cp 3

117 9 0
                                    

Jisung dan Chenle sudah menjalin hubungan suami istri tujuh Minggu dan mereka benar benar belum pernah melakukan seks, dan Chenle pun masih tidur di sofa.

Malam ini, malam Minggu Chenle sudah bersiap siap untuk tidur.

"Hei, kau lebih baik tidur di tempat tidur bersama ku saja" Jisung tiba tiba berbicara kepada Chenle dan itu membuat Chenle kaget.

"Astaga kau mengagetkan ku sialan! Dan memang nya kenapa aku harus tidur di tempat tidur? Oh aku tau kau pasti ingin menyentuhku kan?!" Ucap Chenle dengan kepedean yang sangat tinggi.

"Bukan begitu tapi aku takut Buna akan melihat mu tidur di sofa, dan Buna pasti akan marah." Ucap Jisung menjelaskan alasan kenapa mereka harus tidur di tempat tidur yang sama.

"Mm baiklah, aku akan tidur di tempat tidur" ucap Chenle menyelesaikan pembicaraan.

Mereka berdua sibuk dengan kesibukan masing masing, posisi mereka, Meraka memunggungi satu sama lain, Chenle sudah tertidur dengan pulas sedangkan Jisung sedang bermain handphone, Jisung sedang bermain game di handphone, sampai akhirnya Jisung mendengar ada yang mengetok pintu kamarnya, Jisung pun bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke arah pintu.

Saat Jisung membuka pintu Jisung melihat ada buna nya yang sedang berdiri di depan kamar nya.

"Ada apa Bun?" Tanya Jisung kepada Jaemin

"Begini sayang, ayah mu menyuruh Buna untuk memanggil mu, katanya dia ingin berbicara dengan mu" ucap Jaemin kepada Jisung.

"Baik Bun aku akan turun sebentar lagi" - Jisung

"Baiklah sayang, jangan terlalu lama Buna takut nanti ayah mu marah" - Jaemin

"Iya Bun" -Jisung

Jaemin pergi meninggalkan kamar Jisung dan Chenle setelah Jisung melihat Jaemin telah pergi dia pun keluar dari kamarnya dan menutup pintu kamar tidur nya, lalu pergi ke ruang tamu di mana Jeno sedang menunggu nya untuk berbicara.

Jisung telah sampai di ruang tamu lalu dia duduk di depan ayahnya yang sedang bermain handphone.

"Ada apa ayah? Kenapa ayah memanggil ku?" Tanya Jisung bingung karena sekarang jam sudah menunjukkan jam sebelas malam biasanya ayahnya tak pernah memanggilnya semalam ini meski ada obrolan yang penting sekalipun, ayah nya pasti mengatakan nya ke esokan hari nya.

"Ayah memanggil mu kesini Karna ada sesuatu yang ingin ayah katakan" ucap jeno kepada anak semata wayang nya itu.

"Jadi bagaimana hubungan mu dengan Chenle, apakah kalian sudah.. kamu tahu apa yang ayah maksud" Jeno kembali berbicara.

"Ya aku tau, kami belum melakukan apapun ayah.." - Jisung

"Kenapa?" - Jeno

Jisung bingung harus mengatakan apa, karena jika Jeno tau tentang apa yang sebenarnya terjadi mungkin dia akan mengatakannya pada Jaemin, dan Jaemin mungkin akan marah.

"Itu.. kami masih belum siap" final Jisung saat akhirnya dia menemukan alasan.

"Baiklah kalau begitu,  pergilah tidur ini sudah malam, besok kita akan pergi ke suatu tempat bersama dengan mertua mu juga" ucap Jeno kepada Jisung sambil beranjak bangun dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan ruang tamu.

Jisung masih tetap berada di ruang tamu dia berpikir kemana dia akan di ajak oleh ayah nya besok.

Keesokan harinya

Chenle bangun dari tidur nya dia menguap lalu dia bangkit dari tempat tidur dan melakukan peregangan otot ringan, Chenle tidak melihat sosok Jisung di kamar tapi Chenle acuh saja karena juga dia tidak terlalu peduli pada Jisung.

Chenle berjalan ke arah kamar mandi, saat sampai di depan pintu kamar mandi dia di kejutkan oleh sosok Jisung yang tiba tiba muncul.

"Ya ampun kau mengagetkanku! Kenapa kau ada di kamar mandi?" Tanya Chenle kepada Jisung yang hanya menggunakan handuk di sekitar selangkangan nya saja, dan memperlihatkan bagian atas tubuhnya yang terpahat dengan sempurna.

"Tentu saja aku mandi, memangnya apalagi yang harus di lakukan di kamar mandi?" - Jisung

"Ya siapa tau kau... siapa tau kau buang air besar" ucap Chenle tanpa sada hidung Chenle mengeluarkan darah, Jisung yang melihat dara keluar dari hidung Chenle pun langsung panik.

"Hei kenapa dengan hidung mu? Kenapa hidung mu mengeluarkan darah"

Jisung langsung mencari sesuatu yang bisa membuat darah itu tidak terus jatuh, sedangkan Chenle dia terdiam Karna dia memikirkan badan Jisung yang bisa di bilang sangat kekar dan otot otot nya wow itu membuat Chenle merinding.

"Ini lap darah itu dengan tisu ini"ucap Jisung sambil memberikan tisu kepada Chenle.

Chenle tidak mengeluarkan suara apapun dia hanya mengambil tisu itu dari Jisung lalu mengelap darah yang keluar dari hidung nya.

Singkat cerita mereka sekarang sudah berada di villa milik Mark, bersama Jaemin, Jeno, Haechan dan pemilik villa itu.

Jisung masih kepikiran dengan Chenle tentang tadi pagi yang secara tiba tiba hidung Chenle mengeluarkan darah.

"Chenle dan Jisung nanti malam kita akan barbeque di sini, dan kita akan menginap di sini" ucap Mark berhasil membuat Jisung berhenti berpikir tentang kejadian tadi pagi.

"Ah memangnya berapa hari kita akan berada di sini, dad?" Tanya Chenle kepada Mark

"Daddy dan mommy disini hanya dua hari, sedangkan ayah dan buna Jisung akan di sini selama tiga hari" ucap Mark menjawab pertanyaan Chenle.

"Hm.. berarti aku dengan Jisung?" - Chenle

"Kalian di sini satu Minggu sekalian kalian bisa liburan bersama" - Mark

Jisung hanya mengangguk dia tidak keberatan dengan itu, tapi sepertinya chenle keberatan Karna dia ingin pulang saja dari pada di villa berduaan dengan Jisung.

Pada malam harinya keluarga Cemara itu pun benar benar melakukan barbeque bersama sama, mereka juga minum, kecuali Chenle karena dia tidak bisa minum.

"Chenle kenapa kamu tidak minum sayang?"Haechan bertanya kepada Chenle.

"Aku tidak bisa minum mom" ucap Chenle menjawab pertanyaan Haechan.

"Bilang saja jika kau memang tidak bisa minum Karna kau Cemen" ucap Jisung dengan suara yang kecil namun masih bisa di dengar oleh Chenle.

Chenle yang mendengar perkataan Jisung langsung bangkit dari tempat duduk nya dan mengambil anggur itu dan meminum nya sampai habis.

Jisung hanya diam melihat itu, sedangkan anggota keluarga yang lain sibuk berbicara satu sama lain.

Jisung sudah minum lima botol tapi dia masih memiliki kesadaran nya, sedangkan Chenle baru minum satu setengah tapi dia sudah mabuk.

Mark menyuruh Jisung untuk mengantarkan Chenle ke kamar mereka.

"Hah dasar menyusahkan orang, jika kau memang tidak bisa minum jangan minum"ucap Jisung geram karena Chenle menyusahkan nya.

Jisung membaringkan tubuh Chenle di tempat tidur.

"Mnh.. panas.." Chenle merengek Karna dia merasakan panas di dalam tubuhnya, Chenle membuka satu persatu kancing baju nya.

Jisung yang melihat itu langsung berusaha menghentikan Chenle. "Hei berhenti apa kau masih merasakan panas? Aku sudah menyalakan ac dan itu sudah tingkat maksimal"

Chenle tetap membuka kancing baju nya sampai akhirnya kancing baju nya sudah terlepas semua Chenle pun juga melepaskan celana nya sehingga sekarang Chenle hanya mengenakan celana dalam saja.

Jisung menelan ludah dengan kasar saat melihat tubuh Chenle, ternya perkataan buna nya benar bahwa Chenle itu seksi, tubuh Chenle ramping dan mulus.

T
B
C

you are my darling || Jichen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang