— festival [2] ⚘. happy reading all ꒰⑅ᵕ༚ᵕ꒱˖♡
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suasana di ruangan itu terasa mencekam, tidak ada penerangan sama sekali. Namun samar-samar ada cahaya dari luar yang masuk lewat ventilasi udara.
ctek—seseorang yang baru saja memasuki ruangan itu menghidupkan lampunya. Terkejut, ternyata di dalam ruangan itu ada tiga orang yang sedang berkumpul.
"Are? Sedang apa kalian?~ Tidak mengajakku? Jahat sekali" ucap dramatis si rambut pirang menatap dua orang yang sepertinya mengalami perselisihan.
Terbukti ketika mereka berdua sama-sama menatap tajam satu sama lain.
"Jadi kau mencarinya juga?" tanya Dagyeom penuh penekanan.
"Memangnya hanya kau saja yang bisa, hah?" tanya balik Jonggun tidak bersahabat.
krieet—sebuah kursi digeret terdengar, mengalihkan perhatian kedua orang yang sempat berselisih—itu Koji yang duduk di depan komputer dengan salah satu kakinya naik.
"Diam. Karena kalian sama-sama punya keperluan yang sama, jadi kupersingkat saja" Koji mengetik beberapa huruf.
Jonggun berdiri mendekati Koji diikuti Dagyeom yang berdiri di sisi kanan, dan Jonggun di sisi kiri Koji. Oh ya, jangan lupakan Junggo yang menyempil, berada di tengah-tengah, di belakang Koji.
"Kalian ngapain sih?" tanya Junggo, yang sayangnya terabaikan lagi.
Koji—lelaki kecil itu mengetikkan beberapa angka dan huruf-huruf yang nampak asing, sebelum kejadian kemarin terulang lagi. Layar kembali memerah, dengan tulisan error yang memenuhi layar komputer Koji.
"Kalian bisa lihat kan?" tunjuk Koji kepada komputer miliknya, "sulit. Bukannya dapat informasi, yang ada komputer ku di retas balik" gerutu Koji mencoba memperbaiki komputernya.
"Jadi?" itu Junggo btw.
Koji melirik Junggo. "Artinya, orang itu bukan sembarang orang biasa. Dia pintar, bahkan dia juga sempat berhasil meretas, ah sial. Semoga saja data-data penting belum sempat diambilnya, oh. Sejak kapan kau disini?" jelas panjang lebar Koji, sebelum menyadari kehadiran Junggo.
Junggo memonyongkan bibirnya. "Sejak tadi loh! Kalian benar-benar jahat sekali~!" protes lelaki bersurai pirang itu mencebik.
Jonggun menyibak surainya dengan satu tangannya. "Benar-benar tidak ada yang bisa di dapat? Sia-sia sa—"
"Cih. Jangan mengolokku" decak Koji.
Dagyeom diam— lelaki itu tidak bergeming, tatapannya menelisik komputer milk Koji. Sebelum, lelaki itu menepuk pundak Koji.