Dua

518 35 1
                                    

"Noona aku minta satu lagi ya cokelatnya"

"Tadi kau sudah makan dua kan, Junho"

"Satu saja, noona"

"Tidak. Sehari hanya boleh makan dua"

"A-ah satu saja!"

"Ku bilang tidak ya tidak. Kembalikan"

"Aku mau satu lagi!"

Si kecil yang hendak kabur keluar ruang belajar setelah berhasil mengambil satu bungkus cokelat di dalam toples itu ditarik jatuh oleh sang kakak. Taehyung yang baru membuka pintu terkejut dengan pemandangan di depannya. Si sulung tampak duduk di atas tubuh si bungsu dan coba merebut sesuatu dari tangan si bungsu.

"Yaaa! Hentikan!"

"Berikan padaku, Junho!"

"Tidak! Huuaaa...noona jahat!"

Tangisan dan teriakan si kecil terdengar melengking. Taehyung menarik paksa tubuh si sulung untuk memisahkan mereka.

"Diam di situ". Perintah Taehyung pada si sulung. Ia menahan tubuh si bungsu yang hendak memukul sang kakak.

"Cukup, Junho!"

Bentakan sang daddy membuat Junho menghentikan keinginannya memukul sang kakak. Tangisnya perlahan berhenti seiring tatapan dari daddynya yang tampak serius.

"Jelaskan kenapa kalian berkelahi seperti itu?"

"Noona yang jahat!"

"Apa seperti itu jika Junho bicara pada daddy? Berteriak seperti itu?"

"Junho ingin makan cokelat. Aku melarangnya karena dia tadi sudah makan dua bungkus. Aku cuma ingin mengambil cokelat yang diambilnya", sahut Yoona.

"Lalu apa Yoona harus duduk di atas tubuhnya seperti itu? Junho lebih kecil dari Yoona kan?"

"Maaf, daddy". Yoona menunduk. Jemarinya memainkan ujung kaosnya.

"Junho. Bukankah kita sudah punya peraturan hanya boleh makan dua bungkus cokelat setiap harinya?"

"Tapi Junho ingin makan satu lagi, daddy"

"Peraturan tetap peraturan kan Junho. Junho bisa makan lagi kan besok. Sekarang minta maaf pada noona. Noona juga minta maaf pada Junho"

Kakak adik itu pun menurut. Mereka saling memeluk dan saling mengucapkan kata maaf.

"Sekarang kita turun ke bawah. Daddy ingin mengenalkan seseorang kepada kalian"

Kakak adik itu kompak saling tatap. "Siapa?", ujar mereka berdua bersamaan.

"Orang yang spesial untuk daddy. Ayo kita turun. Kasihan dia sudah menunggu di bawah"

Mereka bertiga turun. Taehyung menggandeng mereka di kanan kirinya. Sampai di bawah, terlihat seseorang tengah duduk di ruang makan menunggu mereka.

"Maaf aku lama"

Orang tersebut menoleh dan berdiri dari tempat duduknya untuk menyambut mereka.

"Tak apa. Tak masalah"

"Yoona, Junho, kenalkan, ini Min Yoongi"

Yoona memerhatikan orang asing di depannya ini. Rambutnya panjang menutupi leher. Dua anting menghiasi masing-masing telinga. Kulitnya putih bersih. Dan orang ini wangi.

"Ha—halo. Aku Min Yoongi. Panggil saja aku Yoongi"

"Aku Yoona". Yoona mengulurkan satu tangannya. Yoongi yang melihat itu sontak mengulurkan tangan untuk menjabat tangan anak perempuan tersebut.

"Senang bertemu denganmu, Yoona"

"Aku Junho", sahut si bungsu.

"Hai, Junho. Senang bertemu denganmu". Mereka berdua bersalaman.

"Oke, karena kalian sudah saling berkenalan, saatnya kita makan malam"

Taehyung mengajak mereka untuk duduk. Bibi dibantu Yoongi menyiapkan makanan untuk mereka.

Junho terlihat banyak mengobrol dengan Yoongi. Ia banyak menceritakan tentang koleksi dinosaurusnya. Ia bahkan mengadu jika tadi kakaknya menyerang dirinya. Yoona sendiri diam-diam memperhatikan orang baru di depannya ini. Ia tak pernah sekali pun mendengar nama orang ini disebut oleh daddynya. Ia penasaran dengan orang ini.

"Nah, Junho, Yoona. Daddy ingin menyampaikan sesuatu". Dua anak kecil dan juga Yoongi menoleh ke arah Taehyung.

"Apa daddy? Apa Junho boleh makan cokelat lagi?"

"Kau benar-benar ingin makan cokelat itu ya? Baiklah. Setelah ini boleh makan satu. Noona juga boleh makan satu lagi"

"Yeeaayyyy. Terima kasih, daddy!", teriak riang si kecil.

"Daddy ingin mengatakan apa?", tanya Yoona.

Taehyung mengusap-usap telapak tangannya. Ia menarik napas sebelum ia menyampaikan sesuatu.

"Yoona, Junho, mulai hari ini, Yoongi akan tinggal bersama kita di rumah ini"

Yoongi dan Yoona tampak terkejut. Si kecil langsung menoleh ke arah Yoongi yang duduk di sampingnya.

"Tae—Taehyung...apa—"

"Kenapa? Apa dia diusir dari rumahnya?", tanya Junho dengan polosnya.

"Tidak, Junho. Dia tidak diusir dari rumah. Yoongi ini orang spesial di hidup daddy. Daddy sudah satu tahun ini—"

"Pacar daddy?", tanya Junho lagi.

"Pacar...ya...pacar daddy. Dia kekasih daddy"

"Taehyung...ini—"

"Aku tahu ini mendadak. Tapi aku ingin anak-anak bertemu dan berkenalan denganmu. Kita bicarakan lagi nanti". Taehyung memotong kalimat Yoongi yang hendak protes. Tangannya menggenggam satu tangan Yoongi.

"Jadi, daddy harap kalian berdua bisa menerima Yoongi di keluarga kita. Dia sama spesialnya seperti kalian berdua untuk daddy"

Yoona

"Apa? Kekasih ayahmu tinggal serumah dengan kalian?". Gadis itu menoleh ke arah Yoona yang tengah menyantap makan siangnya.

"Ya. Sudah dua hari ini", balas Yoona.

"You gonna have stepmom. Oh-my-gosh. That's scary"

"Step "mom"", balas Yoona dengan mengutipkan jarinya.

"What does it mean? Kenapa harus ada tanda kutip?"

"Sudahlah, Nayeon. Kau tak mengerti masalah orang dewasa". Yoona beranjak meninggalkan meja makan. Nayeon, temannya, juga ikut beranjak.

"Wait wait wait. Jelaskan padaku, Yoona. I totally know about adulthood"

"We know nothing, Nayeon. We just ten"

"Jangan meragukanku, Yoona. I know everything. Now you must be careful. Ibu tiri selalu jahat!"

"Kau terlalu banyak menonton drama, Nayeon"

"Ibuku selalu menonton itu. Jadi mau tak mau aku juga menontonnya. Ibuku juga sering bilang jika ibu tiri itu bengis. Kau harus berhati-hati. Dia bisa saja mencekikmu dan Junho saat kalian tidur. Dia hanya ingin merebut daddy kalian"

Yoona menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Nayeon dengan perasaan jengkel. "Apa maksudmu dia akan merebut daddyku? Itu tak akan terjadi"

"Kita lihat saja. Aku berani bersumpah dia akan melakukannya, Yoona"

"Kau menyebalkan, Nayeon. Ugh!"

Yoona mempercepat langkahnya. Jam istirahat sudah selesai. Ia kembali menuju ruang kelasnya diikuti Nayeon yang tak henti mengoceh di belakangnya.

Step"mom" [TAEGI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang