bab 2

3 4 0
                                    

Part 2

tok tok tok

cekleek

"apa? masih ingin menampar ku?" kata aiydan dengan datar membuat sang ibu terkejut.

"kau tenang saja, aku akan pergi dari sini, kok jangan khawatir."

"cih, saya hanya ingin memberikan ini untuk kamu" kata sang ibu dengan ketus sambil melempar uang padanya.

"gw gak perlu buat ayang lu aja sana." kata Aiydan setelah itu dia keluar dari rumah itu.

"jika kau ingin kembali maka ikuti peraturan dirumah ini bukannya menjadi seperti ini." kata sang ibu sambil menatap punggung aiydan yang mulai menjauh darinya.

"entah kenapa sangat sakit rasanya ya? "batin sang ibu lalu masuk kembali kedalam rumah nya.
------

Aiydan terus berjalan tanpa arah dan tujuan, dia rasanya ingin menghilang saja setelah melihat banyak masang mata menatap nya dari kejauhan.

tak lama dia berhenti disebuah pondok pesantren mungkin elit.
ada rasa ingin masuk kesana dan menjadi santri disana tapi dia tak punya uang jadi dia berjalan menjauh dari sana tapi saat sudah mulai jauh ada salah satu pria berjubah merah memanggilnya dan menghampiri nya.

"Ah, maaf ana mau tanya antum mau kemana ya? kok kayak orang hilang arah saja." kata pria itu dengan suara beratnya.

aiydan yang mendengar itu tersenyum,"ternyata masih ada orang yang perduli padaku. "batinnya.

"ana diusir dari rumah kerena kesalahan ana jadi ana tak tahu harus kemana." kata Aiydan sambil menunduk.

"Kalau boleh tahu nama kamu siapa ya? " Tanya pria berjubah merah tersebut.

"Aiydan athata Algavin" jawab aiydan.

"Ohh, kalau begitu ayo masuk. "

mau tak mau aiydan masuk kerena tangannya digenggam oleh pria itu dia sempat mencoba untuk melepaskan nya tapi tak bisa lepas dia akhirnya pasrah saja.

Aiydan berhenti mengikuti langkah pria itu saat melihat papan bertuliskan "wilayah ikhwan" yang artinya hanya pria saja yang boleh masuk kedalam sedang kan dia perempuan jadi dia melepaskan tangan pria itu dari tangannya.

"apaan kamu?! kenapa kamu bawa aku ke wilayah laki laki?" tanya aiydan dengan kesal tapi tak diperdulikan oleh pria itu yang sudah kembali menarik tangannya dan menyeret nya masuk kedalam.

namun kerena kekuatan pria itu lebih besar darinya

hingga dia membawa aiydan ke ruang guru. disana mereka duduk dengan tenang kecuali aiydan yang was was kerena masuk kedalam wilayah ikhwan.

kantor disana berisikan beberapa guru ada juga guru yang sedang bercanda dan bergosip riang dengan guru lain tak lama datang lah pria berjubah biru dengan surban dikepala nya membuat Aiydan respect menunduk kan kepala nya.

"gus adaw kenapa antum masih disini?" tanya pria itu sambil duduk didepan.

Aiydan dengan hati hati dan malas menatap wajah pria itu lalu dia kembali menundukkan pandangannya saat ditatap balik oleh pria itu.

pria yang tak lain adalah salah satu gus di pondok pesantren tersebut dia bernama Adawiyah al habsyi.
kita panggil dia sekarang adaw, ya. :)

adaw tak menjawab dia malah menyenggol tangan aiydan agar dia mau saliman sama pria didepan nya.
dengan tangan gemetar aiydan mulai menyalami pria itu lalu kembali duduk dan mendudukkan pandangan nya.

"ana mau masukin dia ke pondok ini, semua biaya kebutuhan nya ana tanggung, rep. "kata adaw yang membuat aiydan terkejut dan menyilangkan kedua tangannya, jangan lupa tatapan tajamnya dia layangkan kepada adaw yang sedang menatap nya dengan wajah tak berdosanya.

"antum yakin?" kata pria itu melongo dan menatap tak percaya ke arah sang gus.

BRAK!

aiydan memukul meja dengan kencang hingga membuat meja itu terbelah menjadi dua hingga membuat guru disana terkejut dan yang lebih terkejut lagi adalah yang membuat keributan itu adalah seorang akhwat.

"ana pondok disini? diwilayah ikhwan? yang bener saja gus! ana mau pondok tapi tak diwilayah ikhwan." kata aiydan yang segera berdiri hendak pergi dari snaa.

gus adaw hanya bisa menghela nafas pelan untuk meredakan amarahnya.

"disini tak ada pondok pesantren akhwat untuk mu jadi ikhwan saja ya tenang keamanan mu disini akan terjamin melihat kau yang berhasil membuat meja terbelah dua saya yakin tak akan ada yang berani macam macam dengan mu jika kamu tak mau tinggal disini, kamu mau tinggal dimana? apa kamu sudah siap untuk tinggal sendiri, cari makan sendiri apa?" kata gus adaw dengan santai.

"sebenarnya dia siapa gus?" tanya pria berjubah biru itu yang tak lain seorang ustadz muda disana bernama kulmum zaityuku.

"dia adalah... Ah...suatu hari nanti akan ana kasih tahu kepada antum." kata gus adaww dengan santai sambil sesekali memeriksa pesan yang masuk dihpnya.

aiydan yang hendak pergi pun terhenti, dia mengusap kasar rambut nya dan kembali duduk dikursi.

"antum kayaknya tak mau jatuh miskin ya?" tanya ustadz zai.

"bukan, aku sudah merasakan nya tapi aku tak akan sanggup tinggal sendiri tanpa uang" jawab aiydan yang frustasi.

lalu gus adaw menguras semua biaya administrasi pendaftaran ai di pondok tersebut hingga selesai dia sesekali melirik muka aiydan yang sudah keliatan kesal banget.

didalam pondok tersebut ada banyak program pendidikan yang tersedia seperti di pondok pesantren lainnya. jenjang mi atau setara dengan sd, mts setara smp, ma setara sma dan ma'had ali atau setara penguruan tinggi.

kamu.. kelas berapa dan umur berapa ya? tanya gus ana dengan polosnya.

aiydan yang mendengar itu hanya menghela nafas lelah lalu berkata, "aku masih sekolah tapi bukan sekolah umum, aku sekolah paket b atau setara dengan smp dan umurku 16 tahun."

setelah mendengar perkataan aiydan
dan ai diputuskan oleh gus adaww untuk masuk ke ma khusus putra, yang ditempuhnya 3 tahun pendidikan dan 2 tahun mengabdian. (ana gak tahu kalau ma itu berapa tahun menempuh pendidikan nya jadi ana gasal aja ya)

Bersambung....

Five siblings of huyuki's family season 2 (+21) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang