BAB 13 - Hormon Pamil🔞

1.9K 70 12
                                    

Setelah puas menyelesaikan acara mewek berjamaah alias ngerujak bareng di rumah Arm, kini pukul 13:20 Apo kembali ke mansion bersama putranya.

Sementara itu Mile sudah pulang sedari tadi dari perusahaan miliknya. karena jadwal meeting dengan klien baru nya hanya sebentar, jadi ia langsung pulang ke rumah untuk menikmati waktu santai.

Untunglah ada Pak Ren, supir pribadi mereka. jadi Mile bisa tahu kemana saja istrinya bepergian tadi. karena Pak Ren lah yang sering bertugas mengantar jemput Apo.

"Kenapa lama sekali?" tanya Mile yang tengah duduk santai di sofa ruang tamu sembari membaca novel. melirik sekilas kepada Apo yang menutup pintu besar ruang tamu.

Sementara Che sudah berlari duluan masuk ke kamarnya untuk mengganti baju. karena setelah ini ia akan ada janji kepada Cimon dan Ta untuk bermain sepeda mengelilingi taman baru di tengah kota.

"Tadi kami nonton film dulu Phi, makanya lama" jawab Apo seadanya. ia mendudukkan dirinya di samping Mile dengan nafas yang sedikit ngos ngosan. padahal hanya berjalan dari pintu mobil ke dalam rumah. tidak sampai 30 meter, tapi Apo sudah kelelahan.

"Ooh" balas Mile singkat.

"Maaf karena tadi tidak meminta izin terlebih dahulu padamu Phi Mile. aku lupa, lagian tadi Arm juga yang ngajak bikin rujak"

"Hm that's okay, kenapa ga minta sama ku saja sayang? kan aku bisa beli tadi sekalian pulang" tanya Mile sedikit merasa bersalah. karena akhir-akhir ini dirinya terlalu sibuk bekerja, hingga ia jarang meluangkan waktu untuk menuruti ngidam Apo saat hamil.

"Gapapa Phi, lagian tadi aku juga sekalian mau lihat keadaan Arm. kandungannya udah masuk bulan ke delapan. suaminya juga lagi ada tugas ke luar kota. jadi aku pengen main dan menemaninya sekali sekali" jelas Apo panjang lebar yang membuat Mile mengangguk paham.








Memang benar, sudah jarang sekali Apo bermain ke rumah Arm semenjak hamil. mereka lebih suka bercanda tawa lewat grup sircle di WhatsApp bersama Biu, Gulf, Bas, dan yang lain, itupun tidak selalu.

Tidak ada pertemuan selama 4 bulan terakhir ini. karena memang semuanya sibuk dengan kesibukan keluarga nya masing masing.









"Daddy, Pah, Che pergi dulu yak" teriak Che mengejutkan Mile dan Apo yang tengah berbincang di sofa.

"Mau kemana?" Tanya Mile.

"Ngumpul tempat Cimon Dad, kami mau ke taman kota yang baru di renovasi itu" tunjuk Che ke arah random.

"Haishh anak ini, bukannya tadi kamu udah Papa kasih main sama Ta? kok mau ngebolang lagi ha" Nyinyir Apo membuat Che mendenguskan nafasnya kesal.

Pasalnya anaknya itu tidak tahu waktu kalau sudah bermain. Seperti sekarang ini, Che bahkan belum makan siang sama sekali tetapi udah ngotot pengen ke luar.

"ish kami udah janjian loh Pa, Ta aja tadi di bolehin keluar sama Om Arm. masa Che enggak" protes Che tidak terima.

"Tidak tidak tidak! makan siang dulu atau papa tidak akan mengizinkan mu main main ke luar lagi"

Kalo Apo sudah meninggikan suaranya begini, Che tidak bisa berbuat apa apa lagi. Apalagi ia tahu kalo orang hamil itu bawaannya sensi, jadi mau tak mau Che lah yang mengalah dan mengerjakan apa yang katakan Apo.

"Huuffh iya deh Paa"

"Nanti kalo kamu sakit, Papa juga yang repot, yaudah cepat makan sana" omel Apo sambil mengelus perut bulat nya.

"IYA IYA"




Akhirnya dengan muka malas, Che berjalan ke arah dapur untuk mengambil piring dan beberapa makanan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PAPA MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang