENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang