cp 4

136 9 1
                                    

Di tengah malam yang sepi di villa terdengar suara seorang namja yang mengerang dengan merdu.

"Ah.. pelan pelan.. mnh.."seorang namja manis yang bernama Chenle mengerang, karena hole nya di tusuk dengan cepat

"Ngh.. kau sangat nikmat Lee Chenle"ucap seorang namja lain yang sedang menggerakkan pinggul nya dengan cepat, siapa lagi kalau bukan Jisung.

Ternyata saat kejadian tadi, saat Chenle melepaskan semua pakaian nya hingga dia hanya mengenakan celana dalam, milik Jisung berdiri dengan tegak dengan hanya menatap tubuh Chenle.

Dan pada akhirnya Jisung tidak dapat menahan nafsu nya itu, sampai pada akhirnya dia berakhir sedang meniduri Chenle yang masih mabuk itu.

"Ahh.. Jisung perlahan.. mnh.."badan Chenle terasa lemas.

"Kau terlalu sempith Chenle.."Jisung mengerang sambil menahan sakit  di bagian penisnya yang di jepit oleh hole milik Chenle.

"Ah.. a-aku ingin keluar.. ahh!!.."Chenle mengerang dengan keras saat dia mendapatkan pelepasannya.

Air mani Chenle mengenai wajah dan perut Jisung, Jisung yang belum mendapatkan pelepasannya itu pun langsung mempercepat tempo maju mundurnya.

"Ahh.. t-tunggu Jisung.. ahh.."Chenle meraih punggung Jisung.

"Ngh.. sedikith lagi.."Jisung semakin mempercepat tempo maju mundurnya.

Chenle mencakar punggung Jisung untuk melampiaskan nikmat yang Jisung berikan.

"Akh! untuk apa itu?!"Jisung merasakan kuku Chenle mencakar punggung nya, tapi dia tidak terlalu peduli dan terus memaju mundurkan pinggulnya.

Chenle merasa bahwa penis Jisung mulai berdenyut dan membesar pertanda bahwa Jisung akan segera mendapatkan pelepasannya.

"Ngh.. aku akan keluar Chenle.." tiga hentakan terakhir dan Jisung pun akhirnya mendapatkan pelepasannya.

Air mani Jisung keluar di dalam Chenle, keduanya terengah-engah Jisung menarik miliknya keluar dari hole milik Chenle.

Chenle merasa perutnya hangat karena air mani Jisung yang keluar di dalam diri nya.

Jisung mengeluarkan penis dari hole milik Chenle, terlihat air mani Jisung yang mengalir keluar dari hole milik Chenle.

Ke esokan harinya

Chenle bangun dari tidur nya, Chenle terbangun dengan selimut tebal yang menutupi tubuhnya hingga leher.

"Shh awh.."Chenle meringis kesakitan saat merasakan hole nya yang perih dan juga nipple nya yang seperti sedang di sedot.

Chenle membuka selimut tebal itu dan mendapati dirinya yang sudah telanjang bulat dan juga Jisung yang sedang mengemut nipple milik Chenle sambil tertidur.

"W-what the hell!!" Chenle berteriak dengan kencang sampai sampai membangunkan Jisung yang tidur itu.

"Apa ada apa?!"tanya Jisung spontan menarik emutannya pada nipple milik Chenle.

"Kau apain aku hah?!"tanya Chenle dengan cukup keras sehingga membuat telinga Jisung sakit.

Jisung yang mendengar pertanyaan Chenle kembali mengemut nipple milik Chenle.

"Ngh.. jawab aku lee Jisung!"Chenle yang kesal karena Jisung tidak menjawab pertanyaan berusaha mendorong Jisung menjauh darinya.

Namun Jisung bukannya menjauh malah menarik pinggang Chenle hingga Chenle semakin dekat dengannya.

"Tadi malam kau mabuk dan aku membawamu ke kamar, lalu kau berkata bahwa kau merasa panas dan lalu kau melepaskan semua pakaian mu hingga hanya mengenakan celana dalam saja, lalu aku meniduri mu Karna aku tidak bisa menahan diriku lagi"jelas Jisung sambil terus mengemut nipple milik Chenle.

"A-apa?! Ngh.. j-jangan di gigith.."ucap Chenle, Chenle mengerang karena Jisung menggigit nipple nya.

"Let's play again babe.."Jisung berkata dengan menggoda kepada Chenle sambil mencium dan menjilat leher Chenle.

"T-tidak.. ahh.. J-Jisunh hentikan.. mnh..." Chenle berusaha menghentikan Jisung tapi dia tidak memiliki tenaga untuk menggerakkan tubuhnya karena dia terlalu banyak menerima kenikmatan dari Jisung.

Jisung terus menjilat dan mencium leher Chenle sambil memposisikan penisnya di hole milik Chenle.

Tok.. tok.. tok..

Saat Jisung hendak memasukkan penisnya ke dalam hole milik Chenle ada suara pintu di ketok oleh seseorang dari arah luar kamar villa mereka.

"Agh! Siapa sih?! ganggu orang ingin ngewe saja!" Jisung menggerutu kesal karena aktivitas nya dengan Chenle terganggu.

Jisung dengan wajah yang kesal membuka pintu, Jisung langsung membelalakkan matanya saat melihat orang yang sedang di luar.

"Ada apa Bun?" Tanya Jisung pada Jaemin, yang ternyata Jaemin lah yang tadi mengetok pintu.

"Begini Buna dan ayah harus pulang sekarang karena tiba tiba ayah mu memiliki masalah di kantor" ucap Jaemin kepada Jisung.

"Lalu bagaimana dengan mommy dan Daddy chenle?" - Jisung

"Buna juga tidak tau, tapi mereka bilang mereka di sini akan dua hari" - Jaemin

"Berarti besok mereka akan pulang?" - Jisung

"Yap" - Jaemin

"Buna ingin melihat Chenle apa dia sudah bangun?" - Jaemin melanjutkan kalimatnya.

"Ya Chenle sudah bangun" - Jisung

Tibici

you are my darling || Jichen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang