Aku dan Hoshimachi-san sekarang ada di taman. Setelah gagal dalam audisi tersebut dia sudah duduk di taman ini hampir 2 jam. Aku sudah tahu ini akan terjadi, tapi aku tidak menyangka dia akan hancur seperti ini.
"Katakan, manajer..."
Tatapan matanya masih kosong, dia bahkan tidak melihatku yang juga sudah berdiri selama 2 jam di depannya.
"Aku gagal, kan?"
"Hoshimachi-san"
Aku memanggilnya tapi dia bahkan tidak melihat ke arahku, aku melihat wajahnya. itu adalah tatapan di mana sesuatu yang sudah lama dia impikan dan dia berfikir sekarang. Bahwa mimpinya sudah hilang.
"Kamu tidak gagal"Aku menepuk kepalanya
"Kamu sudah bekerja keras, dan aku tahu itu lebih baik dari siapa pun"
Dia tiba-tiba tersenyum setelah mendengar kata-kata itu, dia juga berdiri di depanku.
"Aku tahu? Itu karena mereka tidak tahu bakat siapa yang mereka lewatkan. Kenapa mereka menolakku. Aku... Aku..."
Air matanya mulai pecah begitu dia berdiri. Sebentarnya aku tidak kuat melihatnya menangis seperti ini.
"Aku sudah bekerja keras... Aku tidak tahu di mana kesalahanku"
Aku mencoba menyeka air matanya.
"Tidak ada yang salah darimu, Hoshimachi-san. Kamu sudah melakukan yang terbaik."
"Aku rasa... Aku tahu kenapa ibuku tidak ingin aku menjadi idola. Dia tahu aku akan gagal-"
Aku memeluknya sebelum dia menyelesaikan kalimat itu. Kalimat seperti itu, sangat buruk. Jika kau sudah mengatakan kata-kata itu, maka kau sudah putus asa dengan impianmu dan semangatmu sudah hancur.
"M... Manajer?"
Dia terlihat bingung dengan tindakan ku yang tiba-tiba.
"Tidak.. seperti yang kubilang, Hoshimachi-san. Kau bukanlah sebuah kegagalan. Aku tahu semua yang telah kau lalui, itu sebabnya. Ini bukanlah akhir. Sebaliknya.."
Aku kembali menyeka air matanya, agar dia tidak menangis.
"Kamu akan berhasil. menjadi idola terbaik"
"Tapi... Bisakah aku melakukannya? Aku baru saja gagal dalam audisi"
"Bagiku, kamu tidak gagal. Ini baru permulaan, Hoshimachi-san."
"Aku... Tidak berfikir..."
"Sampai kamu menjadi idola, Hoshimachi-san. Aku berjanji, aku akan ada untukmu. Dimanapun, kapan pun kamu membutuhkanku, aku akan ada untukmu."
Hoshimachi-san kemudian memelukku dengan erat.
"Terima kasih. Terima kasih, Mana- tidak... Y/N. Terima kasih banyak. Aku tidak pernah menyesali bahwa aku memilihmu menjadi manajerku." Dia memelukku lebih erat lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Become A Star
FanfictionY/N adalah seorang anak biasa di kelasnya meskipun di jarang berintraksi dengan teman sekelasnya tapi di cukup baik kepada semua orang. Suatu hari kelasnya kedatangan murid baru yang masuk ke sekolahnya. "Aku ingin menjadi seorang idola!" Kata seora...