01. Kariver

2.8K 205 5
                                    

Kariver Garthaleo, seorang anak laki-laki berpipi gembil yang sayangnya tertutup oleh debu jalanan, membuatnya tampak kusam dan kotor. Leo, begitulah mereka memanggil nya.

Ia terpaksa berhenti sekolah , lantaran harus bekerja untuk menghidupi dirinya sendiri. Mengapa? Yahh--dia adalah anak panti asuhan yang kabur karena selalu mendapatkan kekerasan fisik dan cemoohan dari ibu pengurus panti maupun teman-temannya. Hanya karena wajahnya yang tampak terlihat blasteran, ia harus menerima seluruh hal pahit itu sendirian. Memang apa salahnya terlahir sebagai seorang anak yang memiliki wajah ke-bule-bule an?

Ia dendam? Tidak! Lagian dendam tak menyelesaikan apapun kan?. Sekalipun rasa trauma itu terus menghantui lelaki cilik ini, ia tak akan merasa dendam sedikitpun!

Leo terus berusaha bernyanyi untuk menyenangkan orang-orang di lampu merah, bukankah ketika orang merasa senang maka mereka akan memberikan Leo uang? , begitulah pemikiran polos seorang anak 7 tahun itu.

Lampu yang merah itu mulai berganti menjadi kuning, Leo segera menepi.

Ia tersenyum ketika melihat wadahnya berisikan uang, walaupun recehan tapi tak apa! Yang penting ia bisa mengisi perut kecilnya itu.

Matahari mulai turun dari singgasananya, menandakan waktu malam akan segera datang. Leo kecil berjalan mencari tempat makan yang buka, ia tertegun ketika melihat toko kue yang akan segera tutup.

Disana ia melihat banyaknya kue dibuang ke tong sampah, lantaran kue itu tak laku di hari itu. Hey! Itu kejam sekali!

Disaat banyak orang diluar sana yang kelaparan karena tak memiliki sepeserpun uang, orang-orang itu malah membuang-buang makanan seperti itu!

Tanpa pikir panjang lagi Leo berlari ke arah tong sampah itu, ketika pegawai itu sudah menjauh untuk pulang tentunya. Ia langsung membawa plastik sampah yang berisikan kue itu, ternyata isi nya donat dengan berbagai toping!

Leo menyeret plastik tersebut untuk dibagikan kepada orang-orang yang tak memiliki rumah di dekat tempat ia biasa berteduh.

"Berat naaaaa" erang Leo sembari terus menyeret plastik itu.

Tanpa disadari banyak orang yang menatap nya aneh, iba bahkan jijik akan kelakuan Leo saat itu.

Namun ada seseorang yang tanpa pikir panjang langsung membantu membawa plastik berat tersebut untuk Leo.

"Adek kecil mau kemana? Kenapa bawa bawaan berat seperti ini hum?" Tanya seorang lelaki dengan seragam SMK dan aksesoris yang terlihat bagus, tentunya itu sangat mahal.

"Leo mau pulang kak, ini tadi Leo lihat bibi penjual kue yang buang-buang makanan.. Kasian, nanti makanannya nangis kalau dibuang." Jelas Leo dengan mimik wajah yang melas, terlihat menggemaskan dimata lelaki itu.

"Baiklah, ayo kakak antar kamu pulang."

Berakhirlah mereka berjalan bersama menuju tempat yang Leo sebut sebagai 'rumah' itu. Bahkan tanpa sungkan sama sekalipun mereka bercanda tawa di sepanjang jalan.

Leo merasa senang sekali hari ini, ia bersyukur kepada Tuhan karena hari ini ia begitu beruntung.

Baby SanjayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang