Pertemuan keluarga adalah hal yang paling Ryujin benci, terkadang gadis itu selalu memiliki seribu alasan untuk tak menghadirinya namun kali ini ia terpaksa untuk menghadirinya karena sang ibu yang memaksa dan tak lagi mempercayai ucapannya, jadi sekarang Ryujin yang ogah-ogahan tengah duduk dengan tatapan dingin menusuk menelisik setiap pergerakan keluarganya.
“Jangan cemberut, nanti nenek akan marah!” Ibu menepuk pundaknya tapi sama sekali tak dihiraukan oleh Ryujin, gadis itu bosan dan sangat suntuk karena tak mengerti dengan apa yang dibicarakan oleh para keluarganya.
“Aku kebelakang dulu” tanpa menunggu persetujuan keluarganya Ryujin berjalan begitu saja menimbulkan decakan tak suka dari nenek.
“Dasar cucu kurang ajar, lihat tuh Haechan dia laki-laki tapi dia sangat sopan tidak seperti kamu!”
Langkah Ryujin terhenti ketika mendengar ucapan nenek, dari dulu memang mereka tak akur, Ryujin muak sedari dulu selalu saja dibanding-bandingkan dengan Haechan, ya apalah daya dia hanyalah cucu tiri sedangkan Haechan terlahir dari anak kandung nenek, awalnya nenek memang sangat baik namun setelah kepergian kakek semuanya berubah dan sejak itu Ryujin semakin membenci wanita tua yang sok berkuasa.
Tak ingin mencari keributan, Ryujin lebih memilih untuk melewati nenek dan berjalan menuju belakang rumah, ia ingin untuk sekedar mendinginkan pikiran.
“Maafkan nenek”
Ryujin hanya menanggapinya dengan deheman pelan, gadis itu sama sekali tak melihat kearah Haechan.
“Dia memang-”
“Dia memang dari dulu selalu begitu, aku tak pernah menyukai nenek mu!”
Ryujin telah lebih dulu menyela, namun Haechan sama sekali tak marah, jika ia berada di posisi Ryujin dirinya juga pasti akan melakukan hal yang sama.
Haechan mendudukkan bokongnya disamping Ryujin, pemuda itu duduk secara perlahan.
“Habis jatuh?” Tanya Ryujin ketika melihat cara jalan Haechan yang terlihat aneh dan sedikit mengangkang.
“I-iya hehe, jatuh dikamar mandi” katanya terkekeh kecil.
“Dasar ceroboh!” Sentak Ryujin menepuk pelan lengan saudara tirinya
“Haechan?” Ryujin membuka kain hitam yang menutupi mata pemuda itu.
Tatapan Haechan yang terlihat sayu langsung mengarah kearahnya. Pemuda itu tak bisa menyembunyikan rasa keterkejutannya.
“R-ryu--ahhhhh…”
Ryujin begitu membenci sang nenek yang selalu membandingkannya dengan Haechan cucu kesayangan neneknya. Haechan yang selalu dibangga-banggakan karena kedisiplinan dan kebaikan serta tutur kata yang baik namun siapa sangka jika seseorang yang selama ini dipuja-puja ternyata memiliki keanehan dalam dirinya?
Dan hanya Ryujin yang mengetahui rahasia itu
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
one-shot/ twoshote
Teen Fictioncerita khusus Gxb (Femdom) book khusus karyakarsa.