02. Ryker

2.1K 196 3
                                    

"Leo tidak tau nama kakak, tapi Leo sejak tadi dibuat tertawa teruss sama kakak." Pernyataan halus ini meluncur dengan sempurna dari bibir mungil milik si kecil, Leo.

Lelaki yang lebih besar itu tertawa kecil dan dengan senyuman yang tak lepas dari bibirnya, ia pun menjawab dengan halus pula.

"Nama kakak itu Ryker,"

"Eoh? Kakak Ry saja ya Leo panggilnya apa boleh? Leo sedikit kesulitan," adu nya sembari memiringkan kepalanya dengan memberikan lelaki yang kita tau namanya Ryker sebuah tatapan yang polos.

Ryker kembali tertawa, kemudian menganggukkan kepalanya. Lagian hal itu sudah biasa bagi seorang Ryker jika namanya dikatakan sedikit sulit diucap di negeri +62 ini, maklum saja dengan lidah lokal warga sini yang terbiasa mengucapkan nama nama mudah.

Ryker Spencer Montgomery Sanjaya, marga nya boleh lokal tapi namanya tetap ke-bule-bule an. Sekali lagi mohon maklum, dia ini anak blasteran, jadi jangan heran dengan nama sekaligus wajahnya.

Kembali lagi ke interaksi si kecil Leo dan lelaki bernama Ryker itu.

Mereka telah sampai ke area kumuh di kota itu dan dengan riang nya Leo mengatakan jika mereka telah sampai di rumah.

"Kakak, terima kasih sudah mengantar Leo pulang dan membawakan makanan nya," Ujar si kecil dengan riak bahagia yang sangat ketara.

Ryker terkejut bukan main dengan keadaan tempat itu yang sangat jauh dari kata nyaman dan layak huni, ia berfikir tentang bagaimana bisa Leo kecil ini bisa hidup di tempat seperti ini.

Ia terdiam untuk beberapa saat, membayangkan bagaimana keseharian bocah kecil ini. Bukankah ini terlalu berat bagi bocah seumuran nya? Apalagi bocah sepolos Leo yang mungkin mudah untuk dihasut sekaligus dibohongi. Anak kecil gampang terpengaruh keadaan, ingat?

"Kakak?"

Panggilan halus itu menyadarkan Ryker dari keterdiaman sesaat nya tadi. Lelaki itu tersenyum kepada Leo lalu dengan inisiatif nya menggendong Leo dan membantu membagikan makanan yang cukup sederhana tapi cukup untuk menekan rasa lapar yang melanda.

Ryker membagikan makanan itu dengan sendu, batin nya sedikit tersentil karena tatapan bahagia nya mereka melihat si kecil pulang dengan membawa makanan walaupun mereka mungkin tau jika itu merupakan makanan sisa yang akan dibuang, karena itu sudah biasa bagi mereka.

Ryker memutuskan untuk menetap untuk beberapa saat sembari menanyakan beberapa hal yang mungkin akan membantunya dalam 'misi iblis menjadi malaikat'.

"Kira-kira ada berapa orang dalam tempat ini?" Tanya Ryker yang ikut memakan sebiji donat itu tanpa jijik ataupun sungkan.

Lalu seorang dengan pakaian yang setidaknya cukup layak diantara mereka menjawab, "sekitar 15 orang, 9 laki-laki, 5 perempuan dan 1 anak kecil yang membawa anda kesini sebelumnya tuan."

Ryker dibuat terkejut lagi ketika mereka memanggilnya dengan embel-embel 'tuan' , ugh! Ia tak segila hormat itu untuk membiarkan mereka memanggil nya dengan sebutan tersebut.

"Ryker, panggil saya Ryker pak.. jangan tuan, itu terlalu berlebihan pak."

Mereka semua tersenyum mendengar kerendahan hati yang Ryker perlihatkan saat itu.

Setelah berbincang beberapa hal itu, ia pamit kepada mereka semua terutama si kecil Leo.

"Leo kecil, kakak pulang dulu ya? Besok-besok kakak akan sering kesini untuk mengunjungi mu okay?" Ujar Ryker sembari menyamakan tingginya dengan Leo, mengelus rambut coklat terang milik Leo.

"Iya kak, terima kasih sudah membantu Leo, hari ini Leo senang sekali." Ucapnya tanpa ragu kepada Ryker dan kembali berhasil membuat seorang Ryker Spencer Montgomery Sanjaya ini tersenyum miris.

Ia menganggukkan kepalanya kemudian berdiri serta melambaikan tangan kepada seluruh orang disana.

Setelah dirasa cukup jauh, ia menelfon seseorang untuk segera melakukan sesuatu agar misi nya dapat berjalan dengan baik.

Baby SanjayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang