"Ayah, Jay dan Ning Ning sudah melakukan hal diluar pikiran Ayah. Kita berdua sudah tidur bersama."
PLAK!
"Harusnya saya gak bawa kamu kesini!!! Keluar kamu dari rumah saya!!!"
Ayah Jay dengan penuh amarah menyeret Ning Ning keluar rumah lalu mendorongnya ke teras. Jay langsung membantu Ning Ning bangkit dengan air mata yang terus mengalir deras.
Ayah Jay mengeluarkan pistol dari saku celananya dan menolongnya ke arah Ning Ning. "Dalam hitungan lima detik, jika kamu belum keluar juga, saya tembak kamu!"
Beberapa bodyguard tiba-tiba datang dan menahan Jay untuk tidak menghalangi Ning Ning. Namun-
"1...
2...
3...
4...
5..."
DARRR!!!
"NING NING!!! ARGHHHHHHHH!"
"Ngapa lo bocah gila?!"
Pelipis Jay bercucuran keringat. Punggungnya pun berkeringat membuat sprei kasur basah kuyup. Jay terkejut melihat Ning Ning masih dalam keadaan utuh di hadapannya.
"Gue kira lo udah mati." Jay menyisir rambutnya kebelakang.
Ning Ning bergidik ngeri lalu keluar dari kamar Jay. Entah apa mimpi Jay, yang jelas itu pasti gara gara pikirannya dipenuhi kekhawatiran akan pertentangan dari Ayahnya.
Untuk memperbaiki segalanya, Ning Ning akan berbuat baik kepada Ayahnya selama di rumah. Tidak mudah mengambil hati seseorang, tapi Ning Ning akan berusaha.
Dimulai dari membuatkan kopi, berbincang singkat, dan juga melakukan pekerjaan rumah sebagaimana seorang menantu yang tengah di tes leh ibu mertuanya.
"Gimana pendapat Ayah soal hubungan kakak adik tiri yang sering terdengar di berita?"
"Memangnya kenapa?" tanya Ayah tirinya dengan wajah bingung.
"Teman Ning Ning sedang mengalaminya." terang Ning Ning mencoba tetap tenang.
"Wajar saja jika terjadi hal seperti itu. Pendapat Ayah, perasaan seseorang tidak ada yang bisa menghentikan termasuk diri sendiri. Benar bukan?"
Ning Ning bernafas lega mendengar penuturan Ayah tirinya itu. Jay yang baru keluar pun mengembangkan senyum manisnya dan siap untuk menyapa.
Baru saja satu langkah. Ayah Jay mulai mengeluarkan kata katanya lagi dan membuat Jay terhentikan. Apa mimpi buruknya sedang mengingatkannya?
"Tapi kalau sampai kamu dan Jay seperti itu, Ayah akan memilih bunuh diri saja. Tujuan Ayah mengadopsi kamu itu karena teman Ayah mendengar cerita masa lalumu. Ayah ingin kamu merasakan rasanya memiliki Ayah, kakak, dan setidaknya keluarga kecil." jelas Ayah Jay lalu terbatuk seolah-olah dunia akan segera berakhir.
Ayah Jay meminum kopi yang dibuat Ning Ning. Tersenyum lalu menghembuskan nafasnya kasar.
"Ayah mengadopsi kamu juga karena ibu Jay sedari dulu sangat ingin anak perempuan. Hanya saja belum terwujud sampai akhir hayatnya. Ayah hanya ingin memberikannya hadiah sebelum meninggal nanti."
Lagi dan lagi alasan yang akhirnya di lontarkan Ayah Jay membuat hati Ning Ning hancur seketika. Bagaimana nanti nasib hubungannya dengan Jay? Apalagi mereka sudah... Ah, rasanya Ning Ning lah yang akan bunuh diri sekarang.
"Ayah..." panggil Jay yang baru saja datang.
Ning Ning tau Jay akan mengatakan apa, tapi Ning Ning memelas agar Jay tidak membicarakan hal itu.
"Jay dan Ning Ning..."
_
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
HYPER | [END] ✔
RomanceJay Willem berstatus sebagai abang tiri dari Ning Ning, yang merupakan pecandu sex, atau sebut saja Hyper Sex. Kedatangan adik tirinya itu mengundang niat jahat dan pada akhirnya Jay tergila-gila dengan adiknya sendiri. "Mulai sekarang, lo harus la...