12- pesantren with you

2.1K 52 2
                                    

Wanita yang cantik rupanya, akan kalah dengan wanita yang cantik akhlaknya.

-Zidan Alastar Malik Ahmad-
.
.
.

⚘️⚘️⚘️

Saat ini Haura tengah memasak didapur, tiba tiba ia dikejutkan dengan sebuah tangan kekar yang sudah melingkar di pinggangnya. Kepalanya menoleh kebelakangan melihat siapa pemilik tangan kekar itu, dan ternyata dia adalah Gus Zidan suaminya.

Reflek Haura langsung menjauhkan dir dari Zidan dan melepaskan pelukannya itu.

Wajah Haura terlihat sedikit ketakutan melihat wajah Zidan yang senyum senyum sendiri, laki laki itu maju selangkah mendekatkan dari pada istrinya, Tapi. Haura menghadangnya dengan pisau yang tadi ia pakai untuk memotong wortel.

"Ampun, sayang" Gus Zidan mengangkat kedua tangannya dengan ekspresi yang di takut takutkan.

"Jangan mendekat!!" ucap Haura memperingatkan.

"Iya iya sayang, turunin dulu ya pisaunya. Saya bukan kambing yang bisa di sembelih, saya ini suami kamu. Haura" balas Gus Zidan.

Seperti yang di ucapkan Gus Zidan barusan, Haura pun menurunkan pisaunya. Dengan pelan Gus Zidan merebut benda tajam itu dari tangan istrinya, lalu menaruhnya di atas meja makan.

"Lo ngapain sih disini" decak Haura.

"Kangen" jawab Gus Zidan spontan.

Haura berdecih pelan, kesambet apa nih laki tiba tiba jadi aneh begitu. Haura melihatnya jadi ngeri sendiri karna gak biasanya laki laki itu bertingkah seperti anak kecil.

"Minggir gue mau masak" ucap Haura judes.

"Mau saya bantuin gak, sayang?" tawar Gus Zidan.

"Gak perlu, makasih gue bisa sendiri" jawab Haura.

Haura melewati Zidan tapi dengan cepat laki laki itu menahan pergelangan tangannya.

"Nanti kamu ikut saya ke pesantren" ucap Zidan, ia pun berlalu dari sana meninggalkan. Haura yang menatap kepergiannya bingung.

Laki laki aneh.

***

Gus Zidan tengah menyetir mobilnya dengan kecepatan sedang, sedangkan Haura gadis itu entah dari kapan ia tidur. Mungkin karna kecapean. Gus Zidan mengelus kepala istrinya yang dibaluti oleh hijab berwarna coksu dengan lembut, ia harus hati hati bawa mobilnya agar tidur istrinya tidak terganggu.

Sekitar 6 menitan lamanya, akhirnya Gus Zidan sudah sampai di rumah Abi Uminya. Ia memasuki halaman pesantren, santri yang melihat itu langsung menunduk karna mereka tau itu adalah mobil Gusnya.

Gus Zidan melepas safety belt nya, lalu beralih menatap istrinya yang masih tertidur pulas ia jadi tidak tega untuk membangunkannya. Tangan laki laki itu bergerak melepas safety belt milik istrinya, hal yang tak di duga Haura membuka matanya dan mendapati Gus Zidan yang sudah sangat dekat dengannya, hampir tidak ada jarak saking deketnya.

"Mama tolongin Haura," teriak gadis itu. Gus Zidan keningungan ia menyumpel mulut Haura dengan jari telunjuknya.

"Shutt, diam. Ini pesantren sayang, diluar banyak santri tuh liat. Lagian saya cuma ingin membantu melepas safety beltnya" ucap Gus Zidan.

Imam untuk hauraWhere stories live. Discover now