Tak terasa hari ini adalah hari pernikahan Haura dan Gus Zidan, untuk akad akan dilaksanakan dimasjid besar yang sudah disiapkan oleh orang tua mereka.
Saat ini dimasjid besar AL-FALAH tempat yang akan menjadi sejarah dalam hidup Gus Zidan dimana ia akan mengucap akad disana untuk menghalalkan seorang gadis untuk dijadikan istrinya.
Para tamu undangan sudah berdatangan dan langsung menempati tempat yang sudah disediakan, laki laki dan perempuan dipisah. Untuk laki laki berada di sebelah kanan dan untuk perempuan berada di sebelah kiri, ditengah tengahnya diberikan pembatas agar tidak bercambur.
Tin.. tin.. tin.. suara klakson mobil menyita perhatian para tamu undangan, sebuah mobil Alphard berwarna putih dengan hiasan pita dan bunga bunga di cap depan mobil serta para rombongannya.
Gus Zidan dan Abi Ahmad keluar dari dalam mobil, sebelum masuk Gus Zidan menatap sejenak masjid besar itu dengan ucapan bismillah lalu ia pun masuk sambil dituntun sang Abi dan para rombongan sekaligus beberapa santri yang berbaris dibelakang dengan membawa seserahannya.
Tinggal menunggu si pengantin wanitanya yang belum datang, Gus Zidan dan Abi menempatkan diri didepan para tamu untuk mengucap akad.
Lalu, setelah beberapa menit menunggu akhirnya dari pihak wanita datang juga, mobil mewah mewah memasuki area masjid.
Yang pertama kali keluar dari mobil yaitu Naya sahabat Haura, ia membantu Haura keluar dari mobil karna dress Haura yang lumayan bergibar. Gadis itu kelihatan sangat anggun dengan dres putihnya serta balutan hijab yang menutupi auratnya.
Bahkan kakaknya pangling melihat kecantikan adeknya, bener bener cantik.
"Ayo masuk" ajak Abi Ashar.
"Ma" lirih Haura gadis itu masih belum siap untuk menjadi seorang istri.
"Udah jangan nangis, inget Abi!" kata mama Syena.
"Jangan takut ada kakak disini" sambung Kaivan.
Mereka pun masuk kedalam masjid yang sudah ramai dengan para tamu, Haura menjadi sorotan dari orang orang karna sangat begitu cantik. untuk pengantin wanita dan pendampingnya duduk ditempat yang memang dikhususkan untuk mereka.
"Maaf sedikit lama, karna ada kendala kemacetan dijalan" ucap Abi Ashar kepada Kiai Ahmad.
"Gapapa Shar, tenang aja" balas Kiai Ahmad.
"Apa pernikahan ini bisa langsung dimulai?" ucap Abi Ashar.
"Silahkan" jawab Abi Ahmad.
Suasa didalam semakin mencengkram saat detik detik pengucapan akad, dengan tubuh yang tegap Abi Ashar menjabat tangan Gus Zidan.
"Siap Zidan?" tanya Abi Ashar meyakinkan.
"Insya Allah siap" jawab Gus Zidan yakin.
"Bismillahirrahmanirrahim, yaa Zidan Alastar Malik Ahmad. Angkahtukah wazawwajtuka makhtubataka Haura Hanania Atthallia binti Ashar Atthalla alal mahri miayat milyun wamiayat wawahid waeishrun alfaan min adawat alsholat hallan" ucap Abi Ashar dengan lantang.
YOU ARE READING
Imam untuk haura
Teen Fictionplagiat? jauh jauh! 'Ih amit amit gue punya suami yang spek ustadz, bisa bisa nanti ngeceramahin gue 24 jam. Apalagi pakaiannya yang pake sarung atau gamis norak' ucap Haura. Tapi, ucapannya berbalik ia dijodohkan dengan anak sahabat abinya yang not...