Assalamu'alaikum...
Aku kembali, Enjoy yaa...
Jangan lupa vote dan komennya.⚠️ Cerita hanya fiktif belaka ⚠️
🌷🌷🌷
Selama mas Agham di luar kota, aku sengaja semakin menyibukkan diri dengan berbagai hal karena tidak perlu melayani atau menyiapkan apapun untuknya.
Kegiatanku bertambah dengan adanya foto endorse dan take beberapa video. Selain itu, aku juga menambah kesibukan dengan memindah dan menata ulang tanaman di taman belakang ndalem.
Tadi pagi, aku telah membeli beberapa tanaman hias daun, aku juga membeli beberapa anggrek serta berbagai jenis bunga mawar.
Kemarin aku sudah berdiskusi dengan Abah juga umik perihal perombakan taman belakang dan untuk taman baru samping rumah yang bertepatan dengan sebelah jendela kaca Mbale ageng.
Rencananya, beberapa bunga anggrek akan kubagi, sedikit akan kutaruh menggantung disamping rumah, selebihnya kugantung di taman belakang.
Untuk teras ndalem, aku juga meletakkan beberapa jenis tumbuhan seperti beberapa Aglaonema, beberapa Monstera.
Ada juga Philodendron yang kumita diletakka disudut bagian dalam mbale ageng.
Sedangkan untuk segala jenis mawar, semuanya sengaja kutaruh di samping rumah, karena samping rumah akan kuubah menjadi taman penuh mawar. Dengan begitu pemandangan yang dapat dilihat dari mbale ageng tidak hanya tembok kosong. Nanti para tamu akan bisa melihat berbagai macam mawar cantik dari jendela full kaca yang kalau dibuka, sudah pasti akan menguar semerebak wangi khas ratu dari para bunga itu.
Pagi ini aku tidak sendiri, aku dibantu beberapa khadimah juga Umi Himmah. Umik juga sesekali mengarahkan untuk tata letak yang kurang pas, beliau bahkan membantu menuangkan tanah pada pot untuk beberapa tanaman yang akan dipindahkan pada pot.
"Pas nandur baca ayat -wa ja'alnaa minal maa i kulla syai'in hayyin- tiga kali, dan dalam setiap siramannya juga diwaos." Ujar umik, beliau juga menambahkan kalau ayat 30 dari potongan surat Al-Anbiya itu berarti kalau segala sesuatu yang hidup itu berasal dari air, kehidupan ini dimulai dan akan terus membutuhkan air, dengan begitu diharapkan Allah akan senantiasa memberikan kehidupan pada tumbuhan tersebut melalui wasilah air yang diciptakan Allah untuk kehidupan.
"Nanti kalau nyirami, kalau ngerumat tanamane juga sing banyak baca shalawat, dzikir sebisanya. Sebab iki tanduran makhluke Allah, mereka iki urip. Apa-apa yang hidup dan kita pelihara itu bisa menjadi saksi kita mbesok di akhirat, kalau yang disakseni iki memperlakukan dengan baik, pasti si pemberi kesaksian juga akan bersaksi baik. Begitu juga sebaliknya ya Nduk." Imbuh umik melanjutkan wejangan untukku juga untuk para khadimah yang nantinya akan turut merawat tanaman kami.
"Nggih mik, InsyaAllah dilampahi." Ujarku
Setelah semuanya beres dan merasa puas dengan hasil, aku mengambil beberapa foto untuk kukirimkan pada mas Agham, satu video juga kuambil untuk sosmed, berniat membagikan kebahagiaan pada sesama, bukan untuk pamer.
Mas Agham belum membalas pesanku, aku yakin dia tengah sibuk disana.
Selama suami di luar kota, aku memang jarang memulai komunikasi karena takut mengganggu kesibukannya, biasanya mas Agham-lah yang memberi kabar terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alghana
SpiritualAlghana, The Journey in Al-Hikam... Alzena Naufas Saniyyah, Sesuai namanya dia setia dan bersinar. Tapi, apa dia akan tetap berperilaku sesuai arti namanya? Setelah dia menjadi istri dari Gus Agham -Azad Ghamiil- yang mempunyai dinasti kokoh sejak...