Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[ Hyungseok = tubuh baru ] [ Seok = tubuh asli ]
—————
[Name] terkapar di tanah.
Gadis itu menghirup nafas dalam-dalam, nafasnya memburu, keringat menetes dari dahi hingga dagunya. Sudut bibir gadis itu robek, lebam juga menghiasi wajahnya.
"Ah, bangsat" umpat [Name]—gadis itu dengan perlahan duduk. Gadis itu menatap ke depan, beberapa orang memakai jas putih.
Dia dikepung. Dari sisi kanan, kiri, belakang dan juga depan, ah jangan lupakan sesosok dengan tubuh besarnya, juga rambut keritingnya tengah menatapnya dengan datar.
'Ilhae? Benar-benar mengibarkan bendera perang ya..' batin gadis itu mengerutkan kening, memikirkan spekulasi mengenai Ilhae yang tiba-tiba mengirim pasukan untuk menyerangnya.
'Gak habis pikir deh, jadi si Yoojing itu mau gelud yak? Kalau gitu mending aku dengerin kata-kata kakak aja' batin gadis itu menggerutu.
"Atasan kalian menyuruh kalian, ya?" gumam [Name] berdiri dari duduknya.
Mandeok mengangguk dengan wajah datar.
[Name] berdecih. Gadis itu melirik rombongan bawahan Ilhae, tidak main-main, Yoojin mengerahkan sebanyak mungkin pasukan. Apa presider itu tau akan kemampuan [Name]?
[Name] itu tidak suka bertarung ramai-ramai. Alasannya cukup klise, karena gadis itu sulit untuk fokus ketika banyak musuh yang menyerang. Tapi setidaknya, insting gadis itu kuat, yeah intinya [Name] akan menghadapinya.
"Nona [Name]. Presider berkata untuk membawa Nona baik secara paksa maupun tidak" ucap Mandeok, [Name] menaikkan salah satu alisnya.
"Dan kau tau jawabannya.." [Name] meregangkan tubuhnya, sebelum menyiapkan kuda-kudanya.
"... Aku tidak suka dipaksa" lanjutnya sebelum menyerang rombongan Ilhae dengan beringas.
Satu persatu mulai tumbang. Hingga setengah dari rombongan itu sudah berhasil ditumbangkan [Name] dengan waktu singkat, pasukan yang tertinggal hanyalah pasukan yang berdiri dibelakang Mandeok.
[Name] merengsek maju, gadis itu melakukan sikap salto, niatnya untuk mengincar pasukan Ilhae dibelakangnya Mandeok, hanya saja..
Mandeok maju, lelaki bertubuh besar itu mencengkram pergelangan kaki [Name] ketika gadis itu mencoba menyerang pasukan Ilhae, yang ternyata dilindungi.
'Yang satu ini menyebalkan!' gerutu [Name] membatin, gadis itu berputar di udara, walau rasanya sakit ketika pergelangan kakinya dipaksa berputar dalam cengkraman.