cp 7

113 7 0
                                    

Di pagi hari yang cerah terdengar suara kicau-an burung yang indah, terlihat seorang namja manis yang masih tertidur di tempat tidur milik nya dengan lelap, tapi tidur namja manis itu terganggu akibat sinar matahari yang masuk ke dalam kamar nya.

"Ngh.." pria manis yang di ketahui bernama Chenle Ter-bangun dari tidur nyenyak nya.

"Astaga tadi malam benar benar mimpi buruk" ucap Chenle sambil mengusap punggung nya yang sakit.

Chenle melihat ke arah samping tempat tidur nya yang kosong Chenle merasa bingung dia merasa tadi malam Jisung tidur di samping nya saat mereka selesai bercinta gila gila-an tadi malam.

Saat Chenle sedang melihat ke sekeliling nya untuk mencari Jisung, tiba tiba ada sosok tinggi nan gagah yang membuka pintu kamar itu adalah Jisung.

"Aku pulang sayang~ ada apa? Kenapa kau tampak kebingungan? Apa kau mencari ku?" Jisung berta nya sambil berjalan mendekat ke arah Chenle.

"Hah? Aku tidak mencari mu, aku hanya sedang.." Chenle ke-bingungan mencari alasan agar Jisung tidak besar kepala karena Chenle mencari nya.

"sedang apa, hm?" Tanya Jisung yang entah dari kapan sudah berada di depan Chenle.

"Aku hanya sedang berusaha untuk mencari pegangan, karena aku tidak bisa bangun, dan itu karena diri mu" ucap Chenle dengan kesal dan membuang wajah dari Jisung, sambil menyilang kan kedua tangan nya di depan dada.

"Begitukah? Kalau begitu kemarilah dan berpegangan kepada ku saja" ucap Jisung sambil menaik turun kan alis nya dengan genit.

"Tidak perlu aku bisa berpegangan pada dinding" ucap Chenle sambil tetap memalingkan wajah dari Jisung.

"Kalau memang bisa berpegangan pada dinding, kenapa kau masih bingung untuk mencari pegangan?" Ucap Jisung menaikan salah satu alis nya dengan wajah yang tengil.

Chenle yang mendengar itu pun semakin kesal sekaligus bingung harus menjawab apa, karena mencari pegangan untuk berjalan ke kamar mandi itu hanyalah sebuah alasan agar Chenle tidak di ejek oleh Jisung karena sedang mencari nya.

"Aku! Aku tidak tau!" ucap Chenle dengan kesal "aku tidak jadi mandi aku akan tidur lagi saja!" Chenle kembali berbaring dengan posisi Chenle yang sedang memunggungi Jisung yang gemas dengan tingkah laku Chenle.

"Astaga aku ingin sekali menerkam nya lagi!" Monolog Jisung di dalam hati nya.

Author : terkam aja cung, kan enak pagi pagi nge sex

🐹🐬

Waktu sudah menunjuk kan jam tiga sore, Jisung dan Chenle sedang makan di ruang makan villa.

Chenle yang masih bingung ke mana pergi nya Jisung tadi pagi ingin sekali rasanya menanyakan pada Jisung kemana Jisung tadi pagi, tapi Chenle takut Jisung akan mengejek nya.

Chenle berhenti memasuk kan suapan nasi nya ke dalam mulut nya Chenle menatap Jisung, sedang kan yang sedang di tatap dengan lahap memakan makan-nan nya seperti tidak pernah makan selama satu bulan.

Jisung yang akhir nya menyadari bahwa sedang di tatap oleh Zhong Chenle eh salah Lee Chenle pun mendongak kan kepala nya dan menatap Lee Chenle dengan satu alis nya yang terangkat.

"Ada apa? Kenapa kau menatap ku seperti itu, apa pada akhir nya kau menyadari bahwa suami mu ini tampan? Maka dari itu kau menatap ku terus menerus?" Ucap Jisung dengan pede nya sambil menatap Chenle dengan seringai khas milik Jisung.

"Jangan kepedean ya, bangsat, lagian muka kayak pantat kerbau mana mungkin ganteng, lebih ganteng juga bapak nya aku" ucap Chenle dengan kesal sambil memutar kedua bola mata nya karena melihat seberapa pede suaminya yang satu ini.

Author : mampus lu di bandingin Ama bapak nya, tapi Jisung emang ganteng ya gak? Eh tapi Mark juga ganteng sih, dua dua nya gak sih? Mereka sama sama ganteng anjay, ahay.

"Ya, ya, lalu kenapa kau menatap ku? Apa ada sesuatu yang ingin kau sampai kan pada ku, atau apa, hm?" Ucap Jisung sambil kembali me-makan makanan nya lagi.

"Itu, aku ingin bertanya sesuatu pada mu" ucap Chenle dengan ragu ragu dan memotong perkataan nya di tengah saat dia sedang berbicara.

"Jangan memotong perkata-an mu sendiri, langsung lanjut kan saja perkata-an mu" ucap Jisung sambil teru me-makan makanan nya dengan lahab.

"Tadi pagi, kemana kau pergi, kenapa kau tiba tiba sudah tidak ada lagi di samping ku? padahal tadi malam kau memeluk ku dengan cukup erat" Chenle berkata sambil ikut me-makan makanan nya juga.

"Oh, tadi pagi aku mengantar mommy mu dan Daddy mu pergi ke bandara karena Daddy Mark memiliki urusan dengan perusahaan nya  yang ada di Amerika" ucap Jisung lalu meletak kan sendok dan garpu nya di atas piring yang sudah bersih dan tidak ada yang tersisa sedikit pun.

Entah sejak kapan Jisung menghabis kan makanan nya, padahal kata Jaemin Jisung selalu lama untuk menghabis kan makanan yang sedang dia makan.

"Kenapa kau tidak membangun kan ku? Aku kan juga ingin mengantar Daddy dan mommy" wajah Chenle menjadi murung Chenle memajukan bibirnya dengan sedih, Chenle ingin sekali mengantar ke dua orang tua nya itu, karena pasti jika ke dua orang tua nya itu sedang pergi ke luar kota mereka akan lama untuk kembali ke Korea.

"Aku sudah berusaha membangun kan mu, tapi kamu malah marah, kau bilang kau lelah karena tadi malam" ucap Jisung lalu menatap Chenle, Jisung menahan diri nya untuk tidak menjadi gila karena wajah yang sangat menggemas kan itu.

Chenle hanya dia dan terus cemberut dia merasa sedih, Chenle memainkan makanan nya yang masih setengah habis dengan garpu nya.

"Hei jangan menghambur hamburkan makanan, ke marilah duduk di pangkuan ku" ucap Jisung sambil menepuk nepuk paha mengisyarat kan Chenle untuk duduk di pangkuan nya sesegera mungkin.

Author: sekalian mau modus ya cung, keturunan lijen mangkanya jadi begini.

Chenle bangun dari tempat duduk nya dan duduk di pangkuan Jisung sambil tetap memasang wajah yang murung.

Jisung mengambil makanan Chenle dan mengambil satu suap lalu berusaha untuk menyuapi Chenle "buka mulut mu aku akan menyuapi mu" ucap Jisung sambil mendekat kan sendok yang berisi sesuap nasi tersebut.

Chenle membuka mulutnya, Jisung dengan lembut memasuk kan suapan itu ke dalam mulut Chenle "kwenwapa kwau twidwak twerwus bweruswha mwembwangwunkan kwu?" ucap Chenle sambil mengunyah makanan yang masih berada di dalam mulutnya. (Kenapa kau tidak terus berusaha membangunkan ku?)

"Habiskan terlebih dahulu makanan yang ada di dalam mulut mu, tidak baik jika makan saat mulut dalam ke adaan penuh seperti itu" Jisung menasehati Chenle yang berbicara saat mulutnya dalam ke adaan penuh, Jisung berkata sambil kembali mengambil satu suap untuk kembali di beri kan ke pada Chenle.

Chenle menelan semua makanan yang ada di dalam mulut nya lalu kemudian berkata lagi "kenapa kamu tidak terus berusaha untuk membangu-" perkataan Chenle terputus, karena Jisung kembali memberi kan Chenle satu suapan nasi ke dalam mulut nya.

"Aku sudah terus berusaha, sampai pada akhir nya mommy Haechan bilang tidak perlu untuk membangun kan mu lagi, karena mommy Haechan dan Daddy Mark sudah hampir terlambat, jika mereka tidak segera berangkat mereka akan ketinggalan pesawat" jelas Jisung panjang lebar.

Chenle yang mendengar itu hanya mengangguk dengan kedua pipinya yang penuh dengan makanan, dan sambil terus mengunyah makanan tersebut Chenle akhirnya mengerti.

T
B
C

you are my darling || Jichen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang