Seorang gadis tengah berlari seperti anak kecil kearah kedua orang tuanya yang sedang duduk diruang tamu menanti kepulangannya, gadis itu baru pulang dari rumah temen temennya.
Namanya Haura Hanania Atthallia gadis cantik, lucu, sedikit tomboy, banyak tingkah, keras kepala, adalah putri bungsu dari pasangan Ustadz Azhar Atthalla dan Syena Nia Atthallia. Haura juga memiliki dua abang Reza Putra Atthalla dan Kaivan Putra Atthalla yang masih bujang saat ini mereka menempuh pendidikan di universitas Indonesia dan universitas Airlangga. Bisa dilihatkan Haura sediratukan apa oleh keluarganya?.
Reza Putra Atthalla kuliah di Universitas Indonesia yang ada di kota Depok Jawa Barat, sedangkan Kaivan Putra Atthalla kuliah di Universitas Airlangga yang terlatak di Surabaya, Jawa Timur.
Haura duduk disebelah Abinya tak lupa ia menyalimi Abi dan Mamanya.
"Anak gadis baru pulang jam segini, kemana aja haura?" tanya Abi Azhar lembut, laki laki pertama dihati Haura.
Gadis itu hanya menyengir tanpa rasa bersalah "udah bi namanya juga anak muda" bela Mama Syena sambil membelai pipi Haura lembut.
"Iya iya tapi Haura harus inget satu pesan Abi, jaga kehormatan kamu, kesucianmu, karna itu adalah hak suami kamu nantinya" ucap Abi Azhar.
"Siap Abi" Haura menghormatkan tangannya.
Gelakan tawa terdengar indah diseluruh ruangan itu.
.
.
.Jam menunjukkan pukul 03.39 menandakan itu sidah masuk waktu subuh, masih belum ada yang bangun kecuali Abi Azhar ia mengambil nafas banyak banyak sebelum membangunkan istri tercinta.
"Sayang bangun udah subuh" ucap Abi Azhar lembut sambil menepuk nepuk pipi sang istri.
Terdengar leguhan kecil dari Syena perlahan ia membuka kelopak matanya tangannya meraba raba ingin menyalakan lampu.
"Bangun, ambil wudhu" titah Abi Azhar.
"Iya" jawabnya singkat dan langsung turun dari atas kasur dengan jalan yang sedikit oleng. Azhar tertawa kecil melihat itu ia mengingat pas awal awal nikah dimana Azhar mengajak sang istri untuk sholat subuh bareng.
Pernikahan Azhar dan Syena itu adalah perjodohan dari orang tua mereka, Syena sempat menolak keras perjodohan itu tapi disisi lain ia tak tega dengan ayahnya yang kritis dan ingin melihat anak semata wayangnya menikah dengan pilihannya jadi terpaksa Syena menerimanya dengan laki laki yang sama sekali bukan tipenya yaitu Azhar Atthalla seorang ustadz yang faham agama.
Jadi jangan heran kenapa Haura sedikit tomboy dan banya tingkah itu karna turunan dari ibunya waktu masih muda.
Singkat saja Syena sudah selesai wudhu "sana giliran Abi, aku mau ngebangunin Haura dulu".
"Iya sayang" balasnya, pasangan itu tetep soswit meski sudah punya anak tiga.
Kini semua lampu sudah menyala bersinar terang, kamar Haura berada dilantai atas sebelah kamar abang abangnya, Syena menaiki anak tangga menuju kamar anaknya. Setelah sampai didepan pintu kamar Haura, Syena langsung membuka pintu itu kebetulan tidak dikunci.
Kamar besar yang bernuansa abu abu dicampur hitam itu sangat gelap.
"Haura bangun sayang, subuh" ucap Syena sambil menyalakan lampu kamar.
"Bangun Haura subuh" mama Syena duduk dipinggiran kasur Haura.
"Haura!!" ucapnya sedikit keras.
"Apa sih ma ganggu aja" decak Haura.
"Bangun, sholat dulu sudah ditungguin sama Abi".
Tetep tak ada respon apa apa dari Haura, Syena menghela nafas lalu berdiri, ia harus sabar bagaimanapun Haura adalah bibit unggulnya dulu ia juga begitu.
YOU ARE READING
Imam untuk haura
Teen Fictionplagiat? jauh jauh! 'Ih amit amit gue punya suami yang spek ustadz, bisa bisa nanti ngeceramahin gue 24 jam. Apalagi pakaiannya yang pake sarung atau gamis norak' ucap Haura. Tapi, ucapannya berbalik ia dijodohkan dengan anak sahabat abinya yang not...