𝟬𝟬𝟵. festival

857 125 9
                                    


festival
. happy reading all ꒰⁠⑅⁠ᵕ⁠༚⁠ᵕ⁠꒱⁠˖⁠♡

 happy reading all ꒰⁠⑅⁠ᵕ⁠༚⁠ᵕ⁠꒱⁠˖⁠♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi tiba.

[Name] menghela nafas sejenak. Entah kenapa rasanya paginya saat ini berbeda dari pagi-pagi sebelumnya, karena apa? Karena Ryu kabarnya pindah ke apartemennya.

"Kau seriusan?" [Name] menatap Ryu dengan sorot malas.

"Aku gak terima orang asing di apartemenku" lanjutnya, gadis itu menatap datar Ryu yang seenaknya duduk selonjoran di sofa.

Ryu mengibas-ngibaskan tangannya. "Aish, jangan begitu dong sama kakak sendiri~ Aku ini kakakmu loh~ Kakakmu~" ujarnya dengan nada memelas.

"Lagian yang kutahu, kau tidak semiskin ini loh? Kau itu punya 4 apartemen di Seoul, belum lagi yang diluar negeri? Kenapa juga harus di apartemenku sih?" omel [Name] kesal.

Bayangkan saja, Ryu itu kaya. Banyak rumah-rumah yang disewa perusahaannya, bahkan lelaki itu punya apartemen tingkat sendiri. Dan ia datang dengan alasan tidak punya tempat tinggal? Hah, lucu.

Ryu bersedekap dada. "He? Tau banget? Kau stalking aku ya?"

Gadis itu berdecih. "Sial, mukamu bikin aku muak. Pergi sana!" usirnya.

"Enggak mau~! Aku laporin ayah nih, mau?!"

"Nyebelin! Kok kau sih yang ngadu?! Dasar anak Papa!" sungut gadis itu kesal, berjalan menjauhi Ryu yang tertawa terbahak-bahak di sofa.

'Hih! Mukanya pengen kucabik-cabik! Kesel!' batin [Name] merengut.

Ryu mengambil handphonenya. Netranya mengawasi pergerakan si gadis, nampaknya ia belum turun, lelaki itu segera menelfon seseorang.

Telfonnya diangkat, suara berat terdengar dari seberang.

"Mau kuapakan? Ayah? Kumutilasi saja, atau langsung kubunuh saja?"






















—————

[Name] bergerak memasuki bus.

Hari ini seperti biasa, ia naik bus untuk ke sekolah. Alasannya sih, biar hemat uang saja, padahal kakaknya saja punya 3 mobil.

[Name] melirik sekitar. Cih, banyak sekali tatapan tidak sopan, harus dihajar dulu kah? Tapi itu bukan tipenya banget, hih.

Namun, ketika pandangannya tertuju pada seseorang yang duduk sendiri, dengan tatapan menghina dari sekitarnya. Bukan, wajahnya bagi [Name] itu, tidak asing, sepertinya pernah bertemu?

'Oh? Kebetulan banget?' batin gadis itu mengingat-ingat.

Dengan ringan gadis itu berjalan menuju arahnya, lalu mendudukkan dirinya di sebelah lelaki itu yang terlihat terkejut melihatnya. Beberapa tatapan terkejut dan tertuju padanya, namun, yaudah lah ya.

𝐋𝐎𝐎𝐊𝐈𝐒𝐌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang