05. Pencuri 2

1.6K 164 4
                                    

"Jika kau tak ada bukti, maka aku ada!" Ucap salah satu dari ibu-ibu sosialita itu sembari melirik beberapa cctv di jalan yang kebetulan mengarah ke tempat kejadian dari dekat zebra cross hingga tempat dimana si wanita yang tak tau dirinya menuduh Leo pencuri.

"KAU!!--"

"Tante girang ini apa enggak serak teriak-teriak terus?" Celetuk seorang pemuda yang datang dengan teman-teman nya

Lalu tanpa rasa sungkan ataupun jijik sama sekali, salah satu di antara pemuda tadi menggendong Leo kecil yang masih saja menangis tanpa suara.

"Kak Ry~ Leo tidak mencuri, Leo dapat uang merah dari para nyonya baik yang membela Leo," adu nya kepada Ryker dengan tubuh yang masih terus saja bergetar.

Teman-teman Ryker yang melihat adegan itu merasakan sesak di dada nya. Anak sekecil ini sudah merasakan pahitnya dunia masih saja ditambah rasa asam nya dunia.

Wanita yang sudah tampak terpojok itu berlalu dengan angkuh, bahkan tanpa mengatakan maaf sekalipun kepada Leo yang notabene nya korban keserakahan nya.

Kerumunan itu mulai bubar menyisahkan Ryker dengan temannya beserta ibu-ibu sosialita tadi.

"Nyonya, terima kasih sudah mau membantu Leo~" senyuman itu terbit sekalipun air mata yang masih mengalir deras di mata bulat nya.

Ibu-ibu sosialita tadi tersenyum dan kemudian ikut membubarkan diri , "Leo kecil kuat ya!" Ucap salah satu di antara ibu-ibu sosialita yang hendak berlalu.

"Manis, ikut kakak cari makan yuk," Ryker menawarkan untuk mengajak Leo pergi mencari makan guna mencoba untuk menghilangkan kesedihannya dan itu dibalas anggukan kecil dari Leo.

Teman-teman Ryker sedikit terbengong melihat tingkah temannya yang terkenal tidak menyukai anak kecil.  Tapi apa ini bung?

Apakah kepala nya terbentuk sesuatu? Keajaiban darimana atas sikapnya hari ini? , batin teman-teman Ryker heran.

Pada akhirnya mereka semua berjalan bersama menuju sebuah tempat makan yang sederhana, mengingat akan sedikit aneh bagi Leo jika mereka langsung mengajak anak kecil itu ke tempat makan yang lebih mewah.

Perjalanan itu masih tetap diiringi dengan celotehan milik si kecil yang beruntung nya kembali ceria lagi setelah dihibur oleh Ryker beserta teman-temannya.

"Kakak Ry, masa Leo harus panggil teman kakak Ry pakai panggilan kakak saja? Nanti kalau mereka melihat Leo semua bagaimana?" Ucap Leo memberi kode agar mereka berkenalan satu sama lain.

Ryker terkekeh mendengar ucapan polos itu, begitupun dengan teman-teman nya.

"Baiklah-baiklah Leo kecil. Sebelum makanan nya datang, kita bisa berkenalan dulu, nama kakak itu Jordi" ucap seorang pemuda dengan lesung pipi nya mulai memperkenalkan diri sembari memberikan senyum manis kepada Leo, Jordi Alendra Picasso.

"Halo manis, Leo bisa panggil kakak dengan nama Lingga yaa." Lelaki bertopi hitam polos itu mengikuti Jordi untuk berkenalan dengan Leo, Kalingga Johan Bagaskara.

"Haii Leo sayang, Kenalan dulu yukk, nama kakak itu kakak Genta," tanpa ba-bi-bu lagi, pemuda dengan mata hijau ini langsung mengambil giliran untuk memperkenalkan dirinya kepada Leo, Magenta Zardian Schavalovski.

"Leo kecil bisa panggil kakak Dewa okay?" Singkat namun menggunakan nada yang hangat serta meninggalkan kesan penyayang anak kecil yang sangat melekat, begitulah perkenalan seorang Raden Mas Sadewa Pradipta yang terkenal kalem kepada anak kecil.

"Uluh uluhh Leo kecil, ini kakak Juna, jangan dilupain okay?" Pemuda itu mencubit pipi Leo dengan gemas dan hal itu berhasil dihadiahi tatapan tajam oleh Ryker. Arjuna Dwiangga Putra Laksamana, ia mengakhiri sesi perkenalan hari ini.

Baby SanjayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang