Card 2

307 47 4
                                    

Yoongi melangkah gontai dengan raut lesu yang kentara. Harusnya ia merayakan keberhasilan cintanya namun yang ada kisahnya malah kandas sebelum sempat terjalin.

Bibir tipisnya menggerutu pada peramal yang membuatnya seperti ini. Jika tahu akan begini lebih baik ia menyimpan rapih perasaannya.

Ditengah kebimbangannya, Yoongi memasuki cafe dan memesan satu cup americano. Matanya berhenti pada akhir deretan menu.

"Maaf, cup of card itu minuman apa?" Sang kasir tersenyum pada Yoongi.

"Itu bukan menu melainkan sebuah jasa pembacaan nasib tuan."

"Maksudmu tarot?"

"Benar tuan. Apa tuan ingin mencobanya? Madam kami sangat ahli dan tidak mungkin salah membaca nasib anda."

"Apa bedanya dengan yang lain, paling hanya berisi bualan." Umpat Yoongi.

"Coba dulu tuan baru anda akan tahu kemampuan madam kami. Dia bukan penipu seperti kebanyakan pembaca nasib yang lain."

Mata Yoongi bergetar mendengar kata 'penipu'. Mengapa ia tidak sadar jika lelaki itu sudah menipunya. Kalau bukan penipu tidak mungkin nasib Yoongi yang sudah baik malah berbalik sial seperti ini.

"Baiklah aku ingin mencobanya."

Yoongi memutuskan untuk bertanya dan membandingkan hasilnya. Apakah memang ia sudah tertipu atau memang nasibnya saja yang sial.

"Mari ikut saya tuan."

Mereka naik ke lantai 2 dan memasuki sebuah ruangan dengan pernak-pernik yang aneh menurut Yoongi. Banyak batu kristal, ruangan berbau asing dan seorang wanita cantik yang duduk dibalik meja.

Setelah pelayan itu pergi dan menutup pintunya, Yoongi berjalan mendekat.

"Duduklah tuan." Wanita itu tersenyum.

"Kau benar-benar bisa membaca nasib?" Pertanyaan itu tentu membuat sang wanita tertawa pelan dan menganggukan kepalanya.

"Apa yang ingin anda ketahui tuan?"

Wanita ini tampak santai dengan tatapan yang seperti menembus ke dalam dirinya. Berbeda dengan pemuda waktu itu. Tangan Yoongi mulai mengepal sepertinya ia memang tertipu.

"Ada wanita yang ku sukai, aku ingin tahu apa dia juga menyukaiku. Lalu apa kami bisa bersama?"

Sang wanita tersenyum lembut pada Yoongi lalu mulai memainkan kartunya. Wanita itu mengambil acak 3 kartu dan meletakannya didepan Yoongi.

"Three of cups, knight of swords dan the tower."

Senyum wanita itu memudar dan pandangannya mulai menjauh. "Tuan, sepertinya anda baru saja melakukan kesalahan fatal padanya. Anda melakukan tindakan dengan tergesa-gesa dan membuat hubungan kalian berantakan."

Jantung Yoongi mulai terpacu mendengar tebakan sang wanita yang sangat benar.

"Mungkin karena anda mencintainya jadi anda sedikit memaksanya padahal teman anda ini sudah memiliki kekasih tuan."

Mata itu membola. Ini sangat berbeda dengan ramalannya tempo hari. Jadi Suji sudah memiliki kekasih? Hati Yoongi bertambah hancur.

"Dia menganggap anda teman yang menyenangkan tapi setelah apa yang anda lakukan, dia tidak mau lagi bertemu anda. Maafkan saya tuan tapi anda tidak akan pernah bersama wanita ini."

Wajah Yoongi semakin memutih. Hancur sudah harapannya, hancur pula pertemanannya. Semua karena lelaki penipu itu.

"Oh tuan anda lihat kartu terakhir ini, six of cups berarti reunion. Tidak lama lagi akan ada seseorang yang datang lagi ke kehidupan asmara anda. Dan anda tentu akan melupakan kisah sepihak ini. Seseorang yang benar-benar untuk anda sedang mendekat tuan." Yoongi bingung akan perkataan wanita itu.

Cards Of Destiny ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang