Dengan selesainya masa-masa Yechan menjadi siswa SMA hari ini, maka selesai pula semua momen-momen monotonnya di SMA-nya.
"Kak Yechan!" panggil adik kelasnya yang barusan tampil untuk perpisahan angkatan Yechan. Yechan reflek menoleh, jarang-jarang ada yang ingin berbicara dengannya.
"Eum, kak, I've been liking you since last year." ujar malu-malu adik kelas itu. Seeun, sebagai wali Yechan hanya menatapnya dari belakang.
Yechan menggaruk tenguknya yang tak gatal, bingung harus meresponnya bagaimana, "Maaf ya. Aku udah punya pacar. But if you want to be my friend, ga papa kok," adik kelasnya mengangguk. Tentu saja ia ingin berteman dengan Yechan.
"Aku Yura! Anak kelas 10 IPS 2," Yechan mengangguk, menoleh ke belakang untuk melihat Seeun yang berdiri tak jauh darinya.
"Ya udah, Ra. Kakak ke sana ya, have a good day!" tutur Yechan lalu pergi menghampiri Seeun yang menyilangkan tangannya di depan dada.
Saat Yechan datang, Seeun hanya memberikan tatapan tajam kepadanya. Yang ditatap hanya terkekeh takut, "Udah ah! Masa yang harusnya hari bersenang-senang malah serem begini," tutur Yechan sembari memukul pelan lengan Seeun.
Usai Yechan mengatakan hal tersebut, Seeun tertawa malu karena tingkahnya. Malu saja.
"Abis ini mau beli es krim? Katanya es krim deket kafe yang biasa kita datengin itu enak loh," tanya Seeun yang mengajak Yechan pergi untuk pulang.
Acara perpisahan sudah selesai sejak tadi, namun Yechan ingin berdiam di sana untuk beberapa saat. Banyak guru yang mengucapkan selamat kepada Yechan, bagaimana bisa ia pulang sekarang?
Inilah saatnya, Yechan dan Seeun akan pulang sekarang.
"Kayaknya sih menggiurkan, ya. Ayo!" Yechan mendadak menarik tangan Seeun untuk segera pergi ke toko es krim yang Seeun maksud.
Yechan akan memilih untuk tak melanjutkan pendidikannya. Ia memilih untuk menjadi barista di kafe yang biasa keduanya kunjungi. Beruntungnya Yechan diterima di sana.
Setiap harinya, Yechan kedatangan pelanggan yang begitu spesial. Memesan menu yang sama, dan duduk di tempat yang sama.
Siapa lagi kalau bukan Seeun. Seeun datang hanya untuk melihat Yechan yang tengah bekerja. Melihat keadaan bayinya itu. Memastikan bahwa semuanya baik-baik saja.
"Selamat dat-".
Wajah menggemaskan Yechan seketika berubah ketika melihat pelanggannya itu. Pelanggan loyalnya, yang selalu datang di jam yang sama dan memesan menu yang sama setiap harinya.
"Siang, sayang. Hari ini aku mau pesen menu lain, ada rekomendasi?" tanyanya, "Ada! Kami ada menu baru. Kamu kan suka yang asin-asin manis kan, ini menu terbaru kami namanya Salted Caramel coffee. Aku jamin kamu pasti suka."
Jika itu pelanggan loyal, yang selalu datang di jam yang sama dan memesan menu yang sama, maka jelas-jelas itu Seeun. Tidak usah diragukan lagi.
Seeun tersenyum tertarik mendengar menu baru yang kafe tersebut keluarkan "Oke! Aku pesen itu aja. Aku bayar lebih ya."
Seperti biasanya, Seeun akan selalu membayar lebih jika Yechan yang melayaninya. Khusus untuk bayi kesayangannya.
Seeun tersenyum kemudian mengelus pelan rambut Yechan dan pergi begitu saja. Hei, itu hal yang normal, terjadi setiap harinya. Jadi tak perlu untuk heran, Yechan sudah terbiasa.
Seeun juga duduk di tempat yang biasanya ia dan Yechan duduki saat masa-masa pendekatan. Dekat dengan jendela dan memandangi jalanan di luar.
Yechan hanya tersenyum gemas melihatnya, Seeun benar-benar membuatnya mengingat semua kenangan saat itu. Begitu berharga, dan begitu beruntung ia bertemu dengan Seeun.
Dunia seketika terhenti saat melihatnya begitu sempurna di mata seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHE || SEEUN & YECHAN
RomanceHidup telantar, namun tetap dibiayai masalah persekolahannya dan hanya diminta untuk menjadi sangat pintar, melebihi yang lain. Jangan lupakan mentalnya yang lemah dan hancur karenanya. Bertubuh lemah, namun semua berubah ketika bertemu dengannya. N...