11. Pangeran

1.2K 120 167
                                    


Kalau kata lagu Manusia Kuat - Tulus, "Manusia-manusia kuat itu kita, jiwa-jiwa yang kuat itu kita."

Tapi kalau menurut Arsa: "Nggak, ah. Itu mah kalian aja. Aku lemah."

Sopan's First Son: Arsa Aakash Anggasta

――

"Mas Angga ganteng pisan aduhh, udah kayak yang di pelem-pelem Korea itu."

Tiap pagi, tiap [Name] belanja sayur, pasti [Name] mendengar komentar dari ibu-ibu lain tentang anak laki-lakinya. Haih, paling yang dikomentari hanya tentang fisiknya saja. [Name] sih udah biasa, jadi dia hahahihi iya-iya aja. Toh dia juga mengakui kalau anaknya itu ganteng. Hanya saja...

Cengeng (kayak bapaknya kalo kata [Name]).

Pernah sekali [Name] lagi asik masak di dapur, tiba-tiba anak laki-lakinya turun dengan mata sembap habis menangis. [Name] jadi kebingungan, dong. Kenapa, Kak? Ditanya lah sama [Name].

"I-itu... Sedih banget... Hu-hu, Na-Navier digituin suaminya...."

Ternyata karena manhwa.

Anaknya ini kelewat cengeng. Liat yang sedih dikit langsung nangis. Alias dia ini mental yupi, tapi ntah kenapa ketutup aja sama mukanya yang kayak pangeran di negeri dongeng.

[Name] sih udah biasa, ya. Untungnya sekarang Arsa sudah lebih mending. Dulu kan anak ini formal sekali cara bicaranya, kayak Sopan. Hanya saja semakin bertambahnya umur, Arsa semakin berubah juga bahasanya. Walaupun mungkin masih membingungkan orang-orang cara omongnya.

Pernah juga Arsa pulang sekolah langsung menangis; membuat [Name] jadi merasa bingung. Saat ditanya kenapa, ternyata karena lihat kucing kecemplung got. Katanya, hati kecilnya terenyuh lihat kucing kecemplung. Kebetulan waktu itu pulang sekolah bareng Aldila, akhirnya dia tahan dikit air matanya biar nggak dikatain alay, lebay.

Memang ya, Pangeran Arsa ini agak laen, [Name] aja udah di tahap menyerahkan semuanya kepada Yang Maha Kuasa kalau urusan Arsa. Untung hari ini pemuda itu sedang di rumah Glacier bersama Kristal.

Ngapain? Ya bahas Manhwa, lah. Kristal dan Arsa ini kan hobinya memang baca Manhwa, hanya saja bedanya Kristal baca Manhwa untuk referensi baju. Kalau Arsa baca Manhwa karena gabut.

Mereka ini cuma nyambung kalau bahas Manhwa aja, tapi kalau bahas yang lainnya sih, enggak dulu bestie. Arsa lebih nyambung ngobrol tentang apapun sama Chierra. Bahkan ngomongin tentang kadal itu bulat bumi itu lonjong juga Chierra bisa pahamin Arsa. Kalau Kristal sih nggak bisa.

Alias, Chierra sama Arsa priknya mirip. Cuma Chierra ketutup aja sama kalemnya. Karena itu juga, niat awal Arsa datang ke rumah Glacier karena mau bahas Manhwa bersama Kristal langsung buyar begitu ketemu Chierra. Soalnya ya nyambung terus.

Jadi sepuluh menit bahas Manhwa sama Kristal, sisanya Kristal pamit ninggalin mereka berdua yang ngobrolnya prik banget.

Kayak―

"Pernah makan kadal, nggak?"

"Nggak pernah lah tolol."

―atau mungkin yang lebih aneh lainnya.

Arsa ini nggak punya masalah, dari awal hidupnya sebagai si anak tunggal kaya raya berjalan lancar tanpa kendala. Hanya saja kali ini―

"... Btw, Kak, yang Kakak bilang kemarin beneran, ya?"

―mungkin sedikit ada masalah karena Chierra yang tidak sengaja membocorkan sesuatu di pertemuan mereka sebelumnya.

"... Yang mana, tuh?"

"Uh, yang tentang saudara."

"... Oh."

Chierra langsung mengalihkan pandangannya ke arah yang lain, mencoba mencari jawaban yang tepat sebelum dia kembali menatap Arsa yang masih penuh dengan tanda tanya.

satu kesatuan; boboiboy series Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang