Renjana - End

286 17 10
                                    

" Kak, kamu ngga tidur? "

Siwon menggelengkan kepalanya, mengecup tangan Kyuhyun. " Tidurlah, aku masih ingin melihatmu.. "

" Kamu harus istirahat. . "

Siwon menatap lekat Kyuhyun yang tersenyum tipis di depannya. " Aku sebenarnya ingin marah, tapi kamu senyum cantik gini, aku ngga bisa marah.. "

Kyuhyun tertawa kecil, mengambil tangan Siwon balas mengecup telapak tangan milik suaminya itu. " Aku minta maaf.. "

" Dimaafkan kalau kamu ngga akan mengulang hal yang sama, Kyuhyun.. "

Kyuhyun mengambil nafas dalam. " Kamu ikut Papi ke Tokyo saat tiba-tiba saja aku pingsan di studio. Nafasku tiba-tiba sesak dan anak-anak langsung membawaku ke igd. Saat terbangun aku merasakan ada yang tidak beres lalu dokter menyarankan aku untuk menjalani berbagai tes, dan yang seperti kamu tahu jantungku terdeteksi ada katub yang rusak. Aku ingin langsung memberitahumu, tapi kita sama-sama sibuk waktu itu. Ditengah aku fokus pengobatan, Nayeon hadir begitu saja. Papi menemukanku yang lagi lagi pingsan di kamar. Lucu banget ya, aku si anak yang penasaran bagaimana rasanya pingsan harus berkali-kali merasakannya. Aku memohon pada Papi untuk menyembunyikan semuanya karena aku harus memilih antara jantungku atau Nayeon, dan tentu saja aku memilih putri kita. Maafkan aku karena seperti membuangmu, mencampakkan perasaanmu, Kak. Bukan begitu maksudku. Keadaanku makin lemah, dan aku tidak ingin kamu khawatir. Kamu akan melupakan apapun dan hanya akan fokus padaku. Karir kakak sedang sangat bagus dan aku tidak ingin mengacaukannya. Aku berencana menyembunyikannya sampai akhir, tapi akhirnya Kakak tahu juga. Maafkan aku, hmm? "

Siwon diam, menatap lagi Kyuhyun. " Aku bisa melakukan apapun untuk mempertahankan kamu, Sayang. Setidaknya, biarkan aku berjuang untuk mempertahankan kamu. Menjaga kamu seperti ini. Membagi kenangan denganmu. Jangan tiba-tiba tidak ada, aku tidak sanggup.. "

" Jadi kakak akan mengizinkanku pergi jika aku meminta izin? "

Siwon menggelengkan kepalanya. " Kamu tidak boleh kemana mana. Kemanapun kamu pergi, aku harus ikut denganmu.. "

Kyuhyun mengelus pipi Siwon dengan jarinya. " Boleh aku menitipkan Nayeon padamu? "

Siwon terus menggelengkan kepalanya. " Kita akan menjaganya bersama. Kita akan membesarkan Nayeon bersama-sama.. "

" Tapi ibuku sudah menunggu. Lihat, kopernya sudah disiapkan.. "

" Aku yang akan bilang pada Ibu jika kamu tidak bisa pergi. Jika kamu harus tetap disini menemaniku dan Nayeon.. "

" Kakak tidak ramah dengan ibu mertua.. "

Siwon mengangguk, " Ibu boleh marah ke aku, sesukanya. Tapi aku akan dengan sekuat tenaga mempertahankan kamu tetap disisiku.. "

.
.

" Ibu, lihat. Aku membawakan bunga kesukaan ibu. Kata ayah ibu sangat menyukai bunga ini kan? "

" Sayang, tenanglah. Jangan berlari seperti itu.. "

Gadis kecil itu tertawa kecil mendengar suara berat ayahnya menghentikan kaki kecilnya berlari cepat menuju tempat ibunya berada. Dia menoleh, memamerkan gigi putihnya dan pipinya yang memerah karena terkena sinar matahari. " Ayah terlalu lama. Ibu akan marah nanti ayah.. "

Siwon tertawa saja, mengikuti putri kecilnya yang kembali berjalan cepat dengan kaki mungilnya.

" Nayeon .. "

" Ibu!! "

Kyuhyun langsung menangkap Nayeon yang menubruknya. Ia tertawa, mengecup pipi tembamnya. " Gimana field tripnya? Seru? "

Wonkyu Oneshoot Stories (M21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang