Setelah Selly usai dari tangisnya pangeran Arion mengeluarkan sapu tangan dari sakunya dan mengusapkannya ke pipi Selly untuk menghapus sisa sisa air mata Selly
Sambil menatap wajah putih Selly yang memerah karena sehabis menangis pangeran Arion mengigit bibir dalamnya menahan gemas
'Lylyku imut sekali aku jadi ingin menyimpannya untuk diriku sendiri aku tidak rela ada yang melihatnya selain aku
Wajah indah ini hanya untukku dan hanya milikku' batin pangeran Arion dengan rasa kepemilikan yang kuat terhadap SellySaat mendengar suara pintu terbuka pangeran Arion segera menyembunyikan wajah Selly kedada bidangnya sembari menatap tajam ke arah sosok yang telah membuka pintu rumah kaca dan menganggu waktu berduanya dengan Selly
"Aku ingin bicara dengan Selly"ucap sosok itu yang ternyata adalah pangeran William
Sembari menatap dingin pada kakaknya
Membuat tatapan mata pangeran Arion menjadi lebih tajam"Kamu tidak tahu Lyly sedang melepas kerinduan denganku? Apa kamu pikir kamu sepenting itu untuk Lyly sampai berani menganggu Waktu berdua kami? Kamu pikir Selly mau bicara denganmu? Dan kamu pikir aku akan mengizinkannya?" Ucap pangeran Arion dingin membuat Pangeran William mengepalkan tangannya erat
"bukankah kamu terlalu percaya diri? Mengapa kata katamu seolah menegaskan bahwa Selly tidak ingin berbicara denganku jika kalian sedang menghabiskan waktu? Kamu tidak ingat? Biasanya mau dia menghabiskan waktu denganmu atau siapapun itu dia tetap mau berbicara denganku"ucap pangeran William sembari menyeringai
Dan pangeran Arion yang mendengarnya terkekeh pelan sebelum menjawab
"Waktu terus berlalu bahkan saat kamu tertidur dan banyak sesuatu yang berubah tanpa kamu sadari lalu mengapa dengan percaya dirinya kamu menganggap semuanya akan tetap sama bahkan saat hari berubah?"ucap pangeran Arion"Lalu apa masalahmu-"ucap pangeran William terpotong oleh ucapan Selly
"Sudahlah pangeran, tidak baik sepasang saudara berdebat"ucap Selly sembari menoleh menatap pangeran William dan menahan tangan Pangeran Arion yang ingin menahan kepalanya agar ia tidak menatap Pangeran William
Lalu tanpa mengucapkan sepatah katapun pangeran William pergi dari sana 'tak ku sangka kamu menolak aku Selly, bukanya berkata ingin berbicara denganku kamu malah hanya melerai kami' batin pangeran William kesal
Setelah pangeran William pergi Selly mendongak menatap pangeran Arion yang wajahnya terlihat muram lalu dengan hati berdebar-debar dan berharap Selly bertanya
"Mengapa pangeran memanggil saya Lyly?"ucapnya membuat pangeran Arion menatap Selly dan berkata pelan
"Karena itu panggilan kesayanganku untuk Rose-ku yang manis"ucapnya sembari mengusap pipi Lyly "dan jangan bersikap formal pada kekasihmu ini sayang"lanjutnya membuat Selly tersenyum senang dan mengapit lengan Arion "ian ternyata ini memang kamu"ucapnya sembari tersenyum lembut"Tapi mengapa kamu tahu bahwa ini aku? Apa karena wajah ini?"tanya Selly
"Iya tapi bukan cuma karena itu karena auranya auramu dan juga fellengku berkata bahwa itu kamu" ucapnya sembari mengusap rambut Selly sebelum tiba tiba memalingkan wajahnya dengan ekspresi yang tidak sedap di pandang membuat Selly mengerutkan keningnya bingung
"Apa yang terjadi denganmu?"ucapnya heran
"Aku tidak terima!"jawabnya membuat Selly semakin heran"Tidak terima apa?"ucap Selly
"Berani beraninya tadi kamu menatap cecunguk itu! Kamu itu hanya boleh menatapku! Tidak dengan yang lain!"ucap Arion dengan suara rendah namun tegas membuat Selly meringis pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
Rosely's destiny
Fantasysesaat setelah mengetahui bahwa sahabatnya ternyata adalah penghianat Roselyna Rihanna mengalami kecelakaan Tapi bukannya pergi ke alam barzah rose malah berada di tubuh antagonis novel yang berakhir mati dengan tragis 16+ (Pict from ai and pint...