4

385 43 7
                                    


Hinata berdiam diri di gubug tua milik Chiyo dia tidak mau pergi ke akademi dia takut dengan orang itu.

"Hinata bersiaplah, ini pakaian untukmu gaun baru jangan lupa pakai, jubah barumu juga dan ini tas kain untukmu." Pakaian baru dan tas kain slempang Chiyo berikan di pangkuan Hinata.

"Aku tidak mau pergi nek." Keluh Hinata lesu.

"Kenapa..?Jangan takut nenek akan mengantarmu."

"Tapi..?!"

"Cepat bersiap nanti akan kesiangan dan kau bisa di hukum." Huh! Hinata menghela nafas dalam hati.

Dengan berat hati Hinata memakai semua nya, dia tidak ingin merepotkan Chiyo ,dia sudah banyak membantu.

Hinata di kota diantarkan oleh Chiyo, dia memasuki bangunan tembok yang megah juga banyak anak-anak seusianya atau bahkan lebih dan mereka berwujud manusia, Hinata takut salah. Apakah itu manusia?atau monster?

"Nona kurenai perkenalkan saya Chiyo dan ini cucu saya Hinata."

"Baik, mari ikut saya? Nenek Chiyo silahkan pulang." Chiyo mengangguk dia membelai kepala Hinata lembut.

"Belajar yang baik Hinata." Pintanya lembut.

Hinata mengangguk dengan bibir sedih, Kurenai mengajak memasuki kelas yang di tempati anak-anak begitu berisik.

"Hallo? Semuanya saya membawa murid baru , semoga kalian bisa menjadi teman yang baik."

Hinata kikuk dia tersenyum mencoba mencairkan suasana.
"Perkenalkan Hinata Hyuga , mohon bantuanya."

"Yaaa..! salam kenal!" sorak semua murid disana ada yang bisik-bisik menilai penampilan Hinata.

Hinata melangkah duduk di bangku yang berada di paling ujung belakang.

"Mari mulai pelajaran, hari ini kita akan membahas tentang sexual yang dimana penyatuan alat kelamin pada laki-laki dan perempuan hingga menghasilkan benih."

"Guru apa itu berlaku untuk mahluk lain." Tanya salah satu murid gempal

"Benar kita akan membahas sexual, jadi mahluk lain juga bisa seperti monster dan manusia juga kita tahu bahwa hidup kita berdampingan bahkan melakukan hubungan."

"Lihat.." sebuah cahaya merah membentuk seperti gambar di dalamnya." Ini alat kelamin laki-laki."jelas sang guru tenang.

Mata Hinata menatap horor sungguh! itu seperti bentuk yang di lihatnya ternyata seperti itu. Saat di desanya dia belum mempelajari hal seperti ini.

"Jadi, jika kita menyatukan dengan milik perempuan akan menjadi benih. Kalian jangan sembarangan. Oke hanya untuk pasangan dan tetap menjaga jarak dengan lawan jenis"

Murid mengangguk entah itu mengerti atau tidak mereka hanya mengiyakan.

...

Kepala Hinata pusing pelajaran yang aneh di sini, dia tidak punya teman jadi dia hanya berjalan - jalan di sekitar saja.

Hamiya mencari-cari Hinata hingga netra-nya menemukan Hinata yang duduk di batu sendirian.

"Hinata?" Hinata terkejut dia berdiri dan mendekat pada Hamiya.

"Duduklah," mereka duduk dibatu besar gepeng." Aku mencarimu dari tadi."

"Ada apa nona?"

"Tuan Hagio ingin bertemu denganmu juga nona Sunade."

"Eehh, ada apa?"

"Ikut denganku."

Di ruang kepala akadami ternyata Sunade pemilik nya. Hinata bingung kenapa dia dibawa kesini.

My Husband Is A Monster Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang