Bab. 7. Duka

5 0 0
                                    

Dalam hidup seseorang kerap kali memiliki rahasia yang mungkin tidak pernah disangka oleh orang lain.

~ Serpihan Ilalang ~

💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜

Alexandre bingung melihat putrinya menangis setelah menerima panggilan. Baru saja beberapa waktu berlalu ia melihat kebahagiaan Najwa bersamanya dengan canda tawa, seakan semesta tak berpihak padanya. Ia ikut merasakan sakit saat melihat air mata putrinya begitu deras.

"Na, kenapa Sayang? Cerita sama Papa!" ajak Andre pada Najwa lalu menggandengnya untuk duduk berhadapan.

"Pa..."

"Gapapa nangis, tenangkan dulu baru setelah itu cerita apa yang terjadi," ungkap Andre.

"Ayah... ayah kecelakaan, sekarang dirawat di ICU. Bunda bilang, Nana harus cepat pulang sekarang."

"Apa secepat ini Engkau ambil lagi putriku Tuhan? Baru saja hamba merasakan kebahagiaan bersamanya," gerutu batin Andre.

"Nana boleh pulang kan Pa?" tanya Najwa saat Andre masih terdiam dengan pemikirannya.

"Oh iya Sayang, tentu boleh. Ayah dan Bundamu sedang membutuhkanmu, dialah yang merawatmu sejak kecil. Papa nggak berhak melarang mu Na," ucap Andre penuh haru.

"Nana janji, saat urusan di sana selesai. Nana balik lagi ke sini."

"Benar kah?" tanya Andre begitu antusias.

"Iya Pa, kan bentar lagi Nana mau kuliah. Jadinya kan kuliah di Azerbaijan kalau Papa lupa!"

"Alhamdulillah ya Allah, kirain kamu berubah pikiran. Nggak akan lagi ke sini, ya sudah Papa antar kamu saja ya ke Indonesia,"

"Tapi Pa, kerjaan Papa gimana?"

"Gampang itu mah, putri Papa jauh lebih penting dari segalanya!"

Najwa langsung menghambur memeluk Andre, tangisnya sudah mereda. Ia sangat bersyukur mempunya Ayah dan Papa yang sangat baik padanya. "Terima kasih Papa,"

"Sama-sama Sayang, ya udah kita pulang, siap-siap. Papa pesan tiket, untuk pemberangkatan tercepat hari ini."

"Baik Pa..."

***

Sesampai di rumah Najwa siap-siap membereskan koper, baju dan barang yang seharusnya ia bawa.

"Loh cucu Oma, mau kemana?" Tiba-tiba Margaretha mendatangi kamar Najwa.

"Papa belum bilang ke Oma?"

"Belum, kamu habis nangis ya? Kenapa sayang? Apa ada masalah sama Papamu?"

"Tidak Oma, Nana mau pulang ke Indonesia."

"Lah, kamu kan belum lama tinggal di sini. Nenek bakal kehilangan kamu Na, apalagi Papamu dia sangat bahagia sejak ada kamu di rumah ini Na."

"Cucu Oma mau pergi sama aku, kita akan pulang lagi!" sela Andre, kebetulan ia melihat Margaretha masuk kamar putrinya dan menyusul dibelakangnya.

"Mendadak sekali, sampai Oma gak dikasih tahu. Kalian nganggap Oma apa sih?"

"Bukan gitu Bu. Nana tadi ditelepon mendadak sama Bundanya suruh pulang secepatnya, karena Ayahnya kecelakaan."

"Innalilahi, maafkan Oma yang sudah berperasangka tidak baik..."

"Oma mau ikut?" ajak Najwa.

"Tidak, kapan-kapan saja. Kalian berdua hati-hati, Oma nitip salam saja buat orang tua kamu ya Na. Jangan lupa nanti kalian ziarah ke pusara Mama Annisa sekalian sampaikan maaf, Oma belum bisa menziarahi makam Mamamu."

Dear AZERBAIJAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang