(1) Mendapat Pekerjaan

8.7K 155 0
                                    

Jisung sedang mencari pekerjaan part time. Hal tersebut ia lakukan guna mempersiapkan uang untuk masuk kuliah. Jisung berasal dari keluarga sederhana yang berkecukupan, ia mencoba untuk bisa mandiri khususnya dari segi keuangan minimal untuk menghidupi dirinya sendiri. Intinya sih ia tidak mau merepotkan kedua orang tuanya.

Sudah hampir satu minggu Jisung melamar ke banyak perusahaan. Mulai dari sekadar untuk menjadi barista di sebuah cafe hingga menjadi pelayan bersih-bersih di perusahaan yang cukup besar. Namun, semuanya menolak karena menganggap usia Jisung masih sangat muda untuk mendapatkan pekerjaan itu.

Disisi lain, PT. Aditama sedang mencari seorang pemuda yang bisa mereka jadikan sebagai orang yang bisa memproduksi susu. Ada beberapa target yang sudah mereka dapatkan, hingga akhirnya dari daftar tersebut, perhatian Aditama tertuju pada seorang pria muda berusia 17 tahun yang masih sekolah namun memiliki tubuh sesuai dengan kriteria dan standar perusahaan.

"Ini orang yang kita cari" kata Aditama dengan menunjuk-nunjuk foto target yang terdapat pada ipad yang ia pegang.

"Cepat cari orang ini dan pertemukan dengan saya" perintah Aditama kepada para bawahannya.

"Baik pak, secepatnya akan kami dapatkan" kata beberapa bawahannya Aditama.

Salah satu tangan kanan Aditama yang kita sebut saja namanya Pak Dodi dan beberapa pegawai lain dengan cepat mencari keberadaan anak itu dengan mengandalkan detail profil yang diberikan oleh perusahaan.

Hingga akhirnya setelah hampir 2 jam diperjalanan, Mobil Pak Dodi dan rekannya sampai di sebuah tempat yang merupakan sekolah dari pemuda itu. Mereka memantau dari kejauhan.

"Namanya, Jisung kan" kata Pak Dodi sambil melihat profil di ipad miliknya. Ia dengan teliti memperhatikan foto Jisung yang telanjang dada disitu.

"Badannya oke juga nihh, bisa kalii kita cobain sebelum dibawa ke pak bos" kata salah satu rekan Pak Dodi. Pak Dodi yang mendengar itu hanya bisa tersenyum kecil.

"Ini beneran sekolahnya?" Kata pak Dodi bertanya kepada supirnya.

"Kalau dilihat dari alamat dan nama sekolahnya, betul pak."

Tak lama, ada seorang pria muda tampan yang mereka lihat sangat identik dengan orang yang mereka cari keluar dari gerbang sekolah.

"Sebentar, ITU ORANGNYA. Oke saya keluar dulu nemuin diaa. Kalian semua tetap stay di sini yahh" Kata pak Dodi.

Dengan cepat Pak Dodi keluar dari mobil dan sedikit berlari menghampiri Jisung yang sedang berjalah menjauh dari sekolah masih menggunakan seragam putih abunya sendirian.

"Dekk, sebentar." Kata Pak Dodi ngos-ngosan. menghentikan langkah Jisung. Dengan teliti Pak Dodi memperhatikan Jisung dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"Bapak panggil saya?" Kata Jisung bertanya.

"Iyahh, kamu Jisung kan?" Tanya pak Dodi.

"Betul pak, saya Jisung. Ada perlu apa yah dengan saya?" Tanya Jisung lagi.

"Kita duduk dulu saja yah, ada yang mau saya omongin sama kamu" kata Pak Dodi sambil menunjuk kursi panjang tidak jauh dari tempat mereka berdiri. Akhirnya mereka pun duduk di kursi panjang itu.

"Begini, saya mau menawarkan pekerjaan part time buat kamu." Kata Pak Dodi.

"Pekerjaan apa tuh pak? Kebetulan saya lagi cari pekerjaan part time." Tanya Jisung sangat antusias.

"Jadi, saya salah satu pegawai PT. Aditama. Sekarang PT. Aditama butuh seseorang untuk bekerja memproduksi produk kami. Gajihnya besar dekk, 5 juta per harinya" kata Pak Dodi sambil memberikan kartu namanya kepada Jisung.

"Bekerja di pabrik pak? Produksi susu? Gajihnya 5 juta perhari itu beneran pak?" Tanya Jisung mengonfirmasi. Jisung tahu PT. Aditama, bahkan dia sendiri salah satu konsumen yang membeli produk susu dari perusahaan tersebut.

"Betul, tapi tenang aja. Pekerjaannya part time kok. Jadi, bisa menyesuaikan dengan waktu luang yang dekk Jisung punya untuk bekerja. Gimana?" Kata Pak Dodi.

"Hmm, boleh deh pak. Untuk persyaratannya gimana?" Tanya Jisung lagi. Ia tidak akan melewatkan kesempatan ini.

"Malam ini kamu ada waktu luang? Nanti saya pertemukan langsung dengan pimpinan." Tanya Pak Dodi.

"Kamu nanti hubungi saya di nomor ini, nanti biar saya jemput untuk menemui pimpinan" kata Pak Dodi melanjutkan sambil menunjuk nomor di kartu nama yang dipegang Jisung

Jisung hanya mengangguk dan setelah itu pamit dan mengucapkan terima kasih kepada pak Dodi yang telah menawarkan pekerjaan kepadanya. Jisung sangat senang karena akhirnya ia bisa bekerja dan akan mendapatkan penghasilan dari hasil kerja kerasnya sendiri.

JISUNG MILKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang