"Apa pendapatmu tentang Nanat?"Kalau ditanya seperti ini, kalian para readers akan menjawab bagaimana?
Gempa's First Daughter: Nathania Kenna
―――
"Lagi?"
Gempa menghela napasnya panjang kala mendapatkan telpon dari pihak sekolah yang menyuruhnya datang ke sana karena keributan yang dibuat oleh putrinya. Ini bukan kedua kalinya seperti ini, tapi sudah ke-11 kalinya. Di sekolah yang berbeda namun di tahun yang sama.
Iya, gadis ini sudah pindah sekolah tiga kali karena masalah yang diperbuat olehnya sendiri. Imbasnya, adik-adiknya juga jadi ikut pindah karena nama baik mereka juga sudah tercoreng di sana.
"... Maaf ya, Pak. Kali ini kami berhalangan hadir untuk ke sana. Namun, nanti saya akan menelpon Om-nya Natha agar menggantikan kami ke sekolah."
Memang, [Name] sedang menjenguk temannya yang sakit dan Gempa sedang berada di rumah sakit; tentunya ia di rumah sakit bekerja karena ia dokter.
"Baik, saya tutup teleponnya ya, Pak. Terima kasih banyak." Setelah mengakhiri panggilan dari guru BK, Gempa segera menelpon Blaze yang ia ketahui sedang senggang hari ini. Pria itu tak bekerja karena Gopal yang mengerjakan semua kerjaannya hari ini.
Gopal sih mau-mau saja, toh gajinya ditambah. Blaze memang sering begini jika sedang tidak ada semangat untuk bekerja. Yaelah, Blaze.
Tut... Tut...
"Halo?"
Ketika telepon tersambung dan terdengar suara Blaze, Gempa langsung berbicara.
"Blaze, bisa bantu aku lagi?"
_______
"Hah...." Blaze menghela napas panjang ketika ia lagi-lagi harus berhadapan dengan guru BK di sekolah ponakannya. Ini bukan yang kedua atau ketiga kalinya Blaze mewakili Nanat, melainkan kelima kalinya. Blaze sampai berpikir, kok bisa bapak maknya kayak malaikat tapi anaknya kayak setan?
Aduh, panutan Nanat kamu sih.
Kala Blaze keluar dari ruang BK, Blaze melihat Nanat yang bersandar di tembok sekolah dengan wajah yang ditundukkan. Sepertinya, gadis itu merasa bersalah atas kejadian kali ini.
"... Pulang, yuk?"
"...."
Tidak ada satu pun kata yang keluar dari mulut Nanat. Gadis itu hanya mengangguk dan mengekori Blaze dari belakang dengan pandangan ke bawah. Memang, kali ini Nanat yang bersalah. Wajar saja jika gadis itu merasa tak enak atau bagaimana. Karena kali ini dia yang memulai pertikaian. Entah bagaimana tanggapan ayahnya nanti.
Ah sudahlah.
"Yang itu??"
"Psst! Kedengeran goblok."
"Iya, yang itu. Yang tadi mukul kakel."
"Ih, gak ada adab."
"Tapi gue denger bapaknya itu ramah dan sopan banget, loh? Masa anaknya kayak gini sih? Rasanya gak mungkin banget."
"Adopsi kali WKWKWK."
"Anjrit lu HAHAHAHA."
Biasanya, Nanat akan menghampiri mereka dan meminta bukti atas perkataan asal mereka. Namun kali ini, dia sedang tak ada kuasa untuk itu. Saat masuk ke dalam mobil pun dia hanya diam saja melihat pemandangan di luar. Blaze juga kali ini diam saja. Tak seperti biasanya yang memberi semangat dan mendukung tindakan Nanat.
KAMU SEDANG MEMBACA
satu kesatuan; boboiboy series
Fanficsemua anak boel dan bofu berkumpul, interaksinya gimana sih? (bofu & boel series) shshs aku bikin buat kalian yang nunggu up dan nanyain dari dulu HAHAHA sorry baru sekarang dibuatnya 😭😭👍